#Abian

6 2 0
                                    

~
"Untuk sebagian orang senja, mungkin mengingatkan mereka pada masalalunya. Tapi untuk ku senja adalah hal terindah yang Tuhan berikan untuk mencari kedamaian dari panggung sandiwara ini"
~

Anak laki laki itu sering mengunjungi pesisir pantai setiap sorenya, sembari memakai earphone di telinganya ia menatapi indahnya senja di sore hari. Terkadang dia melihat dirinya dari pantulan air pantai, tatapannya begitu dalam seolah ingin melihat sesuatu dalam dirinya.

Dia berbeda dengan laki laki pada umumnya tak pernah tersenyum sejak gadis ini melihatnya. Meski selalu bertemu gadis ini tak pernah tau namanya. Dia menyebutnya senja.

Gadis ini sering melihatnya, rumahnya tak jauh dari pesisir pantai. setiap sore dia sering lari sore disekitar pantai. Namanya Raina Zalina, Orang-orang  memanggilnya Rain.

Sejak pertama melihatnya, gadis itu  mulai mengaguminya. Caranya menatap senja, seperti dia menatap harapan. Ada sesuatu dalam dirinya yang ingin dia tahu. Tatapan matanya penuh dengan cinta namun juga duka. Senyum manisnya seperti pelangi.

Sabtu sore...

Angin laut yang menyejukkan saat sore membuatnya ingin berlari lebih awal dari pada sebelumnya. Dia mulai melangkah kaki, berlari seperti layangan yang terbang bebas. Saat menikmati larinya.

Seketika kakinya kembali berhenti seperti biasanya, matanya mulai bersinar, lengkungan senyum mulai tergaris di bibir.
Cahaya senja menyinari laki laki itu. Seketika angin kencang pun datang, membuat mata ku berkaca-kaca. Seketika dia berteriak.

"Auu, sakit"(sambil menggosok mata).

"Kamu gak papa"(seseorang bertanya padanya).

Saat membuka mata, senja itu berada di depannya. Laki laki itu maksudnya.

"Kamu gak papa kan?"(tanya senja sembari melihat mata gadis itu).

"ii..iya  gak papa kok"(jawabnya dengan gugup).

"Baguslah"(sautnya sembari pergi).

"Tunggu, emm.. aaa.. aku sering melihatmu disini setiap hari. Sepertinya kamu menyukai senja?"(tanya gadis itu dengan gugup).

"Ah iya. Aku menyukai senja"(jawabannya yang singkat).

"Oiya? Berbeda dengan ku, aku tak menyukai senja"(jawab Rain).

"Lantas kenapa kamu sering berlari setiap sore? Bukan kan senja sering terlihat"(tanya nya).

"Aku menyukai udara pantai di sore hari, membuatku tenang, oiyaa nama ku Raina. Panggil aja rain"(sambil menatap matanya).

"Aku Abian"(jawabnya).

"Senang bertemu dengan mu, Abi"(sautnya dengan tersenyum).

"Senang kembali bertemu dengan mu, aku harus pergi. See you Rain"(sambil pergi dari pandangan gadis itu).

Abian & RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang