Sabu pagi...
Matahari tak begitu terlihat, awan gelap menutupi cahayanya itu. Angin tak berirama seperti biasa, dia menjatuhkan daun dengan begitu kasarnya, Udara begitu terasa dingin masuk kedalam tubuh, seperti berada di kutub Utara.
Tak ada burung yang bernyanyi, pagi itu terasa sunyi.
Seharusnya hari ini adalah hari yang baik, bertepatan dengan perayaan ulang tahun Abian. Persiapan pestanya sudah selesai. Dan aku harap sore nanti senja terlihat cerah berwarna.Saat mendatangi rumah Aby, terlihat sebuah mobil yang jarang aku lihat sebelumnya. Suara pecahan kaca terdengar samar dari balik gerbang. Dan teriakan kan pun mulai terdengar jelas saat memasuki rumahnya.
"Pergilah, aku tak ingin melihat kau"(sahut Aby).
"Aby dengarkan ibu, maafkan ibu. Ibu hanya ingin meminta maaf pada mu nak"(ucap seorang wanita).
Saat itu Aby pergi meninggalkan rumah. Dia tak menghiraukan keberadaan Rain disana. Ayah Aby dan wanita itu hanya duduk. Mereka saling menatapi satu sama lain. Seperti ada penyesalan yang sirat dalam matanya. Wanita itu melihat ke arah Rain.
"Raina?"(ujarnya).
"Duduklah"(Sambungnya).
"Saya ibunya Aby, mungkin Aby sudah cerita banyak tentang Tante. Tante mengenalmu dari akun sosmednya Aby"(Sambungnya kembali).
"Oh iya Tante"(ujarku sambil bingung harus berkata apa).
"Rain, Tante tak mengerti harus bagaimana lagi menjelaskan nya pada Aby, sebenarnya perceraian Tante bukan karena Tante menyelingkuhi ayahnya. Kami berdua sudah merasa tak cocok. Sering terjadi pertengkaran dalam rumah tangga kami, itu alasan sebenarnya. Coba lah bujuk Aby, mungkin dia akan mengerti"( ujarnya dengan menangis).
"Baik Tante, jangan sedih. Aku akan berusaha membujuk Aby"(ujar Rain).
Gadis itu mengerti bahwa permasalahan yang terjadi dalam keluarga Abyan itu hanya salah sangka. Dia bertekad akan menyelesaikan ke salah pahaman dari ibu dan anak itu.
Sabtu sore....
Saat perayaan ulang tahun Abyan. Raina menyiapkan segalanya dengan baik. Tempat duduk dan kue ulang tahun yang ditata dengan baik, tak lupa dengan balon balon yang membuat Suasana semakin indah. Senja pun terlihat sangat berwarna. Sambil menunggu Aby datang, dia mengalakan lilin ulang tahun.
Saat Aby datang...
"Happy birthday to you... happy birthday to you... happy birthday to you Aby... Happy birthday to you"(ucap Rain dengan senyuman manis dan kue di tangannya).
Abyan tersenyum."Tiup lilinnya Aby. Sebelum itu ucapin apa yang kamu mau di tahun ini."
Abyan pun menutup matanya dan meniup lilinnya. Dia memotong kue dan memberikan nya pada Rain. Dia memeluk gadis itu degan sangat hangat. Senyum di pipinya membuat Rain selalu terpanah.
"Abyan, doa apa yang kamu panjatkan?"(tanya rain).
Dia tersenyum dan..
"Agar kau selalu disampungku"(ucapnya sambil berbisik di telingaku).
Pipi gadis itu seketika merah merona Semerah jambu. Gadis itu memberanikan diri untuk memberi tahu yang sebenarnya. Gadis itu menceritakan semuanya tentang perceraian ibu dan ayah Abian yang sebenarnya. Dan Abian menangis.
"Mengapa aku sebodoh itu, tapi seharusnya mereka tak berpisah"(ucapnya sambil menangis).
"Aby, dengarkan aku. Jika sudah tidak ada kenyamanan dalam hubungan. Kedua insan itu tak akan bahagia. Aby belajarlah mengikhlaskan sesuatu yang mungkin sudah ditakdirkan seperti itu. Mungkin dengan begitu mereka akan bahagia"(ucap Rain).
"Tapi.."(ucap Abian).
"Aby, dengar kamu harus berusaha untuk maju Aby, mungkin luka di hatimu tak akan sembuh. Tapi percayalah jika kamu ingin berubah, setidaknya lukamu akan tertutupi aby"(ucap gadis itu).
Abian memeluk rain dengan erat.
"Rain terimakasih, selama ini kau selalu ada di samping ku, senja tempat terindah setelah pelukmu untuk beristirahat dari panggung sandiwara ini. Dan dia adalah tempat dimana aku pulang pada cinta yang sesungguhnya".( Ucap Abian).
Akhirnya perselisihan antara Abyan dan ibunya selesai.
Abyan dan rain adalah kisah yang seharusnya membuat kalian ngerti.
~
Tuhan menciptakan senja bukan untuk mengingat kan mu pada masalalu mu, tapi untuk mengingatkan mu pulang pada cinta yang sesungguhnya.
~
KAMU SEDANG MEMBACA
Abian & Rain
Romansabeberapa orang mungkin menyembunyikan lukanya dalam tatapan mata, jika ingin mengerti dia butuh waktu yang lama. kesempatan pun tak selamanya ada.