prolog

881 88 6
                                    

Pagi hari di kediaman haruno...

"Sakura cepat turun sarapan, kau bisa terlambat ke sekolah." Teriak mebuki haruno sang ibunda

"Iya iya" jawab tokoh utama kita yang tak lain haruno sakura. Dia turun dengan ogah"an mata sayu sambil menguap lebar.

 Dia turun dengan ogah"an mata sayu sambil menguap lebar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Seragam dan model rambut sakura kayak diatas)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Seragam dan model rambut sakura kayak diatas)

"Hahahaha, sakura bersemangatlah sedikit. Bukankah ini pagi yang cerah" Tawa haruno kizashi sang ayah.

"Tidak nyambung tou-san" balas sakura malas

"Lekas sarapan dan berangkat. Apa kau tidak bosan terlambat terus? Lagi pula ini hari pertama masuk SMA. Kakakmu saja sudah berangkat dari 1 jam yang lalu" Tanya atau lebih tepatnya sindir sang ibu.

"Iyah" jawab sakura. Sang ibu hanya bisa menghela nafas, anaknya ini memang bukanlah anak pembangkang. Tapi dia benar benar loyo seperti orang yang tidak makan setahun. Teman sedikit, kerjanya makan, tidur, berak,dan main game setiap hari.

"Mau berangkat bersama tou-san? Agar tidak terlambat" tawar sang ayah

"Jangan di manjakan, kau berangkat saja ke rumah sakit. Bukannya kau ada operasi?" Ucap sang ibu

"Tidak apa2, ini kan hari pertamanya" ucap sang ayah

"Semakin lama kau pergi nanti akan semakin macet. Habiskan sarapanmu dan segera berangkat" kata ibu sakura

"Baiklah2, sakura tidak apa kan?" Tanya ayahnya, sakura hanya mengangguk

"Aku pergi" pamit sakura

"Hati-hati di jalan" ucap sang ayah dan ibu bersamaan.

Sakura ke sekolah menggunakan sepedanya. Walau atas paksaan dari sang ibu, karena khawatir dia akan mati muda karna kurang gerak. Mengayuh dengan pelan sambil menguap lebar adalah kegiatannya setiap hari.
Perjalanan menuju sekolah tidah jauh, butuh waktu 10 menit dengan kecepatan sedang untuk sampai di sana.
Saat dia tiba sayangnya para OSIS sudah menunggu di depan gerbang untuk memberi hukuman pada anak-anak  yang terlambat.

Sakura Anak NolepTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang