2•

27 10 2
                                    

Hei..  Jika akan seperti ini, kenapa tidak dari dulu saja?
-Karuto.

+

"Hallo Lily!" ucapku tersenyum ramah. Dan tidak membayangkan ia akan seterkejut ini saat aku memanggil namanya pada saat jam istirahat makan siang.

"dari mana kamu tahu namaku?" ucapnya datar. Bahkan tidak ada nada tertarik terdengar dari suaranya.

Apa dia punya kelainan?

"Karuto..  Aku karuto.. " ucapku dengan senyum canggungku.

"itu bukan jawaban atas pertanyaanku"

ARGHHH MENYEBALKAN!

"Dari.. Data absen.. " ucapku kalem seraya berusaha tidak membalik meja didepanku.

"oh"

Sial!

"boleh aku duduk disebelahmu?" kataku berusaha.

"Tidak, karena kamu stalker" ucapnya lebib cuek daripada yang tadi.  Benar - benar gadis merepotkan.

"tapi bolehkan..?" aku masih belum mau menyerah.

"Terserah" katanya mengangkat bahu.

Yesss!

Aku duduk disebelahnya. Membuka bekal makan siangku untuk makan disebelahnya.

Dari jauh, bisa kulihat Archie mengacungkan jempol padaku. Tanda bahwa aku berhasil. 

*
Saat itu kami sudah dekat. Aku..  Memiliki rasa yang tidak bisa kudeskripsikan. Rasanya jantungku berdebar. Berbeda saat pertemuan pertama kami. Sekarang dia lebih ceria.

"

Lily.. Uhm..  Mau jalan jalan?" ajakku saat pertengahan bulan februari.

"Aku..  Harus pergi untuk acara keluarga.."

"uhm.  Tapi kamu balik kan?"

"2 minggu... "

"Acara keluargamu sampe 2 minggu?"

"ya..."

Seharusnya, aku tahu kamu berbohong. Bodohnya diriku.

2 minggu kemudian.

"Lily kemana ya? Lama Bener?" ucapku pada Archie yang sedang fokus meniup permen karetnya.

Pletuk:7

"yah..  Pecah!"

Sial.

"Lily kan punya penyakit. Mungkin dia ada di rumah sakit."

Sekarang. Rasanya hantaman besar beling menusuk diriku. Aku yang selalu bersamanya akhir akhir ini kehilangan semuanya.

Hampir kehilangan dirinya.

1 Maret

Sekarang musim semi. Kemana saja kamu..? Kamu menghilang?

"Karuto!"

Suara itu membuyarkan diriku.

Lily..

"kemana saja kamu?" tanyaku khawatir.

"Acara..  Keluarga.. "

"seharusnya kamu beri tahu aku, bahwa kamu punya penyakit"

"bagaimana.. "

"itu urusanku.. "

"Jalan - jalan?" tanya Lily. Usahanya bagus sekali untuk membuat aku teralihkan.

Kami berjalan menuju hutan musim semi. Daun daun sudah mulai berubah warna dan berjatuhan. Warnanya indah, bagai kehidupanku saat bersama Lily.

Ah..  Apa yang kupikirkan?

"Waaaaa Su-Sugoi!!!!" Teriak Lily

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Waaaaa Su-Sugoi!!!!" Teriak Lily.

Aku selalu suka merasakan ini. Merasakan kehangatan yang Lily timbulkan. Rasanya nyaman. Hatiku rasanya damai sekali.

Selama 2 minggu pertama musim semi aku menghabiskan waktu bersama Lily. Rasanya nyaman.

Benih - benih cinta mulai tumbuh diantara kami. Rasa nyaman tidak bisa kupungkiri. Kehangatan yang ingin sekali kumiliki selamanya.

Diantara daun musim gugur, aku menyatakan semuanya.

"Lily..  Kurasa..  Aku menyukaimu.. "

Mata lily berkaca kaca setelah aku mengatakan itu. Pipinya memerah.

"aku juga menyukaimu"

Aku berbinar. Kebahagiaan tidak bisa kupungkiri.

"a-aku harus pergi sekarang!"

"kamu akan kembali?"

"ya.. "

Ah..  Dan kamu berbohong lagi. Lily.. 

Aku sudah tidak tahan. 2 minggu setelah Lily hilang, semuanya musnah. Aku tidak tahan lagi.

Aku menelepon keluarga Lily.

"Ah..  Maaf..  Bisa saya berbicara pada Lily?"

"Dia..  Ada di rumah sakit..  Kamu bisa kerumah sakit XxXxXx"

"baik..  Terimakasih"

Aku bergegas mengayuh sepedahku. Sebenarnya jarak rumah sakit itu sangat jauh dari rumahku. Tapi.. Tidak ada kereta yang berangkat pukul 03.00 kan?

Aku berhenti. Berhenti saat melewati danau yang dipenuhi pohon musim gugur.

Lily ada disana.. 

"Lily!"

"Ka.. Karuto!" dia menampilkan senyum canggung.

"kenapa kamu tidak ada di rumah sakit? Kenapa kamu ada di danau ini?" aku sangat khawatir.

"karena..  Aku sudah sembuh..  Ya..  Aku sembuh.." dia tersenyum.

"o-oh.."

Kamu berbohong lagi..

"maaf. Aku harus kembali.."

"mau kuantar?"

"ada papah disana.. " dia menunjuk mobilnya.

"baik Sampai nanti"

"y-ya.. "

Mobilnya pergi. Angin menerpa wajahku. Membawa daun daun musim gugur terbang menjauh dari pohonnya. Sama seperti diriku. Harapanku hilang, bersama dia yang sedang pergi.

Autumn || Karuto × Lily [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang