1. Rapat Akbar Perdana

13.3K 733 26
                                    

Halooo~~~ cerita ini sudah tamat ya! Kalo suka ceritanya boleh kasih vote 💚 aku juga nggak larang buat komen kok. Hehe enjoyyyy💚💚💚      
      

      

Hari paling terang di bulan Mei 2019.

Jam sore di salah satu lorong yang masih bagian dari Fakultas Saintek kala itu terasa sunyi. Padahal biasanya fakultas yang berisi jurusan-jurusan Ilmu Alam dan lingkungan teknologi ini masih ramai, bahkan hingga tengah malam.

Menjelang lebaran seperti ini memang area kampus menjadi lenggang, sekalipun itu di kawasan metropolitan macam lorong yang satu ini.

Lorong kelas di lantai 5 Fakultas Saintek.

Kawasan ini biasanya ramai oleh mahasiswa ngalor ngidul, terutama oleh mahasiswa yang mau nebeng WiFi gratis super kencang macam McD punya. Namun karena sudah banyak matkul yang memilih selesai sebelum waktunya demi mudik yang bahagia, pengguna WiFi hari ini berkurang banyak.

Ada beberapa kelas di lorong itu yang masih berkutat dengan UAS semester genap. Salah satunya kelas yang baru saja saya hadiri, iya saya Bianca Putri.

"Bian!!!!!!"

Saya yang merasa terpanggil menoleh ke sumber suara. Dengan napas memburu karena habis berlari, Rena -sumber suara- yang sudah berhenti didekat saya langsung menunduk sedikit dengan kedua telapak tangan bertumpu pada lutut.

"Kenapa Ren?" Tanya saya penasaran.

Masih dengan napas tersenggal, gadis yang biasa saya sapa 'Ren' ini berusaha menjelaskan.

"Ada rapat di sekre! Sekarang banget...!"

DEG

Seperti ada yang lompat dari jantung saya saat Rena menyebut kata 'rapat'. Saya benar-benar lupa karena terlalu hetic dengan UAS matkul yang tidak saya sukai hari ini.

Selama 3 hari terakhir saya heboh sendiri dengan catatan kertas binder teman yang saya fotokopi karena tulisannya enak buat dibaca. Saya sebenarnya juga punya catatan pribadi, tapi tidak selengkap dan se aesthetic yang saya fotokopi ini. Kertas-kertas ajaib itu entah kenapa mampu membuat mood saya bagus untuk membacanya. Mood bagus ini membuat saya begitu larut dan bahkan lupa mengecek grup apapun selain grup kelas saya, termasuk grup BEM fakultas.

Iya. Saya bagian BEM fakultas Saintek periode tahun ini.

Saya sebenarnya ingat kalau akan ada rapat akbar untuk olimpiade saintek, tapi saya tidak ingat kalau rapat itu hari ini.

"Gimana ya Ren , gue dari kemaren kurang tidur gara-gara ngejar materi UAS. Gue nggak enak badan. Gue skip dulu ya?" Ucap saya untuk yang kesekian dalam rangka menghindari rapat.

Saya tidak bohong soal saya yang yang kurang tidur dan nggak enak badan. Walaupun begitu saya tetap punya rasa tidak enak karena saya suka beralasan klasik seperti ini.

"Yah Bi, gimana juga ya? Lo udah beberapa kali kan nggak ikut rapat. Masalahnya lo sekretaris departemen kita Bi, nggak enak kalo lagi giliran Kak Jep yang ngomong nggak ada yang nyatetin disebelahnya. Ikut ya sekali aja?" Rena berusaha membujuk saya dengan nada yang masih lembut.

Rena adalah teman yang baik. Dia netral dan nggak pernah jahat kalau ngomong, sekalipun ke orang yang minta banget dimaki-maki seperti saya saat ini.

Rena sama seperti saya, semester 4. Kalian mungkin nggak percaya cewek selembut ini kuliah jurusan Teknik Informatika yang kebanyakan isinya cowok. Saya pikir mungkin dua tahun belum cukup untuk membuat kepolosan ala anak SMA milik Rena ternodai oleh gaya lingkungan kuliahnya sekarang.

[✔️] OLIMPIADE SAINTEK | Kim DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang