[BUDAYAKAN VOTE + KOMEN SESUDAH MEMBACA]
.
.
.
.
.
_____________________________________
.
.
.
.
.
"Ck...."Berdecak, berulang kali pria tinggi nan tampan itu berdecak. Matanya tak lampau untuk terus memandang sebuah jam dindinh berwarna abu-abu tanpa kaca yang terpasang manis pada ruang kerjanya. Beralih pada jam dinding, mata elangnya melirik pintu mahoni berwarna coklat kemerahan yang memiliki border emas yang berada tak jauh lurus didepan mejanya.
"Sial!"
Selain berdecak, tak lupa pria berwajah datar itu mengumpat. Dan sebenarnya dia berdecak dan mengumpat untuk seseorang yang sekarang entah kemana. Pria bermata sipit yang memiliki bibir tipis itu telah gatal untuk tidak kembali meraba mejanya untuk mencari sebuah benda persegi tipis berwarna hitam.
Tangannya dengan lincah mencari nama seseorang yang telah ia tunggu sedari tadi.
'PIP'
"Hallo?"
Pria itu mendengus dan memejamkan matanya dengan buku-buku jari yang memutih karena menahan jengkel
"Bajingan! Dimana saja kau hah!?"
Pria yang matanya telah sipit itu malah menyipitkan matanya ketika dengan sialnya mendengarkan tawa terbahak-bahak kurang ajar yang dilayangkan oleh kawannya diseberang teleponnya.
"Hahahaha sabarlah Sehunna, aku ini yang mengatur semua jadwalmu. Sudah aku atur dengan manis, kau tinggal duduk diam dan bersiap menghadapi beberapa orang membosankan nanti." Ujar pria yang memiliki suara berat yang berwibawa itu.
Pria tampan bermata elang yang bernama Sehun itu mendengus dan menyandarkan punggung tegangnya pada bangku putar berwarna hitam yang sangat empuk itu. Nyatanya, keempukan yang mahal itu tidak membuatnya tetap tegang dan relax karena ya asal kalian tahu,
ini adalah hari pertama Sehun meneruskan tugas ayahnya sebagai CEO didalam perusahaan ayahnya.
"Haaaaaahhh...." Sehun mengusap wajahnya kasar hingga tatanan rambut yang sempat ditata oleh ibunya pagi tadi telah acak-acakan. Jangan lupakan wajah dinginnya yang mengeras terlihat lebih menyeramkan sekarang.
Biasanya, dia hanya akan bermalas-malasan dirumah dan akan berangkat untuk nongkrong dengan kawan-kawannya untuk bermain basket jam 11 siang nanti. Namun kali ini dan bisa jadi untuk seterusnya akan berubah menjadi hari-hari yang sangat berbeda dengan hari-hari biasa Sehun. Serangan jantung yang didera ayahnya satu minggu yang lalu sukses membuat Sehun akan menjadi satu-satunya penerus dari Perusahaan ini, yah berdasarkan surat wasiat yang ditulis oleh ayahnya yang bahkan ia tidak tahu kapan membuatnya.
Sehun menutup mulutnya ketika mengantuk masih mendera tubuhnya, yah bagaimana tidak mengantuk jika tidur saja baru ia rasakan selama 3 jam saja.
"Damn, mengantuk sekali!"
.
.
.
.
.
Sebal, itulah yang dirasakan dua gadis yang memiliki beda marga itu. Sementara satu gadis lagi yang tengah cemberut tak kalah tertekuk itu masih mendengus dengan kekesalan yang sebenarnya tak seberapa itu."Baru dua minggu kan?" Si marga Son itu berucap setelah sedotan merah muda terlepas dari bibir manisnya.
Sementara gadis yang bermarga Kang disebelah si Son menelisik gadis yang berada didepannya itu yang tengah meringis layaknya orang bodoh
BRAK!!
"KAU-
Si Kang menunjuk wajah gadis cantik yang sedari tadi menjadi target kemarahannya itu
-KAU BUAYA SEKALI SIH!?"
Gadis bermarga Son dan Bae lantas terkejut dan menyalangkan tatapan tajam pada si Kang yang masih berdiri dan menunjuk wajah di gadis Bae.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SEXY MAID 2 | HUNRENE
Teen Fiction[FOLLOW DULU AKUN PENULIS/AUTHOR DEMI KENYAMANAN UPDATE] . . . . . Bukan terusan dari MY SEXY MAID 1