Permulaan.

3 0 0
                                    

Setelah aku pulang dari Rumah sakit, aku bergegas untuk berangkat kuliah karena ini sudah jam 15.25 wib. Tadi sebelum berangkat kerumah sakit sekitar jam 01.23 wib, hmm cukup lama menurutku. Jadi sekarang aku ingin bergegas menuju kampusku yang terletak disebelah selatan Bandung.. Saya memesan ojek melalui aplikasi, 2menit kemudian  lalu ojek pun datang "sesuai aplikasi ya pak" ucapku senyum kepada sang bapak, "siap mba". Selama diperjalanan diriku memikirkan ibuku bagaimana dia sembuh kalau aku terus-terusan membuat dia mengkhawatirkan aku setiap pulang kuliah malam.. Dan tak terasa aku sudah sampai dikampusku "Terimakasih pak, ini helm dan uangnya" kataku sambil memberikan helm dan uang pada bapak ojek, "Terimakasih kembali mba" ucapnya sambil tersenyum..

Aku melangkah memasuki kampusku. Oiya, aku kuliah di Universitas Padjajaran Bandung, aku mengambil jurusan manajement bisnis. Agar aku selesai kuliah bisa mengambil pekerja kantoran.. Tak terasa aku sudah sampai didepan kelasku, lalu aku masuk. Dan ternyata sudah ada Dosen didepan ku "Telat 2menit, silahkan duduk dan siapkan otakmu. Saya akan menyuruh kamu menyelesaikan tugas didepan" ucap ketus sang Dosen ku yang bernama Abian Ezra Mahardika, dia mengajar mata kuliah ekonomi. "siap Pak Dosen" ucapku, lalu akupun segera duduk, dan aku mempersiapkan materiku, aku benar-benar gugup dan keringat dingin, sebenarnya baru kali pertama aku telat dan mendapatkan hukuman ini dari Pak Abian. Setelah aku siap, aku bingung "kenapa aku tidak dipanggil untuk maju kedepan? " ucapku dalam hati.. Setelah selesai matkul ku, aku segera mengejar Pak bian, "Pak, kenapa saya tadi tidak disuruh maju?, padahalkan saya sudah siap untuk menjawab soalnya tadi" kataku sambil ngos-ngosan karena mengejar Pak bian yang terlalu cepat berjalan. "Sudahlah, hanya 2menit. Mangkanya lain kali jangan telat pas kelas saya Kinan" ucapnya lalu dia berjalan kembali "Pak tunggu dulu, tapi saya tidak di anggap tidak hadir kan pak?" kataku, karena takut-takut kalo aku di alfakan didaftar absensi kelas Pak bian. "Iya Kinan, tapi nanti saya minta tolong sama kamu buat keruangan saya ya" katanya, "Kapan pak?", "Pas jam makan siang, saya tunggu di ruangan saya" katanya sambil berjalan meninggalkanku "Ngapain si Pak bian suruh aku keruangannya?, padahalkan abis ini aku harus kerja sampingan" gumamku malas. Oiya aku juga selain ngampus, ada kerjaan sampingan setiap selesai matkul, ya ngga berat-berat sih cuman di caffe. skip.

Jam 11.56, "Duh aku harus ke ruangan Pak bian lagi, ck" gumamku sambil berjalan menuju ruangan Pak bian. Tok tok tok!!, "Ya, masuk" katanya. "Ada apa bapak menyuruh saya kesini?" ucapku "Duduk dulu Kinan, saya menyuruh kamu kesini ingin menawarkan pekerjaan ini pada kamu" ucap Pak bian sambil memberikan amplop, lalu saya buka dan isinya ternyata surat pernyataan spesifik tentang kantor itu "Pak bian yakin menawarkan pekerjaan ini pada saya?" ucapku rada sedikit kaget, karena menurutku kantor ini cukup terkenal. "Iya saya yakin, mangkanya saya ngasih surat ini untuk kamu" ucap Pak bian "Oiya, udah waktunya jam makan siang nih, kamu tidak ada acara kan?" sambungnya, "iya pak, tidak. Tidak ada, tapi saya sebenarnya ada kerja sampingan" ucapku aga sedikit pelan "Yasudah, makan siang dulu aja sama saya" katanya sambil berjalan keluar menarik lenganku "E-eh, tangan saya pak" ucapku seraya menarik tanganku "So-sorry, saya tadi refleks." sambil melepaskan, "Iya pak gpp". Kita pun berjalan sampai didepan caffe samping kampus

"Kalo lagi diluar jangan panggil saya pak, panggil saya Mas Bian aja. Lagian kita cuman beda 2thn kan". Ya, memang aku dan Pak bian beda 2thn, tapi tetep aja aku gaenak dengan Pak bian memanggil hanya nama. "I-iya pak, eh maksud saya Mas Bian" hmm, rasanya lumayan canggung dengan panggilan itu. "Kamu mau mesan apa?" "saya mau samain aja", "Ok, Mas pesen nasi gorengnya 2 sama teh manisnya juga" ucapnya pada sang pelayan. 

"Kamu kerja sampingan dimana kalo boleh saya tau?" tanyanya sambil menghadapku, tatapannya membuatku teduh. "Sadar kinan, dia dosenmu" ucapku dalam hati. "E-eh, di caffe Mas Bian" kataku, "Oh ok, nanti saya akan antar kamu kesana" katanya, "Eh gausah mas. Lagian juga deket ko dari sini. Takut ngerepotin" kataku, aku sebenernya hanya gaenak. Dan sudah kutebak pasti akan canggung saat diperjalanan "Gpp, itung-itung ini awalan" katanya yang membuatku bingung.


Asiiik di part ini panjang hehehe, ini adalah awalan Kinan bertemu Mas Bian sang dosennya sndiri. Hmm bakal berlanjut ga yaaa, dan bakal gimana ya ceritanyaaa hehe

Oiya, soal ibunya kinan. kita lanjut besok yaaa. Jangan lupa VOTE DAN KOMEEEN:))))

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 20, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

KINANTI✔Where stories live. Discover now