Part 1

42 6 1
                                    

Malam itu langit gelap bergemuruh yang mulai di iringi hujan,listrik-pun tiba-tiba padam,hanya cahaya kilatan petir yang menemani lamunan Bagas. Hingga ibu datang dengan sebuah pelita api di puncak sumbunya,mungkin hanya itu penerangan yang mereka punya, bahkan cahaya temaram pelita itupun belum mampu menerangi keseluruhan ruangan.

.....

Bagas mempercepat langkahya ke sekolahh meskipun jam masuk masih 30 menit lagi,sisa hujan semalam masih membekas di beberapa sisi jalanan. "gue gak boleh telat nih. Hari pertama pokoknya gue harus duduk paling depan!" dengan semangat menggebu ia memacu langkahnya untuk lebih cepat.

Sebuah mobil yang sedang melaju tiba tiba berhenti didepan Bagas, salah satu pintunya terbuka bersamaan dengan keluarnya seorang remaja laki laki yang memakai seragam yang sama seperti Bagas. "SMA Garuda kan?bareng gue aja yuk." Bagas masih diam mencerna perkataan orang yang ada di hadapanya ini "yaelaah...lama amat mikirnya udah ayok" akhirnya Bagas menurut dan ikut masuk kedalam mobil. "gue Arron" ia memperkenalkan diri sambil menjulurkan tangannya "e..eh gue Bagas" Bagas menjawab uluran tangannya. "Ron thanks ya lo udah numpangin gue" Bagas canggung "enjoy aja kali."

Bagas masuk ke kelasnya,dan matanya langsung membulat ketika ia melihat meja kosong yang ada dibarisan terdepan,dengan senyum yang merekah ia berjalan menuju meja itu "yes, akhirnya" bagas bersorak riang dalam hatinya. "Kursi ini kosong kan?" kalimat dari seseorang itu berhasil membuat Bagas kaget "eh, Arron iya kosong kalo lo mau tempatin aja." Arron langsung mengambil posisi,hingga segerombolan cewek yang mungkin juga di kelas itu. "Minggir,ini tempat gue." Usir cewek dengan gaya paling berkuasa "Apaan tempat lo udah jelas gue sama Bagas yang duluan dapetin ni tempat." , "Tinggal pergi aja apa susahnya sih masih bnyak juga tempat kosong." Arron sudah tak tahan ingin memaki wanita tersebut tapi, Bagas lebih dulu berdiri,merapikan tasnya dan menyeret Arron dari zona pertempuran itu "ngalah aja.." bisik Bagas.

DUA SISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang