Part 3

25 5 4
                                    

" rindu yang tak dapat berkata tapi menusuk rasa"

"Gas, ikut gue yuk!" ajak Arron ketika jam sekolah telah usai " kemana?","kerumah gue...".   "kelamaan mikir lo udah ayok" Arron menarik tangan Bagas dengan sedikit paksaan.
Tak lama setelah itu mobil sedan hitam milik Arron datang menjemput tanpa basa basi mereka masuk dan menikmati dalam keheningan.   
          "Mau ngapain sih ron, gue malu.." tahan Bagas sebelum mereka masuk kerumah megah milik Arron "ngapain malu sih, kayak sama siapa aja." Arron kembali menarik tangan Bagas.

      Akhirnya mereka sampai di sbuah ruangan yang di dominasi dengan warna putih dan gold yang membuat ruangan itu terlihat semakin mewah. "Mah, ini Bagas temen sekelas Arron yang Arron ceritain kemaren." Bagas sedikit terkejut, ternyata Arron menceritakan tentang dirinya kepada keluarganya. "Oh hai Bagas, nama tente maya kamu panggil mama aja" tante maya memperkenalkan dirinya "eh iya tante, eh mama.." Arron dan tante Maya tersnyum geli melihat tingkah Bagas yang terlihat canggung "mah, Arron ganti baju dulu ya, gas lu tunggu sini bentar" Arron menepuk pundak Bagas sebelum berjalan menuju kamarnya di lantai dua.
"Mama mau bilang makasih sama kamu Bagas.", " eemm, makasih buat apa ma?"jawab Bagas.

Hope you have fun
Jangan lupa vote readers..

DUA SISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang