Bandar udara international incheon
Terlihat ada seorang gadis cantik sedang duduk di atas koper besar miliknya seorang diri.
Menunggu seseorang yang tak kunjung datang untuk menjemput, membuat kedua belah bibirnya tak ada henti mengucapkan sumpah serapah.
Kim Ji Soo,
gadis berumur 20 tahun itu merupakan putri tunggal dari pasangan yang berbeda kebangsaan, Kim Jae Wook dan Ayumi Hamasaki.
Jisoo sungguh diberi kepercayaan besar dari ayahnya untuk menjadi penerus tunggal dari GT Corporation yang merupakan perusahaan konglomerat asal Korea Selatan yang terbesar di Asia.
Di samping itu, Ia juga akan membantu menjalankan bisnis resort milik ibunya yang merupakan mantan penyanyi di kota kelahirannya, Tokyo.
Sungguh melelahkan bukan untuk gadis yang masih muda sepertinya?
Yeah uh don't mess up my tempo
deureo bwa igeon chungbunhi
I said don't mess up my temp-..
"Halo, Ibu?"
"Halo, nak, sudah sampai di bandara?" suara khas seorang wanita dari seberang terdengar.
Jisoo menghela napas pelan saat mendengar pertanyaan yang dilontarkan sang Ibu.
"Sudah, sejak setengah jam yang lalu."
Jisoo tau Ibunya terkejut dengan jawabannya, karena wanita itu langsung berteriak melalui ponselnya dengan keras.
Untung saja teriakannya merdu.
"Apa?! kenapa tidak bilang dari tadi saja?! 'kan ibu bisa menyuruh mereka untuk lebih cepat."
"Sudah terlanjur, mau bagaimana lagi?
eh, tadi maksud Ibu 'mereka' itu siapa saja? bukankah hanya Paman Woo—"
Belum sempat Jisoo menyelesaikan kalimatnya, datang seorang pria berjas hitam bersama 6 pria berbadan kekar di belakangnya.
"Permisi, Nona, maaf sudah membuatmu menunggu. Jalanan Ibu Kota sedang ramai-ramainya, apalagi tadi sempat ada kecelakaan lalu lintas," ucap pria itu sambil mengatur napasnya yang tidak teratur akibat berlari.
Jisoo terkejut saat mendapati seseorang yang sudah ia tunggu sejak tadi ternyata tidak datang sendirian.
Ia kembali menyahuti Ibunya yang sudah meneriaki namanya lewat sambungan telepon.
"Bu, mengapa ada banyak pria berotot yang mengelilingi ku?" tanya Jisoo sembari menatap aneh 6 pria di kelilingnya yang balik menatapnya -entahlah Jisoo tidak tau ke arah mana mereka melihat karena mereka semua memakai kacamata hitam.
"Oh, mereka sudah datang? ya sudah sana, cepat naik ke mobil. Ibu tutup ya, dah~"
Ia mendengus sebal saat sambungan telepon diputus sepihak oleh Ibu.
Kedua maniknya beralih menatap pria jangkung didepannya.
"Paman Woobin, bisa jelaskan siapa mereka berenam?"
Kim Woo Bin, asisten pribadi kepercayaan keluarganya yang sudah mengabdi selama 12 tahun.
"Mereka bodyguard suruhan Nyonya,"
Woobin mengecek jam tangannya.
"Mari, Nona, kita harus segera pulang. Tuan dan Nyonya sudah menunggu di rumah," ucapnya sembari memerintahkan salah satu bodyguard untuk membawakan koper besar milik Jisoo ke mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEREAVEMENT
Fanfiction'Kita hanya ditakdirkan untuk bertemu bukan untuk bersama' . . . ©Pinterest . collab with; @fxskay @Rinee_vb