Rindu Membawa Pulang

3 0 0
                                    



Hujan akan sangat bermakna dimata manusia ketika kemarau berkepanjangan setiap tahunnya menerpa mereka.

Dan kamu ibaratkan hujan yang membasahi dunia ku ketika semestaku telah diterpa kemarau berkepanjangan setiap tahunnya.

Tetesan mu di cintai oleh setiap makluk hidup di dalam dunia yang kusebut dengan cinta...

Hari terus berganti aku hanya terpukul dengan sebuah problematika hidup yang tak pernah akan selesai ini, sampai nafas pun berhenti.

Ini mungkin hari tidak baik seperti hari biasanya. Wajar dunia sedang di hebohkan dengan virus yang begitu cepat menyebarnya.

Manusia yang disebut mahkluk sosial harus di beri larangan untuk bersosial, harus jauh dari kerumunan, dilarang untuk saling berjabat tangan.

Huft... sungguh kebebasan yang dikatakan dan dibayang-bayangkan selama ini sudah berbanding terbalik untuk saat ini.

Lalu aku harus bagaimana?

Aku harus kemana?

Dan aku harus apa?

Seketika rumah dan keluarga jawaban dari segala pertanyaan.

Akhirnya aku memutuskan untuk menelpon ibu dan ayah.

Untuk memberi tahu bahwa esok ketika hari tiba. Anaknya akan pulang!

Assalamualaikum buk

Wa'alaikumussalam nak

Ibu sehat? (tanyaku dengan rindu)

Alhamdulillah ibu sehat (jawab ibu dengan semangat)

Ayah mana bu?

Ayah mu lagi makan nak!

Buk esok andi akan pulang, kampus libur.

Alhamdulillah anak ibu mau pulang (jawab ibu dengan bahagia)

Salam dengan ayah ya bu, bilang sama ayah esok andi pulang seperti biasa dan sampai di jam biasa.

Iya ndi,

Andi pamit dulu ya bu, assalamualaikum bu.

Wa'alaikumussalam nak. (tit tanda percakapan berakhir)

Mentari pagi selalu menciptakan semangat bagi kehidupan. Cahaya yang ia percikkan keseluruh alam semesta membuat setiap organ tubuh yang terkena meronta-ronta sembari hati berkata "ini hari yang luar biasa! JANGAN LUPA BAHAGIA JIWA"

Akhirnya aku memutuskan meminta bantuan sahabat untuk mengantar kepelabuhan, sesampainya pun dipelabuhan kami berpamitan.

Disegala sisi aku hanya melihat dengan tatapan yang tak biasa.

Wajar saja, disegala pintu pelabuhan banyak sekali pemeriksaan kepada penumpang yang akan berpergian, entah tujuannya pulang atau pun dengan tujuan kesibukkan lainnya.

Sampai giliran ku untuk diperiksa.

Selamat siang, sudah cuci tangan? (tanya petugas pelabuhan)

Belum pak (jawab ku dengan ragu)

Silahkan cuci tangan, lalu mengikuti antrian pemeriksaan ya.

Terimakasih pak.

Selama proses mencuci tangan, aku hanya bertanya dengan banyak keraguan.

Wajar saja selama seminggu ini. Aku disibukkan dengan rutinitas di keramaian.

Bisa saja aku ditahan karna suhu badan ku 35 derajat?

Sambil berdoa ku langkahkan kaki perlahan-lahan untuk melakukab pemeriksaan.

Selamat siang (tanya petugas kesehatan)

Siang pak (jawab ku)

Silahkan mendekat karna ada pengecekan suhu tubuh.

Baik pak

Silahkan lanjut suhu badan bapak 26 (ujar petugas)

Akhirnya keragu-raguan beberapa saat tadi terjawabkan, lalu aku menaiki kapal dan melanjutkan perjalanan untuk pulang.

Kring!!! Kring!!! Kring!!!!

Telpon berdering sembari melihat indahnya lautan yang luas.

Haloo. Assalamualaikum (jawabku)

Wa'alaikumussalam Bang!!! Udah sampai mana?? (tanyanya)

Sebentar lagi sampa, palingan 5 menitan lah.

Oke, aku tunggu didepan pelabuhanya bang. Assalamualaikum.

Wa'alaikumussalam.

Suara sahabat kecil sebut saja Obu!!!

Obu adalah sahabat yang selalu menjadi garis terdepan menjadi penjemput dan penunggu ku ketika aku pulang kekampung halaman.

Akhirnya kapal bersandar. Bertanda bahwa aku sudah sampai ditempat tujuan.

Sesampainya di depan pintu pelabuhan.

Senyum manis seorang anak laki-laki sudah menyambutku sembari menjulurkan tangannya.

Hai (sapaku)

Hai bang, apa kabar (balasnya)

Alhamdulillah baik. Obu ?

Alhamdulillah saya sehat bang!!!

Makin ganteng aja ya (ungkap ku sambil tersenyum)

Lalu senyum lepas yang selalu membuat ku kesal terlihat dari wajahnya sembari mengeluarkan suara BHAAKK!!!

Kami pun tertawa lepas lalu beranjak menuju rumah!!! 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 16, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

APRILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang