Prolog

19 1 0
                                    

PARK SOOHA!

PARK SOOHA!!

PARK SOOHA!!

SOOHA LUAR BIASA!!

AYO SEMANGAT!

SOOHA KAU CANTIK SEKALI

Tidak ada yang tau kapan semua sorakan itu akan menghilang, semua ditentukan oleh waktu,  kapan kita bisa menjadi yang terbaik,  dan kapan kita menjadi yang terburuk. Semua hal tentu ada pasang surut didalamnya. Termasuk kehidupan gadis cantik satu ini.

Dia, Park Sooha, yang awalnya gadis sekolah menengah biasa,  yang sekarang menjadi luar biasa. Semua usaha yang telah dia bangun selama 8 tahun tentu tidak akan selamanya baik,  takdir yang menentukan naik turunnya keadaan seseorang.

Dia tidak akan selamanya selalu mengalami keadaan yang membuatnya beruntung, dia juga pasti akan mengalami saatnya dimana dia terpuruk, hancur,  dan tidak berdaya. Namun, bukan berarti juga yang terpuruk akan selamanya bernasib buruk.

Semua usaha untuk selalu bangkit sudah dia bangun selama 8 tahun. Tentu dia tidak sendiri,  temannya Lee Ji-Seul selalu ada menjadi pendukungnya. Namun, keangkuhan sudah membuat Sooha lupa segalanya, yang dia tau hanya karir, terkenal, terpandang. Sampai, semua yang berharga darinya mulai menghilang satu-persatu yang akhirnya semua itu hanya menghancurkan dirinya sendiri.

---

Gadis cantik satu ini tampak sedang mengikatkan sebuah tali pada kipas angin. kalian mengerti kan? Yah, dia sedang mencoba membunuh dirinya sendiri. Depresi adalah jawabannya.

Sekarang dia tampak sedang menaik ke atas kursi dan memasukan kepalanya kedalam lubang talinya. Entahlah, dia mungkin merasa sangat tertekan. Sebuah cerita yang masih memiliki tanda koma tanpa titik, dengan cepat diberi tanda titik untuk tanda akhir dari semuanya. Tidak ada kalimat atau paragraf baru lagi, lembaran kertasnya sudah habis tanpa sisa.

"Hiks. . . Ji. . . Maafkan aku. . . Hiks. . ."

Saat itupun semua pandangannya gelap, matanya mulai redup, semua bagian dunia sudah tertutup baginya, semua berakhir mulai sekarang.

---

Beberapa hari sebelumnya . . . .

"Jadi, bagaimana? Apa kau akan datang ke pernikahan temanmu ini??? Ayo jawab iya, kami semua nanti akan sangat senang melihatmu datang" Tanya Ji-Seul pada Sooha.

"Hmm. . . Bagaimana ya, aku tidak bisa. Maafkan aku Ji, aku tidak mungkin datang ke acara kecil seperti itu, kau tau kan? Aku ini bukan sekedar terkenal, tapi juga terpandang, tidak mungkin jika aku harus datang kesana." Jawab Sooha dengan angkuh sambil segera menutup maskernya dan terlihat akan segera pergi.

"Maksudmu. . . kau Park Sooha kan? Kau Pasha temanku kan? " Ji-Seul tampak menanyakan kesetiaan seorang teman padanya.
*pasha ; panggilan dari ji-seul untuk sooha

"Entahlah Ji, saat itu karir ku hampir hancur karena datang ke acara pertunanganmu yang kecil-kecilan itu. Bahkan, banyak yang bertanya-tanya kenapa aku mau berteman dengan orang kecil seperti mu. Apa kau tahu aku benar-benar merasa malu. Maaf tapi.  . kau terlalu rendah." Jelas Sooha panjang lebar sambil memalingkan wajahnya dari Ji-Seul

"Kau.  . Kau bukan temanku, Pasha temanku tidak pernah berkata buruk seperti itu, dia tidak akan merendahkan siapapun. Kau bukan temanku! Dimana Pasha temanku!" Teriakan Ji-Seul membuat semua orang ditaman melihat ke arahnya dengan bingung.

Sooha segera menutup mulut Ji-Seul dan menghentikan teriakannya. " Cukup Ji! Aku Sooha! (suara dipelankan) Aku pernah berkata padamu, aku akan memberimu apapun yang kau butuhkan, termasuk uang. Kau bisa meminta uang padaku untuk membantumu mengurus pernikahanmu, sehingga pernikahanmu pasti akan sangat megah dan . . . aku pasti akan datang. Namun, kau tidak melakukan itu. Sekarang, mau kau mengundangku atau tidak aku juga tidak akan datang. Sudahlah,  aku pergi dulu, masih banyak hal yang harus kuurus." Ucapan Sooha membuat Ji-Seul meneteskan air mata. Sooha akhirnya pergi dan meninggalkan luka pada Ji-Seul

Ji-Seul benar-benar tidak percaya temannya akan menjadi seangkuh itu. Dia tidak pernah menyangka Sooha akan mengatakan hal sekeji itu. Sooha seperti kacang yang lupa kulitnya. Padahal, jika saat itu Sooha tidak dibantu oleh Ji-Seul,  dia tidak akan setenar sekarang. Dia akan tetap menjadi orang biasa.

Ji-Seul mengeluarkan ponsel dari tas'nya dan menelpon seseorang "Halo, hapus Sooha dari daftar tamu penting" Ucap Ji-Seul sambil berjalan pergi dan menghapus air matanya.

"Asal kau tahu Pasha, aku sengaja menghabiskan semua tabunganku untuk membantu biaya pernikahanku dan supaya terlihat megah sesuai keinginanmu. Namun, aku tidak percaya kau akan berkata seperti itu padaku, yang dulu temanmu."

TBC

                      Gimana ceritanya? Seru ga?
                      Lagi banyak   insipirasi  ni
                      lanjut    atau     ga     ni?
                      Kalo suka janlup  bintangin
                      Tambah juga  komennya  ya
                      Kan kalo kalian komen nnti
                      aku tambah semangat  gitu.
                      Kalo  komennya  baik  hehe.
                      Janlup juga tambah favorit
                      kalo    kalian   suka   hehe
                    

I Just Wanna Say "Sorry"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang