Proses🐻

12.4K 830 42
                                    

Hallo! Jangan lupa vote dan komen! Xixixi

Selamat membaca❤️

"Lo kenapa?" tanya Selena.

"Gildan maksa nyium gue," jawab Gea sambil terisak. Mendengar itu, Selena mengepalkan tangannya kuat-kuat. Berani sekali Gildan melakukan itu pada sahabatnya.

"Kurang ajar! Gue bakal kasih dia pelajaran." Selena menggulung lengan seragamnya. Saat hendak beranjak pergi, Gea menahan tangan Selena, lalu menggeleng pelan.

"Gue nggak terima sama perlakuan dia ke lo," jelas Selena.

"Gildan berantem lagi!" teriak salah seorang siswa yang berlari melewati kelas Gea. Gea bangkit dan berlari keluar kelas, Selena pun ikut dari belakang.

"Gildan berantem dimana?" tanya Selana.

"Di lapangan basket," jawab Kiki.

Tanpa basa-basi, mereka berdua langsung menuju lapangan basket. Gea takut Gildan akan kena masalah lagi dan lagi. Gildan memang tak pernah sadar dengan kelakuannya yang seperti ini. Dia kakak kelas tertua, seharusnya ia memberikan contoh baik pada adik kelasnya, tapi ini ....

Contoh buruk selalu ia berikan hampir setiap hari pada adik kelasnya.

"Stop, Gildan!" teriak Gea. Ia berdiri di tengah-tengah Gildan dan Diki.

"Minggir Gea!" teriak Gildan murka. Namun Gea tak memperdulikan perkataan Gildan. Ia kasihan melihat Diki yang sudah sangat lemas. Guru BK berlari mendekati tempat kejadian.

Gildan yang melihat kedatangan Pak Agus, ia segera menarik tangan Gea dan berlari entah kemana.

Setalah sedikit jauh dari lapangan basket, Gea menghentakkan tangannya dari genggaman Gildan.

"Lo dari dulu nggak pernah berubah. Selalu buat masalah. Kenapa sih lo kayak gini?" tanya Gea.

"Karna lu!" jawab Gildan dengan suara keras.

"Karna lu selalu anggap cinta gua lelucon semata. Padahal gua bener-bener cinta sama lu. Tapi apa balasan lu?" tanya Gildan.

"Jawaban lo nggak nyambung sama pertanyaan gue," sahut Gea dengan penuh penekanan.

Gildan maju selangkah, menatap wajah Gea begitu lekat. Entah ia benar mencintai Gea atau hanya terobsesi.

"Gua mau lu jadi milik gua seutuhnya," bisik Gildan.

"Sebentar lagi kita nikah, lo bakal milikin gue seutuhnya, 'kan? Jadi mulai sekarang stop sok jago di sekolah. Itu nggak buat lo keren," jelas Gea lantang. Ia menarik dasi yang ada di saku seragam sekolah Gildan. Tak butuh lama, Gea langsung memakaikan dasi itu di leher Gildan.

"Lo mau gue cinta sama lo? Jadi anak baik. Masukin baju lo," ujar Gea.

Gildan berbalik dan memasukan seragamnya yang keluar. Setalah selesai, ia kembali berbalik menatap Gea.

"Rokok?" tanya Gea.

"Udah lu patahin semua 'kan tadi," jawab Gildan.

Still Secret [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang