"Tolong, jangan lupakan kami, Boboiboy!"
"Si-siapa kau?" tanya Inay pada makhluk kotak dan berwarna hijau dihadapannya saat ini.
"Hey kau tak perlu takut seperti itu, kami hanya akan menjadikanmu sebagai umpan," jawab makhluk kotak itu sambil tersenyum sinis kearahnya.
"Aku nggak mau!" Kini Inay berteriak dia berusaha melepaskan tali yang mengikat dirinya. Tapi sayangnya ikatan tali itu cukup kuat hingga beragam upaya yang ia lakukan sia - sia saja.
"Lepaskan kami!" Cahaya berteriak dari dalam kurungannya. Kekuatan yang ia punya tak bisa digunakan di dalam situ. Nailah tak sadarkan diri sejak tadi hal itu membuat ia khawatir.
Kini Boboiboy Api telah sampai di rumah Tok Aba, ia memiliki perasaan tak enak tentang keadaan Inay sekarang. Tapi dia hanya diam saja sejak perjalanan pulang.
"Kau kenapa, Boboiboy Api?" tanya Ochobot padanya karna dia melamun sejak tadi. Api hanya menunduk tak menjawab pertanyaan Ochobot. Sesampainya di rumah Tok Aba dia langsung menuju ke dalam rumah.
"Boboiboy!" teriak Tok Aba saat melihat Boboiboy Api masuk kedalam rumah. Atok langsung memeluknya dengan erat, walau kini Api telah hilang ingatan tapi ia bisa merasakan bahwa yang memeluknya saat ini adalah Atoknya. Air mata mengalir dari pelupuk matanya, dia benar - benar sangat merindukan pelukan ini.
"Ayo Boboiboy Api kita temui Daun," ucap Gopal yang langsung menarik Api menjauh dari Tok Aba. Sedangkan saat itu Api ingin berlama - lama dengan Atoknya.
Saat memasuki kamar Boboiboy betapa terkejutnya Gopal melihat Boboiboy Daun telah sadar dan kini tengah menyantap nasi goreng buatan Tok Aba dengan lahap. Air mata Tok Aba menetes melihat Boboiboy Daun telah sadar.
"Boboiboy Daun!" Ia memeluk Boboiboy Daun dengan erat. Tak sadar jika air mata terus mengalir dari matanya, kacamata yang dia pakai kini berembun.
"Ehm, kau siapa?" tanya Boboiboy Daun dengan polosnya.
"Ini Atok, Boboiboy," jawab Tok Aba sambil menangis sesegukan. Gopal yang melihat hal itu tanpa sadar meneteskan air mata juga.
"Kau juga ikut menangis," ucap Boboiboy Api pada Gopal yang kini tengah berupaya menggosok matanya, "Mataku perih." Boboiboy Api hanya tertawa kecil dan menuju ke arah Tok Aba dan Daun.
"Wow kau mirip denganku," ucap Daun sambil memperhatikan Boboiboy Api dari bawah sampai atas.
"Ya karna aku adalah kamu," jawab Boboiboy Api.
Boboiboy Daun bingung dengan jawabannya itu, dia mencoba berpikir bagaimana dirinya bisa menjadi dua? Dan kenapa ia melupakan ingatannya? Semua itu berkecamuk di pikirannya saat ini
Melihat Daun yang sibuk berpikir, Api menoleh kearah Tok Aba yang tengah mengelap air matanya dengan sapu tangan pemberian Ochobot.
"Atok tau tentang alien berkepala kotak?" tanya Boboiboy Api pada tok Aba yang sudah selesai membersihkan kaca matanya.
"Iya, namanya Adudu dan dia mempunyai anak buah yaitu sebuah robot yang ia beri nama Probe," jawab tok Aba. Boboiboy Api hanya mengangguk dan mulai berpikir tentang sesuatu.
"Atok!"
Ying tiba - tiba saja sudah ada dihadapan mereka semua, dia berlari sangat cepat hingga barang - barang di rumah Tok Aba hampir terbang karna ulahnya.
"Ada apa Ying, kenapa wajahmu pucat?" tanya Ochobot sambil memberi Ying sebotol air minum.
"Huaahh... begini tadi aku dan Yaya tak sengaja bertemu dengan seorang perempuan yang sedang memberi selebaran anak orang hilang. Dan saat aku baca ciri - ciri anak hilang itu mirip Boboiboy Air." Ying berhenti bicara dan meminum air lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Fans Boboiboy [Revisi]
Fanfiction[FANFICTION-ROMANCE] Ketujuh elemental terpecah belah dan kehilangan ingatan mereka. Ochobot dan kawan - kawan bersusah payah mencari ketujuh elemental Boboiboy yang berpencar keseluruh pulau rintis. Dalam pencarian ingatan mereka yang hilang di ba...