003

611 64 10
                                    

"Heh kebo bangun!"

Plak!

Buntelan besar dalam selimut itu bergerak-gerak ketika seorang gadis cantik memukulnya dengan keras. Namun sedetik kemudian buntelan itu berhenti bergerak membuat gadis cantik itu mendengus sebel.

"Astaga malah tidur lagi dia" keluhnya sambil memijat pelipisnya. "Gak ada cara lain ini"

Gadis itu bangkit kemudian berjalan menuju kamar mandi dan membawa gayung yang berisi air. Ia  kemudian menyingkap selimut bagian atas hingga..

Byurrr~

"Fuck, dingin bangsat!!!"

Gadis pelaku penyiraman tertawa terbahak-bahak mendengar umpatan yang keluar dari mulut sang korban. Sementara sang korban yang sudah bangun dan duduk di atas ranjang akibat siraman rohani (?) Menatap tajam pada sang gadis dan sesekali mengumpatinya.

"Gak ada yang lucu, gausah ketawa ya njing!"

Plak!

"Heh mulut lo! Kasar banget sih sama cewek"

Jinyoung---- sang korban penyiraman mengaduh saat mendapatkan pukulan maut di mulutnya dari gadis cantik yang saat ini berdiri di hadapannya.

"Bisa gak sih gausah main tangan, Jis? Lo pikir ini kagak sakit apa" Jinyoung mengelus bibir sexynya yang kini sudah memerah. "Lagian cewek itu gak ada yang kasar dan bar-bar kaya lo. Cuman lo doang yang begini kayanya. Heran deh gue, kok bang Seokjin bisa suka sama cewek kasar kaya lo ya"

Jisoo---- si pelaku pengguyuran jengah dan memutar bola mata malas mendengar ocehan unfaedah sang sahabat sekaligus tetangganya itu di pagi hari.

"Halah dasar uke cerewet! Udah sana buruan mandi, nanti kita telat lagi ke kampusnya"

"Bodo amat! Lagian siapa juga yang mau bareng sama lo"

Jisoo melipat kedua tangannya di bawah dada. "Oh gitu---- awas ya kalau ntar di kampus lo misuh-misuh karena telat. Jangan cerita sama gue, bye!"

Jisoo yang hendak pergi pun terhenti saat Jinyoung menarik tangannya dan menahan gadis itu.

"Ish, dasar cewek! Gitu aja ngambek. Udah lo tungguin gue, duduk yang manis di situ kalau perlu lo sekalian gantiin sprei ranjang gue yang basah karena ulah lo" Jinyoung nunjuk ranjangnya menggunakan dagu.

Jisoo memutar bola mata kemudian menghempaskan tangan Jinyoung. "Ogah! Lo ganti sendiri aja. Lagian suruh siapa tidur cem orang mati susah di bangunin kan jadi terpaksa gue siram"

Jinyoung berjalan menuju lemari dan mengambil handuk serta pakaiannya. " Ya ya ya, yaudah lo duduk manis di situ tungguin gue jangan kemana-mana, okay"

"Nunggu? Disini? Ogah! Gue takut di perkosa sama lo. Mending gue tunggu di bawah aja"

Jinyoung mendengus. "Cih, gak sudi gue perkosa modelan kaya lo. Gak nafsu!"

"Gak nafsu? Oh iya gue lupa. Lo kan nafsunya sama batang ya kan bukan sama melon" ledeknya.

"Udah sana pergi banyak bacot lo. Kapan gue mandi kalau lo ngebacot mulu hah" Jinyoung mulai kesel kemudian lempar Jisoo pake cd yang baru dia ambil dari lemari.

Jisoo memekik menghindari lemparan Jinyoung. Seumur-umur bersahabat dengan Jinyoung dari bayi sampai sebesar ini, gadis itu baru pertama kali melihat dalaman pemuda manis tersebut.

"Hiii kancut~ awas ya lo kalo lama gue beneran tinggalin. Bye!" Ucapnya kemudian berlari keluar dari kamar Jinyoung menuju dapur hendak melaporkan kelakuan Jinyoung pada nyonya Park.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 19, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Instagram (JJP) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang