8. Everything has changed

2.6K 226 7
                                    


Semua telah berubah..seketika pusat duniaku hancur dan meluluh lantakkan hatiku. Aku yang tak tau harus bagaimana menyikapi ini semua, menjadi sangat temperamental. Apapun yang tak sesuai kehendakku, aku akan sangat marah dengan emosi yang meluap2. Namun satu yang tak pernah merasakan sifat temperamentalku, adikku. Adik satu2nya yang kupunya..keluargaku satu2nya yang ada untukku saat ini. Aku sudah berjanji kepada mereka untuk selalu menjaganya..menjaga satu2nya keluargaku.

Semenjak kejadian itu, seluruh hidupku berubah. Seluruh sifat burukku pun semakin menjadi lebih parah. Aku yang dahulu bersikap dingin pada orang lain, sekarang bertambah dengan sifat temperamentalku. Semua karyawan di kantorku semakin takut akan melakukan kesalahan pada pekerjaannya, mereka takut aku akan langsung memecat mereka apabila terjadi kesalahan pada pekerjaan mereka.

"Joon..apa2an semua berkas ini!"

"Apa yang salah dengan semua ini Jin?!" Namjoon tak kalah tinggi nada bicaranya karena Namjoon yang sudah sangat frustasi menghadapi sifat temperamental Jin dan Jin yang semakin semena-mena terhadap karyawan dan orang lain disekitarnya.

"Apa kau tak lihat bagaimana berkas2 ini?! Ini semua seperti sampah bagiku!"

"Hhhaaahhh..pulanglah Jin. Kurasa kau butuh istirahat dan adikmu juga sedang membutuhkanmu." Namjoon yang menghela nafas beratnya jika Jin sudah seperti ini dan ia tak akan berdebat lebih panjang lagi dengan Jin. Biarlah urusan kantor dia yang mengurusnya selagi Jin sedang seperti saat ini.

........................................................................

Sesampai dirumah, Jin menemui adiknya yang beberapa hari ini selalu mengurung diri di kamar bahkan sahabatnya Jimin pun tak mampu menghibur adiknya saat ini yang hatinya tengah terguncang.

Perlahan Jin masuk ke kamar Taehyung dengan membawakan makan siangnya yang sudah disiapkan oleh maidnya.

"Taehyung..hyung bawakan makan siangmu. Kau makan ya..hyung suapi?" nada lembut Jin pada adiknya dan menatap sendu ke arahnya.

Namun hanya gelengan yang dilihatnya dan suara isakan memilukan yang terdengar oleh Jin. Jin tak mampu melihat adik semata wayangnya seperti itu. Hatinya seperti tersayat melihat kesedihan adiknya. Seokjin menaruh nampan makanan di meja samping tempat tidur dan merengkuh Taehyung membawanya kedalam pelukannya, dia menenangkan Taehyung membujuknya agar tak seperti ini terus.

"Kau adikku satu2nya..janganlah seperti ini..hhmm." usap Jin pada kepala dan punggung adiknya untuk sedikit menenangkannya.

Taehyung yang hanya bisa terisak semakin memeluk erat hyungnya.

"Aku sedih melihatmu seperti ini. Kemana anak alienku yang selalu ceria dan manja serta jahil setiap harinya." Jin mencoba untuk menghiburnya.

"Aaakuu..kangen Eomma dan Appa hyung..hhiikkss..hhiikkss." ucap Taehyung terbata.

"Ssshhhhtttt..tenanglah hyung akan selalu menjagamu..mereka akan sedih jika melihatmu seperti ini. Apa kau mau melihat mereka sedih?"

Taehyung menggeleng.

"Maka dari itu sekarang kau makan ya setelah itu bersihkan wajahmu..kau terlihat jelek dengan wajah seperti itu dan ketampanan yang selalu kau bangga2kan akan luntur, kau tau itu." ejek Jin padanya dengan senyum dan usakan lembut pada rambut adiknya.

Sedikit senyum tersemat di wajah Taehyung dan perlahan ia memakan makan siangnya dengan bantuan Jin tentunya.

"Aku senang melihat sedikit senyum di wajahmu Tae..jujur hatikupun rapuh dan hancur jika mengingat kejadian itu. Kaulah keluargaku yang ada saat ini, jika bukan aku yang menguatkanmu dan aku yang menguatkan diriku sendiri kita akan semakin terpuruk. Kembalilah seperti semula anak alienku." batin Jin dengan senyum teduh pada adiknya sembari menyuapkan makan siangnya.

Flashback on

"Jin..lihatlah berita di televisi!"

Aku menghidupkan televisi, mencari dan melihat berita yang dimaksud Namjoon.

"Pesawat dengan tujuan Jerman yang lepas landas dari bandara Incheon jatuh dan meledak. Diperkirakan seluruh penumpang dan kru pesawat tidak ada yang selamat. Tim masih mengevakuasi pesawat dan jenazah seluruh penumpang dan kru pesawat. Karena sulitnya medan, maka proses evakuasi berjalan sedikit terhambat dan lambat."

Seakan dihantam batu, hatiku hancur dan tubuhku lemas tak dapat menopang berat tubuhku. Aku jatuh terduduk dengan wajah syok dan tak mampu berkata. Air mataku yang mengalir tiba2 tak dapat kubendung lagi. Aku kehilangan pusat duniaku, orang yang selalu mengerti diriku dan tempatku pulang.

"Jin..Jiin." Namjoon yang menghampiriku dengan wajahnya yang khawatir.

"Bagaimana aku memberi tahu Taehyung..Joon?" ucapku dengan bibir bergetar dan suara serak menahan tangisku.

Flashback end.

Sejak saat itulah sifat Jin berubah, ia akan selalu meluapkan emosinya apabila sesuatu tidak berjalan dengan yang ia kehendaki dan sejak saat itu pula Seokjin berjanji pada diri sendiri untuk selalu menjaga Taehyung. Tak akan pernah membiarkan Taehyung untuk bersedih selamanya dan ia akan membahagiakan adik semata wayangnya itu dengan caranya sendiri.

........................................................................

TBC...

Akhirnya update..maaf kalau partnya gajelas dan ceritanya membosankan 😊😊😊

Thank you sudah mampir 💜💜💜

14 Days Trying to Love You Mr.Kim || JINKOOK (Complete) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang