the Crying Moon

19 2 0
                                    






The Crying Moon














Pukul 11 malam.

Jungkook melangkah mantap menuju kediamannya.
Tak sabar untuk melihat istri dan buah hatinya yang belum lama ini lahir ke dunia.

Rapat sialan dengan orang-orang departemen pertahanan tadi membuatnya tertahan begitu lama di kantornya.
Pintu terbuka,seorang pelayan menyambutnya masuk.

" Dimana mereka? Apa sudah tidur? "

Sang pelayan membungkuk hormat,

" Putri dan pangeran kecil ada di kamarnya Tuanku "

Langkah terburu menaiki tangga terdengar nyaring karena si tuan rumah tampak begitu bersemangat menghampiri keluarganya.

Mereka bertemu Saat Masuk sekolah atas. Bermusuhan dan saling menghindari selama setahun sebelum akhirnya Jungkook menyerah pada perasaan nya.

Takdirnya memang bersama dia. Si lemah yang sering membuatnya tak terima.

Kenapa sang dewa memasangkan dirinya dengan makhluk lemah macam dia sebagai pasangan takdirnya? Jungkook sempat meyesali semua ini. Jujur saja saat itu dirinya tak tahu apapun tentang sang benang takdir. Yang justru malah membawanya dalam semua petualangan tak masuk akal saat tahun ke dua mereka bersekolah.

Langkahnya terhenti pada sebuah pintu bercat putih di hadapannya. Bau khas bayi tercium membawa perasaan menyenangkan pada siapapun yang menciumnya.
Jungkook membuka pintu perlahan. Di depannya sang istri tengah duduk di atas sofa malas sambil memeluk si bayi.

Pangeran kecil.

Jungkook tersenyum.
Sungguh tak mengira bahwa sang istri ternyata adalah seorang putri.

Nyaris membuatnya kehilangan kepala saat pertama kali dengan lancang dia mengklaim sang putri,pasalnya sang putri kala itu menutup rapat siapa diriny sebenarnya. Sungguh putra mahkota saat tahu dirinya mengklaim sang adik bahkan sudah bersiap untuk Membunuhnya  Saat itu.
Beruntung nyawanya selamat berkat nama Besar sang Ayah.

" Jung.. Sudah pulang ! "

Senyum jungkook semakin berkembang,ruang temaram bercat biru dengan cahaya bulan masuk menyusup melalui jendela. Istrinya duduk di sana di Samping jendela Terkena siraman sang bulan.

" Belum tidur? "

Jungkook melangkah mendekati sang istri.

" Baby Orion tadi terbangun,minta di peluk. Dia manja seperti papanya " .

Sang istri tersenyum begitu cantik. Jungkook mengecup kepala sang putri pelan.

" Kau tidak lelah? "

pertanyaannya di jawab gelengan singkat oleh sang putri

" Baby.. Heey.. Tidurlah yang Nyenyak.. Mama juga harus beristirahat,ok jagoan?"

Jungkook mengusap pipi bayi Orion dengan telunjuknya yang besar.

" Istirahatlah,aku tahu kau lelah.."

" Tidak,nona Kim selalu mambantuku,lagipula aku Selalu merasa belum puas memeluk Orion. Aku ingin selalu memeluknya "

Jungkook meraih bayi Orion dari pelukan sang istri. Menggendongnya dengan lembut,Mengecupnya sekilas dengan Penuh sayang Sebelun kemudiam meletakan sang bayi ke dalam box nya dengan sangat hati-hati.

Memastikan sang putra sudah nyaman dalam tidurnya,Jungkook kembali memusatkan segala perhatiannya pada sang istri.

"  Mau tidur dimana? Di sini atau di kamar kita?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Crying Moon (One Shot) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang