"lagi?"
yunho yang tengah asyik memilih susu kemasan di dalam chiller mendongak. kedua sudut bibirnya secara otomatis terangkat naik saat mengetahui bahwa mingi lah yang membuka suara barusan.
"iya dong," jawab pria bermarga jeong itu masih dengan senyuman yang tersemat di bibirnya.
"lo nggak capek apa, yun? tiap hari loh begini terus." pemuda song itu menyilangkan kedua tangannya di depan dada. kedua obsidiannya menatap lekat pergerakan yunho yang kini beralih mengambil makanan ringan dari atas rak.
"memangnya kenapa? kok capek?"
mingi mengembuskan napas berat. ia memijit pangkal hidungnya sebelum kembali berujar, "sayang tau. nanti makanan itu ujung-ujungnya dia buang lagi di tempat sampah."
"kalo nggak dicoba kan kita nggak bakal tau hasilnya, gi," yunho menjawab sekenanya.
"lo mau beli apa? cepetan gue yang bayar." sambung si pemuda jeong dengan kedua tangan yang penuh akan bungkus camilan.
wajah mingi yang tadinya merengut kesal tiba-tiba berubah jadi cerah. "beneran lo yang bayar?"
yunho mengangguk singkat. "iya udah cepetan keburu dosennya masuk."
"lo emang sahabat terbaik yang pernah gue punya, yun."
∘⁺✧◞₊⋅✱
yunho mengambil napas dalam sebelum masuk ke kelas berikutnya. sebelah tangannya masih setia memegang sebuah bungkusan plastik berisi snack dan susu yang ia beli di convenience store dekat kampus tadi.
mata elangnya bergerak menyusuri isi kelas. dan pemuda jeong tersebut tak bisa menahan senyumnya saat melihat orang yang ia cari-cari tengah duduk di deretan bangku paling belakang lengkap dengan sebuah buku tebal di atas meja dan kedua telinga yang tersumpal earphone berwarna putih.
yunho menyempatkan diri untuk menyapa beberapa temannya sebelum beralih mendudukkan diri di samping pemuda itu.
"hai," ujar yunho membuka suara. ia meletakkan plastik berisi makanan ringan tadi di atas meja.
namun nampaknya, laki-laki yang ada di sebelahnya ini tidak menyadariーoh atau lebih tepatnya tidak peduliーdengan kehadirannya.
merasa tak mendapatkan jawaban, pemuda jeong itu beralih menarik salah satu earphone yang dikenakan oleh si laki-laki ber-name tag choi jongho tersebut.
"apalagi?!"
yunho tersenyum lebar saat laki-laki bernama jongho itu beralih menatapnya dengan tatapan penuh amarah.
"hari ini aku beliin kamu susu rasa cokelat, loh. kayaknya kamu nggak suka susu stroberi ya? makanya aku beliin yang rasa cokelat," yunho membuka plastik berwarna putih itu dan mengeluarkan satu kotak susu rasa cokelat.
"aku juga beliin kamu roti isi tuna! dimakan ya." yunho menggeser susu kotak dan roti isi yang ia beli tadi di hadapan jongho. namun, pemuda bermarga choi itu dengan cepat menepisnya hingga susu kotak tadi terjatuh dari atas meja.
"makasih banyak tapi aku nggak mau."
senyum yang sedari tadi yunho pertahankan luntur sudah.
yunho hendak membuka suara lagi namun sayangnya, dosen mata kuliah berikutnya sudah memasuki kelas.
ia mengalihkan pandangan kesamping kiri dan menemukan wooyoungーsalah satu teman dekatnyaーmemandangnya dengan tatapan iba.
"sabar, ya." gumam wooyoung pelan. yunho hanya tersenyum kecil sebagai jawaban.
KAMU SEDANG MEMBACA
aftermath • 2ho
Fanfiction; 𝒇𝒕. 𝒋𝒆𝒐𝒏𝒈 𝒚𝒖𝒏𝒉𝒐, 𝒄𝒉𝒐𝒊 𝒋𝒐𝒏𝒈𝒉𝒐. jeong yunho hanya tidak paham alasan mengapa laki-laki itu begitu membencinya. ©️jjongsapple, 2020.