Sequel part 1

732 33 3
                                    

NB:Author akan menggunakan sudut pandang Author pov dan chara pov. Jadi kalau ada kesalahan mohon bantuannya buat benerin karena Author baru belajar dan ini ff pertama yang nekat Author publikasi. Tencuuu.

WARNING TYPO DAN BAHASA BERANTAKAN
WARNING OOC
(im sorry)

-WARNING TERDAPAT SCENE YANG MUNGKIN BEBERAPA DARI PEMBACA KEBERATAN AKAN HAL TERSEBUT(BL)
DIMOHON KEBIJAKANNYA-

Selamat Membaca

~~~

Silver pov

"Silver."

"Silver.."

"Silver!!"

Aku pun terbangun dari tidurku dan menyadari bahwa aku masih berada dikelas. Seperti biasa, kebiasaan burukku ini terkadang sangat menyebalkan. Walaupun sepertinya para guru sudah hafal akan hal itu, tetap saja. Terkadang mereka memanggilku untuk menjawab beberapa pertanyaan yang diberikan kepada para siswa secara acak.

"Maaf sensei. Saya telah mencatat semuanya." balasku menjawab panggilan Tuan Trein.

"Baiklah, para siswa yang tertidur harus memahaminya." kata Tuan Trein selagi mengelus kucingnya yang bernama Lucius.

"Saya mengerti." jawabku selagi kembali menatap buku catatan ku.

~~~

Kelas pun berakhir, aku memutuskan untuk berjalan-jalan di taman sekolah. Hari ini cuacanya sangat cerah. Kira-kira, apa yang Malleus sama lakukan saat cuaca cerah seperti ini? Memang benar diriku dan Sebek seperti pengawal untuknya. Tapi pada beberapa titik, masih ada hal yang aku tidak mengerti tentangnya.

"Silver."

Suara yang sangat familiar memanggilku. Aku pun mencari sumber suara tersebut dan menemukan seorang pemuda bersurai biru kehitaman dan manik matanya yang hijau menyala.

"Ma- Malleus sama. Anda sedang berjalan-jalan di taman juga?" tanyaku dengan formal seperti biasa.

"Tidak, aku hanya lewat dan kebetulan melihatmu." balas pemuda tersebut sambil berjalan mendekatiku.

"Cuaca hari ini sangat cerah Malleus sama. Bagaimana keadaan anda?" aku pun membalasnya dengan sebuah pertanyaan.

"Silver, kau tak perlu seformal itu padaku." balas pemuda bermanik hijau tersebut sambil menepuk kepalaku perlahan.

"Jika ada pelajaran yang tak kau mengerti, kau bisa langsung tanyakan padaku. Lagipula Lilia lebih sering mengajakmu bermain game kan daripada mengajarimu?" sambungnya dengan sedikit senyum khas miliknya terlukis pada wajahnya. Dan tanpa sadar hal itu membuatku malu dan dapat kurasakan pipiku mulai menghangat.

"Baik Malleus sama. Mohon kerjasamanya." jawabku yang sangat senang akan penawaran darinya itu.

~~~

Malleus POV

Wajahnya yang memerah itu benar-benar sangat lucu. Ya, sejak hari itu semuanya tetap seperti biasanya. Saat kelas, saat upacara resmi, saat training ataupun alchemy tetap seperti biasa. Namun apabila saat kita telah berdua, saat itulah dunia seperti milik kita berdua. Silver telah mengatakan perasaannya yang ternyata sama denganku. Aku pun tak akan segan-segan akan hal itu dan menghabiskan waktu dengannya.

Night Reaven Library's Story (Oneshot + 2 Sequel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang