Episode 4

263 32 9
                                    


" kau ingin bertemu Sehun hari ini?"
Tanya ibu suzy memecahkan keheningan sarapan mereka.

" kenapa aku harus bertemu dengannya?"
Jawab suzy sinis.

" biasanya kau kan tidak pernah bisa jauh darinya? "
Tambah ayah suzy menimpali.

"Ayah benar,  biasanya aku memang sebodoh itu. "
Balas suzy lagi.

" Ada Apa Denganmu,  tumben-tumbenan seperti ini. Biasanya jika membahas tentang Sehun kau yang paling bersemangat. Apa kalian bertengkar, atau sesuatu sedang terjadi diantara kalian? Ayah heran Setelah Kau Kembali, Kau jadi lebih banyak murung."
Ucap ayah suzy kuatir.

"Kau menginginkan sesuatu,  Bilang saja pada ibu. Kau tahu kan betapa ibu dan ayah sangat mencintaimu? jika kau bersedih justru ayah dan ibu lah yang paling terluka. Jika kau tidak bercerita tentang apa yang terjadi padamu bagaimana kami bisa memahami kondisimu. Ayahmu benar semenjak kau kembali tidak sedikitpun kau menceritakan apa yg terjadi denganmu pada kami. Suzy kau sungguh baik-baik saja?"
Tanya ibu suzy dengan mata mulai berair.

Suzy meraih tangan ibunya.

"Satu hal yang pasti setelah aku pergi aku menyadari bahwa yang terpenting dalam kehidupanku adalah kalian berdua.  selama Kalian ada disisihku Bagaimana mungkin aku bisa terluka?  ayah dan ibu tidak perlu kuatir aku baik-baik saja bahkan tidak pernah merasa sebaik ini. "
Jawab suzy mencoba menenangkan kedua orang tuanya.

"Kau yakin?"
Tanya ayah suzy memastikan.

" Apa aku pernah berbohong pada kalian? "
Ucap Suzy berdiri dari tempat duduknya, menghampiri kedua orang tuanya kemudian memeluk mereka dengan erat.

*Suzy pov*
Maaf aku terpaksa berbohong pada kalian, sejujurnya aku tidak baik-baik saja.
Memang benar aku terluka, tapi luka ini justru membuatku sadar
bahwa Sehun bukanlah orang yang patut untuk kucintai apalagi diperjuangkan. 
Tuhan sangat baik padaku menunjukan segalanya sebelum semua terlambat.
yang kusesalkan cuma satu, kenapa aku berubah secepat ini.
Aku bahkan belum melihatnya merasakan sakit hati,  setidaknya satu kali biarkan aku aku membuatnya terluka. Hanya 1 kali luka yg benar-benar akan membuatnya sadar bahwa dia bersalah padaku.

Ini sudah 2 hari semenjak tubuhku kembali seperti semula, hari ini sudah kuputuskan aku akan mencari Yoona untuk menjelaskan segalanya padanya. aku sudah mengatur jadwal untuk bertemu dengannya, bertemu orang penting membuat janji dulu adalah sebuah kewajiban.

Disinilah aku saat ini,
berada didepan gedung Flagship Cheongdam Gangnam Geu Seoul, kantor pusat bucci cabang korea tempat yoona bekerja.

Aku bersyukur pada Tuhan yg luar biasa, bagaimana beruntungnya aku terlahir & memiliki kedua orang tua yg bisa ku adalakan, sehingga mengatur pertemuan dengan orang penting hal yg mudah bagi mereka.

Seorang wanita mungkin sekretarisnya, membawaku masuk ke dalam sebuah ruangan. yang aku yakin itu adalah ruangan yoona.
Yoona sudah duduk menunggu kedatangan ku, ketika melihatku masuk ke dalam ruangan, dia berdiri menyambut kedatanganku.

" selamat siang, Senang bertemu dengan anda. "
Sapanya ramah kepadaku.

" Selamat siang senang juga bertemu denganmu. "
Jawabku padanya.

" Silakan duduk, mau minum sesuatu?"
Tawarnya mempersilahkanku duduk dan menawariku minuman.

"Tidak perlu repot terimakasih."
Balasku atas tawarannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THE SECRET RAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang