V2

4 2 0
                                    

Banyak siswa berkumpul di depan pintu kelas Vani.Vani penasaran.Dia menyerobot orang yang ada di depannya.

"Siapa yang nge gembok kelas kita gini,"tanya Vani kepada yang lain.

"Alvino Pramudya,"jawab Alan dengan wajah datar.

"Eh lu samperin tu Vino, mau dia apa? ngunci kelas kita sembarangan,"ujar Vani kepada Alex,teman sekelasnya.

"Gue gak berani, lu aja sono,"tolak Alex.

"Lo takut?"ujar Vani.Alex terdiam.

"Sama cowok kayak gitu aja takut,"ketus Vani,lalu dia bergegas pergi ke kelasnya Vino.

Vani berjalan di koridor menuju kelas Vino.Vani pun tiba di depan kelas Vino.Awalnya,Vani takut untuk masuk,namun dia memberanikan diri untuk menghampiri Vino yang sedang bermain dengan ponselnya.

Menyadari kehadiran Vani di hadapannya,Vino mendongak.

"Apaan?"tanya Vino

"Mana kunci kelas gue? lo kan yang gembok kelas gue? Mau lo apa?"tanya Vani to the point.

"Ya gak papa, cuma iseng aja gitu,"Vino santai.

"Sini kuncinya,"cecar Vani.

"Iya, Vani Putri Hermawan,"ucap Vino,membuat Vani kaget.Vino lalu memberikan kunci nya kepada Vani yang masih bengong,terdiam di tempat.

***

Jam istirahat,ketika kelas sudah sepi,Vani memutuskan untuk tetap di kelas.Dia sibuk menyalin materi yang tadi belum sempat di catatnya.

"Lo gak istirahat?"tanya Alan.Ciwok itu tiba-tiba masuk ke kelas.Vani tersentak.

"Ngagetin aja lu,"

Alan terkekeh,lalu duduk pada kursi di depannya.

"Gue bawain lu makanan nih,ada minumannya juga,"ujar Alan sambil memberikan kantong plastiknya ke Vani.

Baru saja Vani ingin mengambil nya tiba-tiba

"Nih...punya gue aja,punya dia ada racun nya,"

"Apaan sih lu Vin,ini gue baru beli di Bak Minah tadi,"kata Alan

Yap itu Vino

"Ya udah lah makan yang dari gue aja,kalo lo gak mau sekarang juga lo jadi pacar gue,"ucap Vino.

"Hah, gila lu ya," kata Vani.

"Diterima atau jadi pacar gue,"ancam Vino.

Vani berpikir sejenak,jika dia menerima makanan dari Vino gak enak ke Alan tapi kalo dia nolak pemberian Vino nanti Vani jadi pacarnya."iya iya gue mau makan punya lo,maaf ya Lan gue gak bisa terima punya lo,"ucap Vani gak enak.

"Iya gak papa Van,"ucap Alan,sedangkan Vino tersenyum kegirangan.

***

"Lu liat Alan gak?"Vino bertanya kepada Cece ketika Cece sedang membeli mie ayam di kantin.

"Ehm...tadi ke kantin,cuma udah balik lagi setelah beli makanan buat Vani katanya,"jawab Cece gugup.

"Oh, thanks."

Vino langsung menuju kelas 12 IPA 2,kelasnya Alan.Namun,sebelum pergi ke kelas Alan Vino sempat membeli Roti dan susu.Langkah Vino terhenti ketika melihat Alan di dalam kelas bersama Vani di depan pintu.Dada Vino terasa sesak dan seluruh tubuhnya terasa panas.Ngapain juga gue harus cemburu,batin Vino.

Vino melihat Alan akan memberikan makanan ke Vani saat Vani akan mengambil makanan dari Alan segara Vino masuk dan langsung memberikan makanan yang di beli nya waktu di kantin.

"Nih...punya gue aja,punya dia ada racun nya,"ucap Vino tiba-tiba

"Apaan sih lu Vin,ini gue baru beli di Bak Minah tadi,"kata Alan

"Ya udah lah makan yang dari gue aja,kalo lo gak mau sekarang juga lo jadi pacar gue,"ucap Vino.

"Hah, gila lu ya," kata Vani.

"Diterima atau jadi pacar gue,"ancam Vino.

"iya iya gue mau makan punya lo,maaf ya Lan gue gak bisa terima punya lo,"ucap Vani gak enak terhadap Alan

"Iya gak papa Van,"ucap Alan,sedangkan Vino tersenyum kegirangan.

Setelah itu Vino langsung pergi meninggalkan mereka karena bel udah bunyi.

***

Bel sekolah berbunyi,Vani merapikan alat tulisnya dan memasukkanya ke dalan ransel berwarna black-tosca.

"Eh, pulang bareng yuk."

Vani menoleh,menemukan Alan sudah berdiri di sebelahnya.

"Gue bisa pulang sendiri,"tolaknya halus.

"Beneran nih?"Alan memastikan.

"Iya,ntar juga di jemput,"

"Oke deh,gue duluan ya,"pamit Alan.Vani hanya mengangguk.

Jam hampir menunjukkan pukul 5 sore namun ayahnya belum menjemputnya.Akhirnya Vani berjalan kaki menuju rumahnya.

"Sendirian aja dek,"

"Lo siapa jangan macem-macem sama gue,"bela Vani.

"Elah galak amat,cantik gini kok kasar,"goda orang tersebut.

Saat orang itu mau nyentuh Vani tiba-tiba ada seseorang yang mukul orang itu dari belakang.
Orang tersungkur kemudian dia langsung menarik tanga Vani untuk pergi menjauh dari oranv itu.

"Vino,"tebak Vani

"Iya,ini gue ngapain lu baru pulang jam segini,"

"Tadi gue nunggu ayah gue jemput tapi gak dateng-dateng ya gue jalan kaki aja dari pada sampek malem gue nunggu disana,"jelas Vani.

"Ohhh gitu,"

"Makasih ya Vin,emang lo dari mana kok bisa lewat sini,"tanya Vani.

"Gue dari minimarket bantuin nyokap belanja kebutuhan rumah terus gak sengaja ngeliat orang di cegat sama om-om hahahahahaha,"jelas Vino lalu tertawa.

"Hehehehe"

"Ya udah yuk gue anter lo pulang,"ajak Vino.

"Makasih ya,"

Saat diatas motor mereka hanya diam,Vino fokus ke arah jalan sedangkan Vani menikmati senja yang akan tergantikan oleh gelapanya malam.

"Itu rumah no.2 rumah gue,"

"Oke,"balas Vino.

"Gak mau mampir dulu nih,"tawar Vani.

"Enggak usah deh makasih,"balas Vino.

"Gue balik bay,"pamit Vino,Vani hanya mengangguk ria.

Mana vote nya nih kok sepi?
Jangan lupa vote,comment,and share ke temen-temen kalian ya...
Gue gak akan bosen buat selalu ngingetin itu....

Sampai jumpa di part berikutnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 22, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

VANI dan VINOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang