Prolog

7 2 0
                                    

     Vani memulai hari pertama masuk sekolah dengan perasaan gembira.Ia baru pindah dari Malang ke Bandung karena pekerjaan ayahnya.Sudah beberapa kali Vani berpindah-pindah karena pekerjaan ayahnya.Tapi tidak masalah,
menurut Vani berpindah-pindah adalah hal yang menyenangkan untuknya.
    
     Hari pertama sekolah,Vani berniat ingin bangun pagi agar tidak telat tapi Vani malah kesiangan.Dia bergegas menyelesaikan ritualnya setelah selesai dia langsung sarapan sambil tergesa-gesa bersama ayahnya dan langsung pergi ke sekolah.

"Ayah, Vani sekolah dulu ya,"pamit Vani sambil mencium tangan ayahnya.Ayah nya hanya mengangguk dengan mengusap rambut nya.

     Sialll.Gerbang sekolah sudah di tutup,tidak ada sekuriti yang berjaga.Tapi untungnya,hari ini yang telat bukan hanya dia.

"Hei,"sapa seorang laki-laki tinggi yang berada di sampingnya.

"Hai,"

"Lo murid baru?"tanya nya.Vina hanya mengangguk.

"Oh, lo Vina Putri Hermawan yah?" Dia melirik badge nama Vina.

"Lo kenal gue?"

"Enggak gue tadi gak sengaja liat badge lo, oh iya gue Alan,"Alan mengulurkan tangannya,mereka pun bersalaman.

"Kelas mana?"tanya Alan

"12 IPA 2,"jawab Vina

"Oh,sekelas dong kita."

     Tak lama kemudian,seorang murid membuka gerbang.Murid-murid yang telat pun langsung buru-buru masuk,mumpung ada kesempatan.Vani dan Alan berjalan berdampingan memasuki sekolah.Vani melihat sekeliling ternyata sekolah yang baru tak terlalu berbeda dari sekolahnya yang lama.

     Vani dan Alan melewati kelas demi kelas.Kelas mereka berada di paling pojok.Ketika Vani dan Alan masuk kelas suasananya riuh.Alan langsung bergabung dengan teman-temannya,sedangkan Vani mencari bangku yang kosong.Terlihat bangku kosong di tengah,di samping murid perempuan yang sedang membaca novel.Vani menghampirinya.

"Hai, disini kosong?"sapa Vina sopan.

"Eh, hai! Iya kosong,duduk aja,"jawabnya ramah.

Vani pun duduk disampingnya,lalu mempersiapkan alat-alat tulis diatas meja.

"Murid baru ya?"

"Iya. Salken, gue Vani,"Vani mengulurkan tangannya,lalu di balas oleh nya.

"Cece"

     Tak lama kemudian,seorang guru masuk ke kelas.Suasana pun langsung hening seketika.Murid-murid yang berkumpul bergegas kembali ke bangku masing-masing.

     Guru tersebut menatap Vani. "Kalian bisa liat, ada murid baru disini, maju dan perkenalkan dirimu,"perintah Bu Naya,wali kelas mereka.

     Vani bangkit dari kursinya,lalu berjalan ke depan kelas.Kini,semua mata tertuju padanya.Bermacam ekspresi mereka tunjukkan.Ada yang sedang bergosip sambil menatap Vani.Ada pula yang melamun.

"Hai, nama gue Vani Putri Hermawan,gue pindahan dari Malang, semoga gue bisa berteman baik dengan kalian."

Tiba-tiba, seorang cowok mengangkat tangannya,nyeletuk, "Jomblo? Kalo iya, gue boleh ngisi gak?"
Pertanyaan itu sukses membuat suasana kelas kembali riuh.Semuanya menyoraki cowok itu.

"Sudah, sesi pertanyaannya nanti saja waktu istirahat,ntar jam Ibu abis sama sesi tanya jawab. Vani, silahkan kembali ke tempat duduknya,"ucap Bu Naya.
Vani mengangguk dan kembali ke tempat duduk nya.

***

     Alvino Pramudya,most wanted di Internasional High School,kelas 12 IPA 4.Wajah tampan nya bisa membuat cewek-cewek seperti disihir oleh ketampanannya.Tatapan mata tajamnya bisa membuat kaum hawa mendadak jatuh cinta.Vino adalah ketua OSIS yang sebentar lagi akan melepas jabatannya karena harus fokus ujian nasional.

     Walaupun Vino anak IPA, ia sekarang berada di kantin terlebih dahulu dari pada yang lain.Terbiasa membolos pelajaran tiga puluh menit sebelum istirahat.Padahal,dia itu ketua OSIS, lho.

     Hingga tak lama kemudian,bel pun berbunyi.Kantin mendadak menjadi ramai,teman-teman Vino pun langsung menghampiri,lalu duduk mengitari meja yang sama.

"Mabal lagi lu?"Tanya Dion,kelas 12 Bahasa 2.

"Lagi males gue belajar Fisika,"jawab Vino santai.

"Dasarnya juga lu mah udah males belajar kali Vin,"sindir Riri, teman sekelasnya.

"Bacot lu,emang gue pernah minat di kelas IPA?Asal kalian tau nih ya gue masuk IPA karena perintah orang tua bukan atas dasar keinginan gue,"ucap Vino.

"Iyain biar seneng,"ucap Riri sambil ketawa laknat.

"Dikelas gue ada murid baru."Alan tiba-tiba berkata.

"Cewek?"tanya Vino

"Yoa."

"Yang tadi telat sama lu bukan?"tanya Vino lagi.Alan mengangguk.

"Iya, lu gak jadiin dia target?"

Dari dulu Vino memang suka menargetkan cewek-cewek cantik sebagai pacarnya.Kadang cinta yang dia berikan kepada para targetnya itu tidak lah tulus.

"Enggak ah gue lagi dalam fase capek pacaran, pacaran bikin gue ribet sendiri kek tuh si Dara, bawel bangettttt,"ujar Vino malas.Dara adalah salah satu mantan Vino,seorang model dari Internasional High School.

"Emang yang mana sih Vani?"tanya Nino,teman sekelas Dion.

"Ada lah, ke kelas gue aja kalo mau tau,"saran Alan

Bel masuk pun berbunyi,seluruh siswa masuk ke kelas masing-masing.Vino kembali ke kelasnya dengan malas.Namun,matanya terus memperhatikan gadis itu.Entah mengapa di mata Vino dia sangatlah berbeda dari yang lain.

Hai semua...
Gue harap kalian suka sama cerita gue yang ini.
Oh iya,jangan lupa vote,comment,and share ya...
Biar gue tambah semangat lagi nulisnya.



    

VANI dan VINOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang