~> ONE <~

2.2K 152 66
                                    


"Selamat Malam Semuanya!" Ketujuh Anggota Grup Idolish7 saling mengucapkannya terhadap satu sama lain. Bersamaan ketika mereka memasuki kamar mereka masing-masing dan akan keluar di hari berikutnya.
Lalu...

"Anu...Sogo-san" Pria yang dipanggil namanya itu terkejut dengan kehadiran seorang laki-laki bersurai merah api yang lebih muda 2 tahun darinya. Ia tiba-tiba ada disampingnya kala hendak memasuki kamarnya.

"Ada apa, Riku-kun?" tanya Sogo.

Riku, pria bersurai merah itu tampak ragu-ragu untuk mengatakan apa yang ingin ia sampaikan pada lawan bicaranya. Dimalam yang cukup dingin ini, Riku malah mengeluarkan sedikit keringat.
Keheningan mengelilingi mereka selama 7 detik tapi Sogo tetap bersabar menunggu Riku sampai akhirnya ia membuka mulutnya.

"Bolehkah Sogo-san menemani ku tidur sebentar?" tanya Riku ragu-ragu.

Iris mata Sogo membulat sempurna.
"Eh? Menemani mu tidur?" ulangnya. Dijawab oleh anggukan Riku yang masih ragu-ragu.

"Tapi kenapa?" tanya Sogo.

"I-itu...saat aku hendak membaringkan tubuhku, A-aku merasa seperti ada...ada yang...ada yang aneh dari balik jendela kamar ku" jawab Riku gugup.

Sogo berpikir sejenak.
"Itu pasti hanya dedaunan pohon yang tertiup angin, tidak ada yang perlu ditakuti" hibur Sogo.

"A-Aku Bukannya Takut! Aku Tidak Takut! T-Tapi...A-Aku Hanya Waspada! Kalau Ternyata Dibalik Jendela Kamar ku Ada Sosok Hitam...Atau Bahaya Lain, Bagaimana?!" Sangkal Riku dengan nada yang cukup tinggi dan gagap.

"Y-Yah, aku rasa tidak ada yang seperti i...Oh!" Seketika Sogo teringat sebelum mereka dan yang lainnya memutuskan untuk pergi tidur, mereka bersama-sama menonton sebuah film horor atas usulannya leader mereka, Nikaido Yamato.
Dan Sogo tidak bisa menahan dirinya untuk tidak terkekeh kecil begitu tahu kalau sebenarnya Riku masih terbayang-bayang dengan film horor tersebut sehingga ia menjadi takut untuk tidur sendirian di kamarnya.

"Baiklah, baiklah. Kalau begitu aku akan menemani mu sampai kau tertidur, oke?" ucap Sogo.

"Terima Kasih Sogo-san! Kau Benar-Benar Baik Hati!" puji Riku dengan gembira.

Kemudian mereka berdua bersama-sama memasuki kamar Riku yang masih menyala lampunya. Setelah Riku menaiki kasurnya, Sogo mematikan lampu dan duduk dikursi yang ada disamping kasur Riku.

"Anu...Sogo-san. Maaf ya, kalau aku jadi merepotkanmu. Seharusnya aku tidak menonton film horor tadi..." ucap Riku yang volume suaranya semakin mengecil saat mengucapkan klausa terakhir.

"Hahaha, Kau sama sekali tidak merepotkan ku sedikitpun kok. Lagipula yang sudah terlanjur terjadi tidak perlu dipermasalahkan lagi, tapi lain kali kau jangan mencoba menonton film horor seperti tadi kalau tidak sanggup" tegur Sogo.

"Baik, Sogo-san" sahut Riku dengan senyuman polosnya.

"Sekarang tidurlah. Jangan dihiraukan lagi tentang dibalik jendela itu" titah Sogo dengan lembut.

"Iya..."

Sogo menghela nafasnya melalui hidungnya dengan senyuman hangat terukir dibibirnya. Sambil menunggu Riku sampai benar-benar tertidur, ia memainkan ponselnya yang ia bawa sejak tadi.
10 Menit lebih telah berlalu dengan Sogo yang menemani Riku tidur. Sogo baru tersadar kala ia melihat jam digital yang ada di ponselnya kalau ia sudah cukup lama berada dikamar Riku. Tapi saat ia hendak mematikan ponselnya...

"Sogo-san" Ternyata Riku belum tertidur dan ia terus memerhatikan Sogo dengan tatapan sedih.

"Eh? Aku pikir kau sudah tertidur" Sogo sedikit tersentak.

BROCON [IDOLISH7 FanFiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang