SURPRISE

271 2 0
                                    

Satu area menempati tempat yang sama.
Bercengkrama dalam nista.
Melepas tawa dimana pun berada.
Saling mengadu susahnya masalah.
Jagalah sahabatmu.
Karena....
Begitu susah mendapatkan teman.
Tuk dijadikan sahabat setia.

_Nada Malika

Seorang gadis tengah menuruni anak tangga menuju ruang makan dengan tumpukan berkas-berkas OSIS.  Mimik wajahnya seketika sumringah ketika melihat kedua orangtuanya bercengkerama dan akan bersiap-siap untuk melakukan rutinitas sarapan pagi. Sontak ia mempercepat langkah kaki mungilnya itu untuk menemui orangtuanya.

"pagi ma..pa.." ujar hera dengan napas tersenggal.  Segitukah lelahnya?

"pagi juga her" balasan dari Ezra Stevenson, yang tak lain papa dari hera sendiri sekaligus pemimpin dari keluarga stevenson.

"pagi juga sayang" jawaban yang tak kalah semangat dari seorang wanita paruh baya yang cantik,  siapa lagi kalau bukan Wilda Evania Stevenson seorang yang mengandung hera saat bayi.

"emm btw,  gimana her dengan kepengurusan disekolah, lancar?" tanya Ezra Stevenson sebagai pembuka topik pembicaraan.

"pa...aku kangen banget sama papa,  kenapa sih papa kalo nanyain pertama kali masalah organisasi" batin dalam benak hera. Ini sebenarnya anaknya hera apa organisasi ya? Heran gue!

"lancar pa" ucap hera dengan  smile mengembang, walau didalamnya....  Wuuu......terisak.

"terus bagaimana dengan...." tambah Ezra yang terhenti karena wilda menggenggam tangan suaminya plus mengedipkan matanya sebelah.

"princess mama makan gih, kasihan mbok mon udah susah payah lo bikinin sup wortelnya" pengalihan topik pembicaraan sekaligus pinta dari wilda untuk putrinya.

Dengan sigap hera menyambar menu makan favoritnya itu... Lapar banget ya her.

"pa..ma...hera pamit berangkat dulu ya, soalnya kasian mamang nunggunya kelamaan" pamit hera setelah melahap tak bersisa sup wortelnya.

"iya nak, hati-hati dan juga jangan lupa jaga kesehatanmu" balasan dari wirna, sambil mengusap puncak kepala anaknya.

"Her kalo ada yang macam-macam sama kamu,  papa ngak segan-segan untuk meng...."

"Hera pamit dulu ma...pa....assalamualaikum" putus hera sebelum papanya menghilangkan moodnya, sambil menyalami kedua orangtuanya.

***

Sebuah lamborghini merah melesat dari kediaman stevenson menuju salah satu sekolah favorit di jakarta,  yah kalo bukan SMA Abdi Bangsa mana lagi.  Mobil melaju dengan kecepatan minimum karena biasa rutinitas macet melanda.

"non kayaknya entar non hera ngak keburu tepat waktu masuk sekolah" perkiraan mang Dani.

"lantas hera harus gimana mang" tanyanya.

"Emm bentar non,  mamang cariin ojol dulu" solusi mang dani sambil mengutak-atik handpone Xiaominya.

"nggak usah  cari ojol mang, ntar keburu kesiangan, lebih baik hera lari aja ke sekolah,  nanti mamang jangan bilang-bilang orang rumah siapapun ya, please! " pinta hera dengan memasang tampang memohon.

"tapi non..... "

"keputusan hera  udah bulat mamang" pinta hera. Bulat, mirip tahu dong her.

AlpheratzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang