2

1 0 0
                                    

hari ini hari kedua feyra untuk belajar di tempat barunya ia berdoa semoga hari ini tidak akan menjadi masalah baginya.

Feyra selalu menolak saat ingin di antarkan bundanya dan lebih memilih menaiki angkutan umum.

Sampai di koridor sekolah feyra bertemu dengan empat lelaki yang ia kesal kecuali zein
"Zein"sapa feyra karena zein Memanglah teman sebangkunya

Zein hanya membalas dengan senyum dan anggukan.

"Sedeket apa Lo sama dia?"tanya tama saat feyra sudah menghilang dari pandangan mereka berempat.

"Ga deket banget si, kalo ngomong juga seperlunya cuma yaa ngbrol dikit"jawab zein

"Jangan deket deket Lo sama dia,nanti ketularan gajelas"ujar lucas berjalan ke arah lapangan untuk memainkan bola basket
"Lo pada mau tetep Diem disitu liattin gue main basket apa Diem doang? Sini dongo!!"teriak lucas yang sudah mendribel bola sendirian.

Dave langsung menyusulnya begitupun dengan zein dan tama.

Mereka berempat bermain basket dengan di bagi dua kelompok hal itu membuat siswi sekolah terpanah hal biasa bagi mereka.



"Tadi gue ketemu zein, sejak di kantin ko dia beda ya"pikir feyra yang sedang bencengkraman dengan Risa.

"Beda gimna?dia emang orangnya gitu ko"

"Ga gitu ris,waktu gue pertama kali duduk di sampingnya dia kaya bercanda mulu tapi setelah kejadian di kantin itu dia malah lebih Diem kadang ngbrol kalo penting setelah itu dia tidur"jelas feyra

"Dia aslinya emng gitu ra, makanya dia duduk sendiri itu karena pada takut sama dia buat duduk bareng intinya jangan dekettin geng mereka deh"jelas Risa yang di jawab hanya anggukan oleh feyra sebelum bel masuk berbunyi dan Risa harus duduk di tempat nya.



Bel istirahat berbunyi pertanda semua siswa/i harus ke kantin mengisi perutnya yang kosong. Tapi sebelum zein pergi dari kelasnya ia berbicara dengan feyra yang sekarang sedang memakan bekal nya bersama Risa
"Ra"sapa zein
Feyra menengok ke samping
"Kenapa?"
"Jangan cari masalah sama geng gue,kalo di suruh nurut aja"ucap zein sebelum akhirnya meninggalkan kelas

Feyra mengerutkan kening nya "Siapa juga yang cari masalah sama mereka si"ucap feyra yang melihat zein keluar dari kelas

"Bener kan kata gue ra"
"Iya,tapi ko mereka bisa kenal si ris?padahal kan ga sekelas"
"Perkumpulan empat anak donatur terbesar di sekolah kita,jadi ya gitu.."
Feyra mengangguk paham
Risa melihat ke arah jendela kelasnya terdapat geng hanin yang masuk ke dalam kelas nya menatap ke arah feyra dengan senyum miring nya. Risa yang melihat itu menjadi ketakutan akan nasib temannya itu

Melihat hanin and geng nya datang Ke kelas feyra membuat seisi kelas melihat ke arah mereka sampai yang diluarpun mengintip ke jendela kaca kelas feyra .

Hanin datang mendekati feyra yang sedang memakan bekal nya
"Wahh ada yang bawa bekel nih,asikkk di masakkin mama dong"ucap hanin yang sudah berada di samping feyra dengan tangan yang dilipat di atas dada

Feyra menghembuskan nafasnya pelan ia tetap memakan bekal nya tak berniat untuk menyahut omongan hanin

"Ya iyalah nin, orang miskin kaya dia mana mampu si beli jajan di kantin.upsss!"tambah kina

"Sekolah aja naik angkot,bisa sekolah disini juga karena beasiswa bener kan?"tanya rena

Feyra yang awal sabar menjadi kesal dengan sikap mereka bertiga ia bangkit dari tempat duduknya dan menatap hanin,rena dan kina
"Bener,Tapi ga ada yang salah kan sama kehidupan gue? Gue ga pernah minta uang sama kalian,gue juga bukan pencuri yang harus kalian Hakimin.gue cuma orang miskin yang ke sekolah naik angkot dan bisa masuk ke sekolah elit karena beasiswa. Apa itu bikin kalian rugi?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 16, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FeyraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang