Part 1

16 4 2
                                    


Begini lah keseharian seorang ibu rumah tangga tamatan S1 biologi, setiap hari mengurus dapur dan juga merawat kebun kesayangan nya dibelakang rumah yang berisi segala jenis tanaman bunga, buah, sayuran hidroponik dan masih banyak lagi.

Seperti saat ini dinda tengah menyiang rumput-rumput yang mengganggu tanaman sayurannya serta memberi pupuk kompos pada tanaman. Dinda tidak sendiri mengurus kebun yang luas ini, ia mempunyai tukang kebun 6 orang yang selalu setia membantu mengurus kebun. Ia bahkan menganggap tanaman nya seperti anak asuhnya yang dibesarkan dengan sepenuh hati seperti anak sendiri.

Ada berbagai macam tanaman yang terdapat di kebunnya seperti sayur-mayur, mangga, durian, nangka, bunga-bunga, sayur hidroponik, dan bahkan ada tanaman langka yang ia miliki saat ini dan mungkin akan bertambah setiap minggu nya. Sembari menyiram tanaman nya ia juga rajin mengajak tanamannya berbicara.

"Wah anak-anak ku kelihatan sangat segar ya, saatnya di pagi yang sejuk ini kalian harus mandi ya sayang"
Dinda percaya ketika kita memperlakukan tanaman itu dengan baik maka tamanan tersebut juga akan memberikan hasil yang baik pula.

"Oalah nak Dinda ini ada-ada aja toh, tanaman kok di ajak ngomong" sahut buk inem

"Hahaha.. Ibu macam enggak tau aja kelakuan aku kalo sudah jumpa dengan para anak asuh ku ini buk"
Bu Inem hanya geleng-geleng melihat tingkah majikannya.

Disamping itu juga terdapat kebun binatang mini yang ia miliki dengan berbagai macam spesies hewan seperti  burung love bird, murai baru, merpati, monyet, kura-kura, berbagai spesies ikan, ayam, sepasang angsa dan masih banyak lagi.

Di dalam rumah Satria Adikara tengah berteriak memanggil dinda istri nya, ia mencari ke dapur tetapi tidak mendapati keberadaan dinda lantas ia langsung bergegas ke halaman belakang rumah mereka dan disana lah dinda sedang bermesraan bersama tanaman dan juga para hewan peliharaan nya. Ia langsung memeluk dinda dari belakang.
"Sayang,,Kamu dari tadi aku cariin tau-tau nya disini lagi mesraan sama tanaman-tanaman kamu"

"Allah huakbar ya Allah Astarfirullah, abang buat kaget orang aja aah" Dinda terkejut dengan tingkat Satria yang memeluk nya dari belakang dan langsung dihadiahi dengan cubitan maut oleh dinda.

"aaaaaakkkhhh sakit yang, kamu nyubitnya kayak mau mencabik daging aku"

"Mampus rasakan itu maka nya jangan suka ngagetin orang"

"Iya kan abang rindu banget sama kamu sayang" sahut satria seraya mencium pipi dinda.

"Mulai lah ini datang gila nya mana ada orang rindu cuman beberapa menit enggak jumpa, ayo ku bawa abang ke rumah sakit jiwa makin nggak beres.
Abang iiiihh,,Lepasin dulu peluk nya, malu tuh di lihatin sama bu inem sama yang lain"

"Ngapain juga harus malu kita kan suami istri"

"Suka hati kau lah bang pening kali aku kalo cakap sama mu" Dinda segera masuk ke dalam rumah meninggalkan suaminya.

***

Begini nih kalau sudah hari minggu pasti anak-anak pada bangkong karena malamnya mereka bermain game online sampai larut malam. Dan ia sangat tidak suka ketika membangunkan anak-anak nya sebab akan sulit untuk di bangunkan. Dinda masuk ke kamar si sulung Zayn Adikara dan juga Wildan Adikara si nomor dua masih tertidur pulas padahal sudah jam 8 pagi. Ia selalu membiasakan anak-anak nya bangun jam 5 subuh untuk sholat dan tidak boleh tidur lagi harus melakukan aktivitas lain seperti membereskan kamar, olahraga, dan juga belajar karena ketika belajar di pagi buta membuat daya ingat meningkat lebih baik dari pada malam hari.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ADIKARA'S Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang