PT.1 New Friend

9 3 0
                                    


Korea, Busan. 2009

Aku menepis tangan semua orang yang hendak menyubitku.
"Aku tidak mau dicubit" ucapku sambil mempoutkan bibir.

Kulihat dua orang didepanku tertawa, entah apa yang lucu.
Mereka sangat sayang padaku sampai membuatku kesal.

Kemudian bibi berjongkok didepanku
"Bibi baru saja datang kesini, tidak ingin memeluk bibi?" Ucapnya sambil tersenyum teduh

Aku mulai tersenyum kemudian mengangguk dan memeluknya.

Rumahku sangat kecil, ruang tamu dan kamar menjadi satu disini. Beruntung appa sangat pandai hingga menyulap tempat ini sangat indah Dimata.

"Kapan appa pulang?" Tanyaku setelah melepaskan pelukan

Tanteku duduk diantara kami kemudian mengelus kepalaku
"Mungkin sebentar lagi, tapi seharusnya dia pulang sekarang"

Aku menghela nafas pendek, walau aku masih kelas 3 SD tapi aku masih kasihan pada ayahku yang bekerja sangat lama.

Tanteku kemudian menuangkan teh hangat kepadaku
"Ah, jangan-jangan appa membelikan sesuatu untuk Hyuna!" Ucapnya

Aku membesarkan mata, kuharap boneka Teddy bear yang ditoko itu. Kemarin aku meminta itu kepada appa tapi dia berkata kalau mempunyai uang yang banyak akan membeli yang lebih besar.

Mungkin appa akan membelikan yang terbesar.

Aku bersemangat sekali menunggu appa pulang.

Sampai..

Dduaghk

Kami bertiga [aku, Tante, bibi] terperanjat. Bagaimana tidak kaget kalau seseorang membuka pintu tanpa permisi disaat kita bercengkerama.

Bugh

Kulihat appa dilempar seseorang, aku kaget bukan main. Rasanya sedih dan marah menjadi satu.

"Appa!" Aku berdiri ingin menghampiri appa yang tertidur lemas tapi ditarik lagi oleh bibi.

"Lihat! Dia mencuri boneka ditoko ku!" Sentak orang jahat itu.

Aku membeku. Appa mencuri?

Kemudian bibi menyuruhku duduk di belakangnya. Sedangkan tanteku berjalan maju.

"Apa? Jangan salah paham yah tuan tapi keluarga kami merupakan keluarga baik-baik" Tante mulai berbicara ketus pada orang jahat itu.

Aku menutup telingaku sambil meringkuk.

Tiba-tiba terdengar suara hentakan kaki, tidak terlalu ramai tapi membuatku bergetar.

Seorang pemberontak datang kerumahku sambil mengoceh-oceh.
"Dasar pak tua mesum!"

Bibiku mendekapku agar membuatku lebih tenang. Tapi aku semakin terdiam dan tak berkutik.

Orang yang baru datang itu mulai berbicara pedas lagi.
"Dia menggoda anak ku saat aku masuk ke rumah untuk mengambil kembalian!"

"Tidak, itu tidak benar" kini appa mulai berbicara walau tak memiliki penekanan sama sekali.

"Jangan berbohong!" Ucapnya sambil mengacungkan jari didepan wajah appa. "Datang-datang kau meminta hutang kemudian menggoda anak ku?!" Lanjutnya lebih keras.

Kemudian semuanya terdiam, bibi mendekatkan bibirnya ke telingaku
"Setelah ini jangan menangis, ok" ucapnya. Aku mengangguk.

"Ah, sepertinya aku mendengar sesuatu" ucap pemilik toko boneka itu sambil menyeringai.

''BUTTERFLY'' • 나비Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang