"Aku ingin mencintai mu lebih lama dari selama nya
•••
Air mata sudah tak lagi mengalir, mata nya kering, hidung yang tersumbat. penglihatanya buram. Sungguh pagi yang menyiksa. Lagi dan lagi ia harus merasakan yang namanya kehilangan. Lagi dan lagi ia kembali merasakan hal yang sama.
"Aku tak benar-benar pergi.. aku hanya butuh waktu untuk menyembuhkan luka, Jen."
Senyum miris tergambar di raut wajah pucat milik Kanala.
•••
"Pagi Ka."
"Pagi Pah," sapa nya.
"Gimana ka? Sudah mendingan?" tanya bunda, menghampiri meja makan.
"Sehat lah bun" senyum tipis terukir di wajah putri bungsu nya.
"Mukamu pucet banget loh Ka" Ujad Bunda khawatir sambil meraba kening ku.
"Aku ngga apa-apa bun," aku tersenyum
"Panas, kamu istirahat saja, gausa sekolah dulu"
"Bun.. ga enak sama guru-guru, hari ini ulangan"
"Istirahat aja ya, Ayah sudah izin ke guru kamu Ka."
Aku mengangguk lalu terdiam, mungkin izin sehari saja bukan masalah besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gabungan Aksara
AcakHanya sebuah gabungan aksara. Abstrak dan tidak teratur. Tidak ditulis dengan keestetikaan etika yang benar. Ketikan pun ditulis ketika sang penulis sedang terlarut dengan kesedihan nya. Tidak lah lebih dari sebuah pena rusak yang tetap ingin menuli...