Prolog

6 1 0
                                    

Cerita ini hanyalah karangan penulis belaka. Karena cerita ini merupakan sebuah fanfiction, maka penulis menggunakan beberapa idol untuk mendukung jalannya cerita. Maka dari itu, dengan ini penulis menyampaikan bahwa cerita ini tidak ada hubungannya dengan idol tersebut maupun segala yang bersangkutan baik agensi, staff maupun lingkungan di dunia nyata. Terimakasih

Love, alxndraaa_

.
.
.
.
.

Let the story, begin.

"Saemi, anak mama sayang. Gak apa sayang, mama papa gak apa. Kalau kamu lelah, istirahatlah," seorang ibu terlihat sedang menggenggam tangan anak perempuan yang terbaring lemah di atas sebuah ranjang.

Dalam ruangan itu, terdengar bunyi mesin yang menandakan keadaan alat fital anak perempuan itu. Banyak selang dan alat yang melekat di badannya.

"Jaemin disini nak, kamu gak sendiri. Lihat, dia bahkan menggenggam tanganmu, seperti yang selama ini kamu inginkan," sosok lelaki tinggi dengan rahang kokoh itu sedang menggenggam tangannya yang lain. Bibir ranumnya itu tersenyum, namun semua orang yang melihat wajahnya sekarang tahu, bahwa itu bukan senyum bahagia.

"Gak apa sayang. Kamu sudah berjuang sejauh ini nak-" ayahnya tidak dapat menahan tangisnya. Dia yang berprofesi sebagai seorang dokter merasa gagal menjaga buah hati satu satunya itu.

Di tengah kesedihan itu, terdengar derap langkah yang terburu buru, dan sedikit suara bising yang masuk ke ruangan itu.

"DIMANA KAMAR PARK SAEMI?! DIMANA?!" suara berat itu terdengar gelisah, khawatir, takut. Jaemin kenal sekali suara itu. Suara hyung yang merupakan member satu group bandnya, NCT. Hanya saja mereka terpisah dengan unit yang berbeda.

Jaemin melepaskan jemari Saemi dengan lembut, dia berjalan cepat keluar ruangan.

"Jaemin?! Saemi mana?!" teriak orang tersebut.

"Sekarang, waktu Saemi udah kayak gini hyung baru dateng?! Kemana aja hyung?! Waktu dia bilang kalo dia sakit, hyung yang ninggalin Saemi!" Jaemin mendorong hyungnya itu ke salah satu sisi tembok lorong rumah sakit itu.

"Jaemina, hyung gak mau berantem dulu sekarang. Saemi dimana?" menyerah dengan identitasnya sebagai artis, dia membuka topi dan maskernya. Menunjukkan wajah tegas, rambut hitam yang sedikit bercorak hijau.

Pintu kamar perawatan Saemi terbuka, tak lama sosok yang kedua lelaki itu hormati sebagai ibu keluar. Dia tersenyum lembut, namun keduanya tahu bahwa senyumannya juga memiliki arti yang lain.

"Nak Jaehyun? Mama dengar kamu sedang tour dengan groupmu?" Jaemin melepaskan genggamannya pada kerah baju Jaehyun dengan kasar.

"Maaf ma, aku-"

Percakapan mereka terpotong dengan suara mesin yang mengontrol tubuh Saemi berbunyi. Dan itu adalah bunyi yang di benci semua orang.

Ketiga orang tersebut bergegas berlari ke dalam kamar perawatan Saemi, dan tak lama para tim medis juga datang. Ayah Saemi terduduk lemas sembari meremas rambutnya.

"Saemi-aa, bangun eoh? Oppa-"

"HYUNG BERHENTI!" teriak Jaemin sembari menarik Jaehyun yang menyelinap di antara para tim medis.

"Tapi hyung harus minta maaf sama Saemi!" suara Jaehyun terdengar frustasi. Segala kenangan saat dia meninggalkan gadis itu terputar seperti sebuah film di kepalanya. Jaehyun menangis.

"DIA UDAH GAK AKAN BISA DENGER HYUNG!"

"Kalo hyung sayang sama Saemi, kalo emang rasa itu masih ada di sini," Jaemin menunjuk kasar dada Jaehyun, "hyung harusnya tahu kalo perjuangan Saemi emang udah harus selesai," suara Jaemin terdengar parau.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 23, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Angel's Going Home🔐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang