Bertemu

154 22 8
                                    

Toru menatap dirinya pada cermin besar yang tertempel pada lemarinya,wajah dinginnya serta kaku itu menatap sombong pantulan dirinya sendiri

Dirinya ikut perjodohan ini karena ingin perusahaan miliknya baik. Tidak akan pernah terlibat dengan perasaan apapun dan dengan siapapun

Jam menunjukkan pukul setengah delapan,dimana dirinya dan keluarga Yamashita harus segera menuju rumah Moriuchi.

Yang biasa keluarga konglomerat lakukan saat ingin acara perjodohan yaitu melakukan makan malam bersama.

Wajah yang tidak pernah tersenyum itu menatap ponsel pintarnya yang berisikan pesan dari Ryota,sahabatnya itu. Tidak ada keinginan untuk membalas candaan dari Ryota.

Karena hidup Toru Yamashita begitu kaku serta dingin seperti es di Kutub Utara. Ryota bahkan menyumpahi Toru agar tinggal bersama penguin saja.

Toru keluar dari kamarnya setelah dirinya merasa rapih,di luar sana sudah berdiri ibu dan ayahnya yang menungguinya itu

Jangan lupakan sang kakak yang menatap Toru dengan datar dan dingin.

"Kau sudah siap? Kalau begitu kita akan berangkat sekarang." Ucap Yamashita Kenzo,sang ayah dengan nada tegasnya

Keluarga ini benar-benar seperti patung,kaku,dingin dan tidak ada senyum sama sekali.

.

Mereka memasuki halaman kediaman Moriuchi,memakirkan mobilnya di parkiran khusus. Toru tidak bersama keluarganya,dirinya lebih memilih untuk memakai mobil sendiri

Keluarga Yamashita dituntun oleh para maid keluarga Moriuchi untuk sampai ke rumah utama,pintu besar itu terbuka dengan sendirinya sangat modern

"Ibu,ayah dan Gin duluan saja,aku ingin ke toilet sebentar" Toru menyuruh orangtua serta kakaknya untuk pergi menemui Masako,dirinya ingin merapihkan rambut terlebih dahulu

Toru melangkahkan kaki panjangnya ke toilet,saat yang bersamaan Taka baru saja keluar dari toilet. Menabrak Toru dan menatapnya sengit,"Kalau jalan pakai matamu,bodoh!" Ucap Taka yang kesal karena rambut hitamnya menjadi berantakan akibat tubuh tinggi Toru menabraknya

Alis Toru menukik,Taka yang menabrak dirinya kenapa Toru yang dimarahi? Lagian kenapa sih orang pendek di hadapannya ingin cari masalah dengan Toru?

"Kau yang menabrak diriku kenapa-" omongan Toru terputus saat Taka meninggalkan dirinya yang baru saja ingin memarahi Taka

Dalam hati Toru mengumpati Taka si manusia pendek itu.

Sialan,siapa sih tadi yang menabraknya?

.

Taka dipanggil oleh Masako agar segera menemuinya di ruang makan karena yang Taka ketahui bahwa keluarga Yamashita sudah sampai di rumahnya

Taka merasa tidak enak dengan suit yang dipakainya hari ini,sangat bukan Taka sekali. Taka kerja saja hanya memakai kaos oversize serta celana training dan sneakers,kali ini Taka harus memakai seperti ini? Ah sudah gila.

Taka mengancingkan jas hitamnya sebelum dirinya menuruni tangga. Matanya menangkap siluet Toru yang tertawa bersama Masako. Sangat bagus dalam berakting Taka bergumam dalam hatinya

Saat mendekat dengan mereka yang sedang berbincang,Taka menundukkan badannya hampir sembilan puluh derajat,yah kebiasaan yang dilakukan oleh orang Jepang

Seringai Taka muncul saat mengetahui bahwa Toru terkejut kalau dirinya akan dijodohkan dengan Taka

"Kalian sudah saling mengenal?" Tanya Masako membuat tuan dan nyonya Yamashita serta Gin menatap keduanya dengan pandangan bingung

Taka tersenyum kecil,"Tidak saling mengenal,hanya saja tadi aku bertabrakan dengan Toru-san. Benar kan Toru-san?" Taka mengalihkan tatapannya dengan menatap Toru yang jengkel kepadanya

Bertabrakan,serta tidak mempunyai manner dan tidak meminta maaf padaku. Batin Toru

Masako mengangguk. Sudah dua kali Taka bohongi seperti ini,Taka tidak peduli sejujurnya akan perasaan sang ibu.

"Bagaimana kalau kalian berdua berjalan di taman? Berbincang agar cepat akrab" saran nyonya Yamashita agar ingin anaknya pendekatan dengan Taka membuahkan hasil yang disetujui oleh sang suami.

Toru menundukkan kepalanya,"Baik,aku akan berbicara dengan Takao-san sesuai perintah ibu" Pamit pada orang-orang tua yang berkumpul di sana,menarik Taka untuk keluar dari perkumpulan itu

.

Mereka berjalan di sekitar taman kediaman keluarga Moriuchi,Taka memasukkan kedua tangannya dalam saku celana,"Hei,kau terbiasa canggung seperti ini?" Taka memulai percakapan diantara keduanya

Mata ngantuk milik Toru menatap Taka dengan bertanya tanpa mengeluarkan satu kata pun

"Ah,aku seperti bersama dengan orang bisu,bahkan orang bisu pun ingin berbicara kenapa orang normal tidak ingin berbicara huh?" Taka memancing Toru kali ini,mendapat atensi dari Toru membuat orang lain jengkel adalah passion dari Taka

"Apa maksdmu Takao-san?" Tanya Toru yang emosinya sudah tidak bisa ditahan lagi

Taka tertawa dalam hati,sepertinya orang seperti Toru ini sangat kaku dengan hubungan seperti ini.

Taka mengikis jarak antara dirinya dengan Toru,berjinjit mendongak agar dirinya bisa menatap wajah Toru,"Kenapa kau menyetujui perjodohan ini?" Yang kedua kalinya Taka memancing Toru

Toru merasa risih dengan Taka yang dihadapannya ini,dirinya menyingkirkan Taka dengan tangan besarnya membuat Taka hampir terjungkal ke belakang

"Sialan kau Toru Yamashita." Umpat Taka

Toru menyeringai saat Taka hampir jatuh,"Karena ibu yang menyuruhku untuk ikut ke dalam perjodohan ini,dan aku tidak bisa menolaknya."

"Benarkah? Atau hanya karena sebuah perusahaan saja? Tenang,aku tidak akan terlibat terlalu jauh denganmu,kok." Taka mengejek Toru dengan mimik wajahnya.

Toru membersihkan jas coklatnya dari daun yang berguguran,"Dugaanmu sangat pas untuk ini. Aku juga tidak berminat pada pria pendek dan datar sepertimu."

Siapa pria pendek? Siapa yang datar? Taka tidak datar tau! Para wanita saja bahkan rela bertekuk lutut dan membuka kakinya dengan lebar saat bertemu dengan Taka,sialan dan brengsek sekali Toru Yamashita

Taka menghela nafasnya,melanjutkan bicaranya,"Apa perusahaan begitu berarti daripada perasaan?" Tanya Taka sejujurnya Taka ingin menggali semua yang Toru punya

Toru menghentikan langkahnya,membalikkan badan menghadap Taka wajah sombong itu kembali diperlihatkan kepada Taka,"Tentu. Perusahaan memang sangat berarti bagiku,dan aku juga tidak akan ikut perjodohan sampah ini kalau bukan karena perusahaan." Jelas Toru

Cih,sombong sekali jadi manusia. Taka sepertinya ingin memancing Toru agar suka padanya eh bukan maksudnya suka kepada Takao,"Toru-san..." Panggil Taka

Toru menoleh ke Taka,"Ada apa?"

"Bagaimana kalau kau sampai jatuh padaku?" Tanya Taka dengan senyum yang sangat menyebalkan menurut Toru

Hanya sebuah pertanyaan dan membuat Toru Yamashita menjadi ketakutan.

Continue...






Note :
Saya kembali

The King | Toru x TakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang