~MISS YOU SO MUCH~

3.5K 162 30
                                    

Duduk diam dikelas dengan wajah yg disembunyikan diantara kedua tanganku yg terlipat diatas meja, itulah yg kulakuakan sekarang. Menagis semalaman membuatku gerah dan lelah. Badanku terasa panas dan kepalaku pusing. Sejak bangun tidur aku sudah tidak enak badan. Aku tetap sekolah karna aku tidak mau cuma gara-gara ini aku tidak sekolah.

"Sehun-ah~ apa benar kau tidak apa-apa?" pertanyaan Baekhyun sudah berulang kali dikatakan. Kini dia duduk disebelahku dengan tangannya yg mengelus rambutku. Setiap nada suara yg keluar dari bibirnya terdengar sangat khawatir.

"Ne, aku tidak apa-apa. Tidak usah khawatir." itulah yg setiap kali kubalas untuk menjawab pertanyaannya. Suaraku terdengar serak karna tenggorokanku terasa sakit.

"Ahh~ Baiklah." ucapnya nyerah.

Tak butuh berapa lama, bel berbunyi dan tandanya akan masuk jam pelajaran pertama. Berlahan aku menegakkan tubuhku dan berahli meraih tas-ku. Ku keluarkan buku MTK karna ini jam pertama. Kuletakkan buku itu dan seketika pintu itu terbuka. Masuk seorang Saem dengan buku yg banyak ditangannya, kemudian meletakkan bukunya di atas meja Saem saat tiba disana.

"BERI SALAM!" "SELAMAT PAGI , SAEM!" ucap kami semua dengan keras, kecuali aku. Kami semua berahli duduk setelah Saem memperbolehkan kami kembali duduk. Ku lihat Saem itu memandangku dan aku sudah mengerti maksudnya.

"Sepertinya ada murid baru." ucap Saem itu dengan seyuman memukaunya. Segera aku berdiri dari bangkuku dan membungkuk terlebiha dahulu. "Annyeonghaseyo, nae Oh Sehun inmida Saem." ucapku keras dan berusaha menahan tubuhku supaya tidak tumbang.

"Panggil saja, Minhu saem. Apa kau baik-baik saja, Sehun-ssi? Wajahmu terlihat sangat pucat." ucap Minhu saem khawatir. Aku hanya terseyum dan berkata bahwa aku baik-baik saja. Kemudian Minhu saem menyuruhku kembali duduk dan tentu kulakukan. Minhu saem mulai menerangi pembelajarannya dan selama dalam proses belajar aku tidak fokus. Kepala terasa sangat sakit dan tubuhku terasa memanas. Tapi aku berusaha kuat dnn fokus, ah~ semoga aku bisa bertahan hingga jam pulang sekolah.

#uks

Entah sejak kapan mataku tertutup, berlahan aku membuka mataku. Menetralkan setiap cahaya yg akan masuk kedalam retinaku. Setelah mataku sepenuhnya terbuka, hal yg pertama kulihat ialah dinding berwarna putih. Aku berahli memijit kepalaku yg masih terasa sakit dan kemudian berusaha bangun.

"Istirahatlah terlebih dahulu, jangan banyak bergerak." sebuah suara membuatku langsung memandang seorang namja tan yg kini berjalan kearahku dengan sebuah gelas yg berisi air putih. Dia memberikan gelas itu dan aku menerimanya, setelah itu aku berahli minum dan kembali memberikannya setelah kuminum habis air itu.

"Ka...pan aku berada disini?" tanyaku dengan serak pada namja tan itu.

"Pertengahan jam pelajaran pertama." ucapnya to the point dan kemudian melangkah menuju kelemari yg penuh dengan obat. Aku hanya diam dan melihat gerak geriknya. Hingga kemudian, dia kembali mendekatiku dan memberikan sebuah obat.

"Makanlah obatnya. Kau bisa langsung menelannya bukan?"tanyanya dan aku mengangguk sebagai jawaban. Kumakan obat itu dengan sekali telanan dan kemudian memandang kearah namja tan itu yg kini duduk disisi ranjangku.

"Tidurlah, istirahatkan dirimu." ucapnya dan kemudian membantuku membaringkan tubuhku. Setelah aku berbaring, dia melangkah pergi dari UKS. Aku berahli mengeserkan tubuhku menghadap kiri. Kemudian memejamkan mataku dan entah karna efeknya aku berlahan tertidur. Tapi baru saja akan tertidur, sebuah pintu terbuka dan seketika mataku ikut terbuka.


"Taemin apa kau didalam?" tungguh... Suara ini! Ini suara Kai. Ya Tuhan, bagaimana ini?! Aku kembali memejam erat mataku, berdoa dalam hati supaya Kai tidak menyadari bahwa aku yg sedang berbaring dikasur ini adalah aku. Aku masih belum siap...belum waktunya!

Deg! Aku mendengar sebuah suara sepatu melangkah mendekatku. Jantungku berpacu lebih cepat, keringat dingin keluar mengena pelipisku. Kumohon! Jangan mendekat Kai!

"Kai, apa yg kau lakukan disini?" sebuah suara yg kunyakin suara namja tan itu berhasil membuatku bernafas legah.

"Ah~ aku menyarimu, ayo kekantin bersama. Krystal sudah menunggu kita disana."


Deg deg! Sakit, rasa sakit itu kembali! Sepertinya aku benar-benar tergantikan, Kai. Kau bahkan tidak merindukanku lagi, dan pasti kau tidak mengingatku lagi. Hisk..tapi... Aku..aku masih mencintaimu Kai. Sangat! Bahkan aku sangat merindukanmu.

Terdengar suara pintu itu tertutup. Berlahan, aku membua mataku. Air mataku kembali keluar dengan isakkan yg langsung keluar dari bibirku. Kututup mulutku dengan kedua tanganku berusaha menahan isakkan itu. Tapi, percuma! AKu kembali menagis dengan pedih di UKS tanpa seorangpun mengetahuinya.

¥%¥

Keesokkan harinya, aku tidak masuk sekolah. Tubuhku semakin panas dan kepalaku lebih sakit dari biasanya. Kini, aku berada diranjang rumah sakit dengan influs yg tertancap ditelapak tanganku. Disampingku ada Eomma yg menemanimku, kami saling berbincang menghilangkan rasa bosan.

"HUnnie sayang, ada yg ingin Eomma tanyakan padamu." perkataan Eomma terdengar sangat serius. Semasa hidupku, aku tidak pernah mendengar Eomma berbicara seserius begini.

"Ne Eomma." jawabku dengan sedikit kikuk melihat sikap Eomma yg sangat serius. Entah kenapa perasaanku terasa tidak enak.

"Sebenarnya, apa yg terjadi diantara kamu dan Kai? Jawab Eomma dengan jujur." ucapan Eomma membuatku mendadak kaget. Kemudian aku menunduk dan berusaha menahan air mataku yg akan siap keluar lagi.

"Ti..tidak ada yg terjadi diantara kami Eomma." ucapku menahan isakkan.

"Jangan berbohong pada Eomma, Hunnie-ah. Eomma sudah tau seperti apa hubungan kalian. Kau tau, saat kau pergi ke USA. Kai mendatangi rumah dan mencarimu. Appa dan Eomma kira Kai akan lebih tau terlebih dahulu, ternyata tidak. Sebenarnya apa yg terjadi, Sehun-ah~. Jangan membohongi Eomma, jangan juga membohongi dirimu sendiri." ucap Eomma lembut, tangannya mengenggam tanganku dengan penuh kehangatan.


Aku memandang Eommaku dan kemudian menagis keras disana. Aku menceritakan semuanya, menceritakan bahwa aku sangat mencintai Kai, aku pergi tanpa memberitahui karna aku tidak mau bertemu dengannya lagi, aku ingin dia bahagia. Aku menceritakan semuanya sambil menangis. Eomma langsung memelukku dengan erat, menenangkanku. Aku membalas memeluk erat Eomma dan menagis terisak dalam pelukkannya.

Menyedihkan bukan! Itulah yg kini kujalani sekarang. Menagis dengan keputusanku sendiri. Dan menikmati hasilnya dengan penuh kesakitan dan kesedihan. Sungguh-sungguh menyedihkan, bukan!

Te.Be.Ce

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 27, 2014 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

It's Okey, It's Love - KaihunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang