You and Me Together Forever

266 7 2
                                    

Pohon sakura yang tumbuh besar sendiri di sebuah bukit kecil, kelopak-kelopak bunga sakura terbang ketika angin berhembus, melayang-melayang bermain bersama angin.

"Indah bukan " ucap gadis itu dengan lembut

Aku hanya menganguk sambil memegang tangannya.

" ayo " ajakku.

***

Aku pun perlahan membuka mataku, pertama kali ku lihat sebuah ruangan bercatkan putih. Pandanganku terasa kabur, aku kedip-kedipkan mataku agar penglihatanku jelas.

" nee,,,,kau sudah sadar? "

Sosok gadis berambut hitam panjang dengan iris mata berwarna coklat berdiri di depanku dengan senyum kecil dari bibirnya yang tipis.

"Kupikir kau akan lama sadarnya, tak kusangka lumayan cepat juga, oh,,iya namaku dita, jadi siapa namamu?  " ucap gadis bernama dita itu sambil mengulurkan tangannya.

Aku masih belum mengerti mengapa gadis ini ada disini dan berkenalan denganku, tanpa berpikir panjang aku pun menyebutkan namaku.

" Leon, ,,,,, hanya Leon " kataku dengan nada sedikit serak

Gadis yang bernama Dita itu hanya tersenyum.

"Senang bertemu denganmu Leon, oh,,,iya kenapa kau tidak bertanya kenapa aku disini?  Kenapa aku menganakan baju seperti ini dan lagi kenapa tidak bertanya kenapa aku berada disini ? " kata Dita

Aku hanya terdiam melihat gadis di depanku ini, aku tidak mengerti kenapa gadis itu jadi banyak tanya tentang dirinya. 'Aneh' itu yang pertama kali keluar dari benakku.

" ma-maaf, ,,,"

"Yah sudah tidak apa-apa, aku salah satu pasien di rumah sakit ini, kamarku persis di depan kamarmu, aku datang kesini karena penasaran siapa yang masuk ke kamar ini ternyata kamu yah Leon,  kau mau kan jadi temanku ?"

Aku hanya menganguk pelan, terlihat Dita sangat senang. Dia berjalan ke arah meja dan memberikan segelas air padaku.

"Ini kau belum minumkan Leon, kalau perlu bantuan panggil saja aku " ucap Dita

"Dita,,,,, kamu dimana ? Dita "

"Ah,,, sudah dulu yah suster menyebalkan itu memanggilku, padahal aku tidak mau makan obat menjijikan yang di berikannya, dah" kata Dita tersenyum sambil berjalan ke arah pintu.

Semenjak kejadian perkenalan tak terduga itu, aku dan Dita mulai dekat. Dita setiap harinya datang ke kemarku dan bermain bersamaku, terkadang dia selalu menceritakan hal-hal yang aneh, tapi aku abaikan karena menurutku dia hanya ingin menghiburku.

"Hey,,,Leon aku ingin sekali melihat bunga sakura "

"Bunga sakura?  "

"Iya, bukankah indah mereka akan sangat indah jika kelopak bunganya terbang tertiup angin, aku ingin melihatnya sebelum malaikat datang dan mengambil nyawaku, aku ingin ikut terbang bersama mereka, tapi aku tidak bisa melihatnya" ucap Dita sambil berdiri di depan jendela, angin yang bertiup menerbangkan helaian rambut dita

"Apa yang kau katakan Dita, aku yakin kau bisa melihat bunga sakura, aku bisa mengajakmu pergi ke Jepang bersamaku untuk melihat bunga sakura "

Dita menoleh padaku, senyum manis terukir di wajahnya.

"Tidak, aku tidak bisa malaikat maut akan datang kepadaku tidak lama lagi, dia akan datang dari jendela kamarku, setelah itu aku akan terbang melayang di langit dan melihat bunga sakura "

"Jangan katakan hal yang bodoh Dita, aku yakin kau -"

Perkataanku terpotong ketika seorang suster mengetuk pintu kamarku.

Cerpen'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang