Gendut ! itu adalah hal yang paling ditakuti sama para cewek dan cowok. Apalagi kalo ditolak cinta Cuma gara-gara persoalan badan. Seharusnya gendut itu gak usah dipermasalahkan contohnya gue, gue fine-fine aja tuh walaupun gue gendut. Sebenarnya gendut itu gak menakutkan, banyak cowok yang gendut tapi mereka gak merasa minder tuh….
Kita dikasih badan gendut sama Tuhan karena Tuhan mau merencanakan sesuatu ke dalam hidup kita, baik itu buruk ataupun yang baik. Jadi orang gendut juga nggak perlu takut sama orang lain, apalagi orang yang mau ngejahatin kita. Apalagi kalo urusan cinta, slogan di hidup gue itu “orang gendut juga berhak untuk mendapatkan cinta” jadi cinta itu bukan Cuma buat si kurus.
buat yang baca novel ini perlu diperhatikan kalo “ gendut itu SEXY”. Gue sering lihat orang gendut dibully sama abang kelasnya, ada yang diceburin ke got, dilempar telur busuk atau yang lainnya. Kita sebagai orang gendut, jangan mudah dikerjain sama orang, kita juga punya harga diri.
Terima kasih kepada pembaca karena sudah ngeluangin waktu kalian untuk membaca novel gue ini.
Chapter 1
My first day at school
Hari ini akan menjadi hari terbahagia gue karena, pertama kali dalam sejarah gue masuk SMA. Yaaa…. Mungkin bagi sebagian orang ini memang merupakan hal yang biasa aja, tapi kalo menurut gue ini gak biasa, karena SMA yang akan gue tempatin adalah SMA yang paling banyak cogannya.
Jam , gue udah berada si bathtub gue yang super gede dan super panas ini. Gue masih gak percaya kalo gue udah SMA sekarang, kata orang SMA itu adalah masa-masa yang paling indah. Gue akan bertemu dengan teman baru gue, guru baru gue dan mungkin cinta gue yang baru.
Ngomong soal cinta, gue mengenal soal cinta pas SMP dan sampai sekarang gue masih jomblo dan belum pernah pacaran sama sekali. Disekolah baruku ini ada cogan nggak ya? Pastinya ada dong, masak iya dari 1000 lebih siswa SMA, gak ada satupun cogan.
Setelah selesai berpacaran dengan bathtub kesayangan gue, dengan penuh semangat gue langsung memakai seragam SMA gue yang sudah terpajang rapi di lemari lengkap dengan rompi dan dasinya. Setelah itu gue menyisir rambut gue yang super tebal ini, membawa atribut OSPEK trus gue langsung menuju ke bawah untuk sarapan. Tanpa sengaja, gue menjatuhkan vas bunga yang ada si sudut tangga. serpihan kacanya jatuh sampai ke bawah.
“ANGELLLLL !!!!!!... kenapa ituuuu!!!” teriak mamaku yang seperti rumah lagi kebakaran.
Lalu aku langsung lari kebawah dan bilang kalo vas yang ditangga jatuh.
“mama nggak mau tau ya, itu urusan kamu sama bi marni”
“awas non !!!, bibi mau bersihkan !!” dengan perasaan kesal si bibi membersihkan serpihan kaca itu.
“aduh bi jangan marah ya.. bibi cantik deh hari ini”
Bi mirna hanya tersenyum marah. Kalian pasti semua bertanya ngapain coba gue merayu-rayu pembokat gue, karena masalah masak-memasak makanan dirumah gue itu Cuma bi mirna yang bisa. Kalo gue harus makan masakan mama gue lebih baik gue gak makan seharian aja, soalanya mama aku itu berkerja di lab kimia gitu, trus mama gue kalo misalnya masak dia suka masukin bahan-bahan kimia yang ga jelas manfaatnya. Dan demi kelangsungan dan kesejahteraan perut gue, mari sama-sama “KITA RAYU BI MIRNA”.
“bi jangan marah ya…”
“iya.”
Perasaanku mulai kacau karena aku melihat Timbangan disana, aku berjalan kearah timbangan itu dan mulai menaikinya. “ASTAGAAAAAA!!!!!” teriakku sekeras mungkin. Berat badanku naikkkkkkkk !!!. semlam kan 70 sekarang kok jadi 73 Kenapa bisa naikk? Padahal semalam aku Cuma makan es krim 2, mie bakso 1, trus sama coklat. Sudahlah apa boleh buat.
