Joanna membuka matanya perlahan. Ia melihat sekeliling kelasnya yang sudah penuh dengan anak-anak penggosip. Sungguh mengejutkan bagi mereka yang biasanya Joanna datang terlambat namun hari ini sudah berada di kelas dan tertidur di bangkunya. Ia ingin melanjutkan tidurnya sampai bel masuk nanti berbunyi. Sayangnya hal tersebut hanya angan belaka, Ketika telinganya mendengar sebuah nama yang terasa tidak asing di sebutkan.
"Hei Lexi, apa kau tau beberapa hari ini Caroline tidak terlihat di sekolah, bahkan katanya ia juga tidak ada di rumahnya. Kata ibuku Madam Swan Samapi menelepon pihak sekolah. Bukankah ini gila?!" Teriak Judy dengan nada suara yang cukup pelan namun masih bisa terdengar oleh telinganya. Tentu saja karena ia duduk tepat di belakang gadis-gadis itu.
Alexis-gadis itu menutup mulutnya kaget seakan tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar. "Kau pasti bercanda?" Tanyanya sekali lagi memastikan pendengarannya tidak salah.
"I'm seriously Lexi, aku mendengar sendiri saat ibuku berbicara dengan Madam Alden beberapa hari lalu saat keduanya sedang minum teh bersama!" Katanya penuh dengan keyakinan.
"Ini luar biasa, hei apa kau berpikir apa yang aku pikirkan?" Tanyanya dengan nada bicara sinis.
"Ya, tentu. Satu-satunya yang aku pikirkan tentang kaburnya dia dari rumah pasti berhubungan dengan kekasihnya bukan?" Balas Judy.
"Sungguh menggelikan, bagaimana bisa gadis SMA berpacaran dengan orang yang sudah kuliah semester akhir, mungkinkah itu sebabnya ia kabur dari rumah karena orang tuanya tidak merestui hubungan keduanya?" Kata Alexis.
"Kekasihnya itu sudah pantas menjadi walinya menurutku. Aku pernah sekali melihatnya saat mereka sedang kencan ke Disneyland bulan lalu." Cerocos Judy menggebu-gebu.
"Benarkah, bagaimana rupanya, apa dia tampan?" Tanya Alexis antusias.
"Well, tidak buruk. Matanya sangat indah berwarna biru seperti batu safir yang berkilauan, bisa kau bayangkan betapa indahnya itu?" Alexis berteriak kegirangan mendengar penuturan sahabatnya mengenai kekasih Caroline.
Joanna tersenyum sinis di balik lipatan kedua tangannya yang ia jadikan banyak di atas meja mendengar celotehan plin-plan teman sekelasnya.
"Tapi, tetap saja. Dia terlalu tua, dan itu yang membuatku tidak jadi menetapkannya sebagai laki-laki tampan dalam daftarku." Katanya dengan penuh percaya diri. "Tentu saja, kau harus memilih kekasih yang tampan, muda, dan kaya." Joanna mendecih pelan mendengar perkataan terakhir Alexis yang membuatnya mual.
Bel sekolah berbunyi dengan nyaring. Joanna bangun dari tidur pura-puranya dan mengekuarkan buku sains-nya. Mr. Hubert memasuki kelas diikuti seorang anak laki-laki dibelakangnya. Semua anak terdiam memperhatikan penampilan mencengangkan anak pindahan tersebut. Tinggi semampai, rambut hitam legamnya yang di potong tebal di bagian tengah dan tipis di bagian samping kanan dan kirinya. Ia juga mengenakan kacamata seperti tokoh Harry Potter, namun itu membuatnya semakin mempesona di balik bingkai kacamatanya.
Mr. Hubert bertepuk tangan untuk memberi perhatian. "Baiklah semuanya, hari ini kalian kedatangan murid baru dari kota London. Silahkan perkenalkan dirimu dengan penuh percaya diri nak, aku mempercayaimu!" Ucap Mr. Hubert mengacungkan ibu kedua ibu jarinya sambil mengedipkan sebelah matanya dan tersenyum lebar.
Joanna hampir tersedak ludahnya sendiri saat melihat bagaimana kelakuan antusias Mr. Hubert terhadap murid baru tersebut, yang menurut Joanna sangat berlebihan. Akan tetapi, itu bukanlah hal yang ia khawatirkan. Bukan hal baik yang akan datang kepadanya selanjutnya di kehidupan sekolahnya yang damai. Sekarang kedamaiannya sedang di ambang kehancuran berkat kedatangan seseorang. Jason Cyrille Smith, saudara kembar Joanna yang tidak identik. Ia harus bersyukur dengan fakta bahwa mereka bukan kembar identik.
KAMU SEDANG MEMBACA
From J And For J
Teen FictionMenceritakan dua saudara kembar berbeda gender yang memiliki kepribadian bertolak belakang. Jennie yang pendiam dan Jason yang hiperaktif dan cerewet. Kedua orang tua mereka berpisah dan keduanya harus berpisah pula. Suatu hari keduanya di pertemuk...