Seorang gadis tergesa gesa membereskan barang-barang nya di dalam kelas yang sepi, hanya ada gadis itu dan temannya yang masih duduk santai
"Mau kemana sih buru-buru amat?" Tanya Alin santai
"Gue telat, hari ini gue ada janji buat jemput abang sepupu gue di bandara, dah... Gue duluan ya" jelas Elena lalu berlari keluar kelas menuju parkiran mobilnya
Elena Nafisa Putri gadis usia 21 tahun, mahasiswi Arsitektur interior di universitas Airlangga, gadis kelahiran Jakarta ini memilih untuk kuliah jauh dari keluarganya di Jakarta.
Mobil yang dia kendarai sekarang ini bukanlah mobilnya ataupun mobil orang tuanya, tapi mobil yang di pinjamkan oleh pemilik kossan, kebetulan Ibu kos di tempat Elena tinggal sangatlah baik, umurnya sudah mulai lanjut usia, mungkin sekitar 53 tahun, dia tinggal sendiri di rumahnya yang besar karena anak satu satunya sudah menikah dan ikut dengan suaminya ke Kalimantan.
Makannya rumahnya yang lumayan besar itu dia jadikan kossan 'Supaya ramai' katanya, Elena sudah di anggap seperti anaknya sendiri oleh Bu Lia ibu kos Elena, baru Elena yang menempati kosan ibu Lia, karena dari itu Elena menawarkan saudara sepupunya untuk ngekos di rumah Bu Lia juga, semua fasilitas yang tersedia di sana di gratisi untuk Elena dan mungkin juga sepupunya nanti, tapi Elena tetap bayar kosannya setiap bulan
"Aduh... Dimana ya mas Danar, jangan-jangan dia nyasar lagi" panik Elena sambil memencarkan pandangannya kesekitar bandara
"Duar!!!"
Tiba-tiba seseorang mengagetkannya dari belakang, untungnya Elena bukanlah perempuan yang gampang latah jika di kagetkan.
Elena mengusap dadanya dan berbalik "Mas ini, ngagetin aja, orang di cariin dari tadi kok" marah Elena dan memajukan bibirnya
"Loh, kok kamu yang marah, harusnya aku dong yang marah, aku kan udah nungguin kamu setengah jam, lama banget sih kura-kura" ledek Danar, sepupu Elena
"Iissh... Mas ih" marah Elena dan lagi-lagi memajukan bibirnya
"Kamu jangan majuin bibir Mulu dong kalo marah, mau di cium?" Rayu Danar
"Dah lah, ayo buruan aku capek" Elena langsung menarik tangan Danar menuju mobil
Sambil berjalan lagi-lagi Danar menggoda Elena "Mau mas pijetin sebelah mana?"
"Gak usah ngeledek deh mas 😏"
"Siapa yang ngeledek, kan kamu sendiri yang bilang tadi, kalau kamu capek?" Elak Danar
"Capek aku tuh nanggepin ocehan mas"
Sesampainya di mobil, Danar memasukkan kopernya ke bagasi mobil
"Masuk sana, aku yang nyetir"
"Jutek banget, udah biar mas aja yang nyetir"
Tanpa menjawab tawaran Danar, Elena langsung duduk di tempat kemudi dan menyalakan mesin mobil, di sisi lain Danar hanya melongo melihat kelakuan adik sepupunya itu.
Elena membuka jendela mobil "Heh wong, mau masuk atau mau aku tinggal?"
"Eh... Iya iya"
'sotoy banget sih orang mau nyetir mobil segala, kayak tau tempatnya aja' gerutu Elena pelan
"Hah? Kamu ngomong apa El?"
" Gak, itu kayaknya mau ujan" untungnya cuaca saat ini memang sedang teduh, jadi Elena bisa membuat alasan
"Ooh..." Danar mengangguk-angguk karena melihat cuaca juga sedang teduh
Cast Elena Nafisa Putri;
Cast Danar Wicaksono;
KAMU SEDANG MEMBACA
Life Is Never Flat
Teen Fictionmales ngebuat sinopsis, suka ganti ganti, penasaran? Baca aja, ada baper bapernya gitu, awalnya mungkin membosankan, mereka sepasang kakak dan adik sepupu, lalu mereka melalui banyak rintangan menuju perjalanan hidup mereka Mau tau kayak gimana cer...