Saliva Gean seakan meluap memikirkan benda itu akan memasukinya. "Baron kau.. kau gila!" Gean memejamkan matanya dengan gemetar saat Baron mulai merungguh di belakangnya.
Bukan hanya vein di tangannya saja yang menegang namun garis pembuluh darah itu terlihat seperti akar menjalar di sepanjang barang milik Baron.
Dua jemari tangan Baron menyeruak masuk ke mulut Gean. Memaksanya untuk terbuka, "suck my dck!" Ia menamparkan miliknya di pipi Gean beberapa kali sebelum memasukkan miliknya ke mulut Gean dengan paksa, "agh jangan gunakan gigimu atau aku akan membunuhmu! Buka lagi mulutmu sialan!" Baron mencengkram rahang Gean dengan mendorong miliknya lebih masuk ke dalamnya.
Rongga tenggorokan Gean terasa sesak tersedak milik Baron yang penuh di sana. Baron yang berada di belakang kepalanya menahan leher Gean agar lebih leluasa hingga tercetak miliknya yang terlihat maju mundur di leher Gean.
"nghkk uwghk" Baron tak peduli berapa kali Gean tersedak, ia hanya merasakan kelembutan dan terasa basah di dalam sana. "akhh mulutmu saja enak, apalagi.. " Baron menarik miliknya membuat Gean terbatuk terengah. "Biarkan aku mengeluarkan sekali," Ia memasukkan kembali miliknya ke dalam mulut Gean mendorongnya lagi.
Baron memaju mundurkan miliknya di mulut Gean, hingga kakinya terasa semakin ringan. "Hnghh akhh ah!" Baron mendongak saat cairan putih itu tersembur di dalam mulut Gean. Ia menariknya, membuat cairan itu ikut meluber. "Tidak tidak, telan semuanya!" Baron memasukkan lagi cairan miliknya ke mulut Gean dengan kedua jemarinya, memaksa untuk menelan semua tak tersisa. "Telan!" Baron memilin nipple Gean membuatnya tersentak.
"Yah! Apakah terasa manis?" Baron tergelak di penghujung kata,"terjamin karena aku seharian hanya memakan sayur dan buah, apa kau menginginkannya lagi?" Goda Baron dengan menamparkan miliknya di pipi Gean. Sementara itu Gean hanya berusaha menormalkan napasnya.
Cairan milik Baron membekas di bibir ranum Gean. "cukup Baron kumohon~" Gean menggelengkan kepala saat Baron meraih clamps -penjepit nipple di laci tak jauh dari ia berdiri.
Penjepit itu dilengkapi lonceng kecil seperti yang ada di kalung kucing. "Aww~ sshhh" Gean berdesis saat Baron memasang clamps menjepit di nipple merah jambu miliknya.
Baron melanjutkan, ia menuangkan larutan pelumas. Sensasi dingin dari tetesan pertama membuat tubuh Gean merespon dengan kejut.
Gean melenguh, mendongakkan tatapannya ke arah Baron yang ada di depan matanya. Baron merogoh ke dalam saku celananya yang tergeletak di lantai. Sesuatu yang terbungkus itu membuat Gean bergidik. Sebungkus pengaman ia sobek dengan menggigit dan menariknya. Membungkus miliknya dengan silikon pengaman itu.
"Aku yakin kau pasti menyukainya, lihatlah!" Baron menuangkan gel pelumas itu di miliknya yang terbungkus rapi.Terasa semakin lembut saat Baron menggesek perlahan miliknya jalan sekitar milik Gean. "Kau?! Hngghh ah~apa yang kau gunakan?" Gean merasakan sesuatu di sana, seperti duri halus yang ada di sepanjang pengaman yang Baron gunakan. Namun, tidak sakit hanya terasa aneh. "Apa kau menyukainya? Yah.. Aku menggunakan pengaman bergerigi," Baron memukulkan pelan miliknya sebelum ia mulai memasuki tubuh Gean.
"Ffuck relax!" Baron mencoba memasuki miliknya yang sangat sempit. Ini baru pertama kalinya.
"Itu sakit! kau awkhh!" Baron memaksa masuk, mendorongnya kuat. Tanpa mendengarkan rintihan Gean, ia menyentakkan miliknya hanya sekali. Dan masuk dengan sempurna. "Akhhh! Sakit! Baron shhh" Gean mengernyit. Tubuhnya seakan terbelah menjadi dua, ia merasakan perih yang sangat di sana. Smirk Baron meremehkan, "Tahan, kau akan menyukainya!" ia mengecup telapak kaki Gean yang itu membuatnya semakin sensitif untuk disentuh.
Gean berusaha menahan erangannya keluar karena ia tau jika itu membuat hasrat Baron meluap. Tetapi, gerigi lembut yang menyapu ruang sempit miliknya membuat bibirnya tak bisa teratur. "Akhh ahh hh ahh" desahan itu terdengar menjadi alunan seksi di telinga Baron.
KAMU SEDANG MEMBACA
TOY BOX [BXB]
RandomKehidupan biasa dari seorang penyendiri, Gean Reagan yang kemudian berubah ketika ia diculik oleh seorang pemburu berfantasi liar. Trauma yang dialami membuat Baron Redmond tumbuh dengan fetish menyimpang. Aroma anyir merekah, alunan teriakan, dan s...