suka berkenalan denganmu

813 94 3
                                    

"Phi?" Sapa seorang pemuda itu.

Mew mendongakkan wajahnya, dengan tampilan mata sembab dan hidung yang kembang kempis. Lalu tersenyum getir ke arah pemuda itu.

"Kenapa phi menangis di malam seperti ini ha?" Tanya pemuda itu lagi.

"Tak ada apa apa" ucapnya bohong.

"Hm aku rasa phi berbohong, phi bisa bercerita dengan ku, kalau phi mau" pemuda itu tersenyum ke arah Mew. Dan akhirnya Mew dan pemuda itu berjalan ke arah kursi didekat air mancur.

Mew masih menatap air mancur itu dari pada menatap orang disebelah nya. Mungkin air mancur itu lebih menarik dari pada pemuda ini.

"Phi, aku Gulf. Gulf kanawut, yang pernah membeli tahu bulat milik phi, itu enak sekali. siapa nama phi?" Ocehan pemuda yang bernama Gulf itu.

"Phi na? Mew suppasit, terimakasih na. Semoga kamu suka sama tahu bulat ku" Mew tersenyum lalu kembali menatap air mancur didepan nya.

Pemuda yang bernama Gulf itu menggesekkan tangannya yang terasa dingin oleh angin malam.

"Hm apa yang kamu lakukan disini? Bukannya besok masih masuk sekolah?" Tanya Mew

"Hm aku membeli Boba" Gulf menunjukkan Boba yang tadi ada di samping pahanya, dan tersenyum ke arah Mew.

Mew balas tersenyum.

"Kenapa phi menangis sambil berjalan seperti tadi? Apa phi baru saja putus cinta?"

Mew tersenyum kecut dan tak menjawab pertanyaan dari Gulf. Gulf yang sadar lalu meminta maaf kepada Mew.

"Ao maaf phi, aku tak sengaja. Maaf membuat mu mengingat nya lagi" ucapnya tak enak hati.

"Tak apa. Aku bodoh sekali" ucap Mew

Gulf masih diam menunggu kalimat selanjutnya. Ahh itu pun kalau Mew lanjutkan. Kalau tidak, Gulf tidak akan mendesak Mew untuk menceritakan nya. Gulf tau. Betapa sakitnya saat di tinggal oleh orang yang disayang.

"Dia hanya menjadikan ku sebagai selingkuhan nya, memanfaatkan cinta tulus ku, shit-!" Mew mengacak rambutnya kasar.

Sebuah tepukan di pundak mew terasa menenangkan, dia menoleh ke arah Gulf.

"Sabar na. Phi harus kuat. Aku yakin phi pasti akan mendapatkan orang yang lebih baik darinya. Yang bisa menerima cinta tulus phi dan menyayangi phi dengan sepenuh hati" Gulf melontarkan senyuman manis nya.

Mew mengangguk dan membalas senyumannya.

"Nah, Boba? Mau?" Gulf menawarkan Boba miliknya ke Mew.

"Tidak usah Gulf. Itu punya mu. Minumlah" tolak Mew.

"Ao, tapi aku membagikan nya padamu. Semoga saja bisa membuat phi merasa baikan" Gulf mendekatkan sedotan Boba itu ke mulut mew.

"Buka mulut mu phi!" Perintah Gulf. Namun Mew menggeleng.

"Buka atau aku akan ngambek?"

Mew gemas dengan tingkahnya. Kenapa Gulf harus ngambek saat Mew tak meminum bobanya?

Akhirnya Mew membuka mulut nya dan menyeruput Boba milik Gulf itu.

Gulf pun mengembangkan senyuman manisnya. Oihh manis sekali.

"Hm Gulf pulang dulu na. Phi jangan terlalu lama di sini, karena udara disini dingin. Dan lihat. Baju yang phi pakai sangat lah tipis" ucap nya seperti menunjukkan ke khawatiran pada orang yang baru di kenalnya.

"Iya Gulf. Aku merasa agak baikan sekarang, terimakasih na" Mew tersenyum kepada Gulf.

"Hm bagus. Phi mau Boba nya tidak?" Tawarnya lagi

"Hoihh tidak usah, terima kasih, itu kan punya Gulf" Mew menolaknya. Gulf tersenyum dan melambaikan tangan pada Mew.

"Oke. Gulf pulang dulu na" lalu Gulf pun meninggalkan Mew yang masih duduk di bangku panjang itu.

__________
Mew pov.

Gulf kanawut? Pria tinggi bertubuh atletis namun dengan kepribadian yang menggemaskan itu datang kedalam hidupku. Aku sekarang merasa lebih baikan saat aku bersamanya.

Semoga saja benar apa yang dikatakan nya.

Semoga aku mendapatkan orang yang lebih baik dan bisa menerima cinta tulus ku,

Semoga saja itu kamu, Gulf kanawut.

Tapi aku masih terbayang akan wajah art yang masih sering melintas di pikiran ku.
Semoga hari demi hari aku akan merelakannya karena dia yang menyuruhku untuk melepaskan nya.

Selamat datang di lembaran baru, Mew suppasit, lupakan masalalu. Jangan terpaku pada masalalu, dan jangan takut untuk menulis kisah baru. Dengan orang yang baru.

Mew pov end.
_______________

Keseharian Mew masih sama. Dia masih berjualan tahu bulat di kota Bangkok ini. Dan selalu menjajakan nya di tempat mantannya itu belajar.

Saat art melewat di hadapannya, Mew tetap tersenyum padanya. Namun art tak membalas senyuman cerah milik Mew.

Art tak pantas untuk melakukan itu. Makanya dia ingin bergegas dan tak ingin Mew melihatnya lagi.

Pemuda lain datang dan menyapa Mew dengan senyuman manisnya.
Mew juga membalas senyuman itu. Art mengernyitkan keningnya.

Bagaimana Mew dan Gulf saling tersenyum semacam itu?

Art masih memperhatikan gerak gerik diantara mereka berdua. Ntah gejolak apa yang dirasakan hatinya. Namun dia merasa tak ikhlas jika Gulf dan Mew saling dekat.

"Dasar, udah ku duga kau pasti akan mendekati nya dasar brengsek!" Geram art ambil mengepalkan tangannya dan melenggang pergi dari sana.













Tbc.
____________

Semoga kalian gemas saat melihat Gulf na

TAHU BULAT [MEWGULF] ✓bxb 17+ [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang