Terlihat seorang gadis cantik sedang berjalan menyusuri koridor sekolah yang sepi. Maklum karna jam masih menunjukan pukul 6 pagi, dan itu terlalu pagi untuk murid-murid SMA Brofell berangkat, terkecuali siswa-siswi teladan seperti Mikha.
Mikhaila Fakhira Indrawan nama lengkapnya. Bohong jika seisi Brofell tidak mengenali Mikha, gadis cantik nan berbakat sekaligus pawang dari pangeran tampan Delen.
Saat Mikha sedang asik berjalan tiba-tiba ia dikejutkan dengan kedatangan April, salah satu sahabat sengkleknya.
"Woy! Sendirian aja lo?""Astaghfirullah April!! Lo bisa nggak sih kalo datang ucap salam dulu, jangan kebiasaan nyelonong kek jelangkung" Mikha memberengut kesal.
"Ya maaf, habisnya lo gue panggil nggak nyaut sih" ujar April membela diri.
"Nyenyenye"
"Sewot ae lo" kata April.
Mereka memang seperti itu, kadang akur dan kadang seperti tikus dan kucing yang selalu bertengkar tapi mereka saling sayang.
"Ehh ngomong-ngomong Gita kemana?" tanya April.
"Ya mana gue tau, lo liat sendiri kan gue dari tadi jalan sendiri" jawab Mikha ngegas.
"Wehh santai napa, ya kan siapa tau aja Gita tak kasat mata" ujar April dengan polosnya.
"Heh lo kata dia demit? Udah ah lama-lama darah tinggi juga gue kalo sama lo"
Mikha berjalan mendahului April yang memang kelewat polos."Bilangin sama darahnya jangan tinggi-tinggi ya! Nanti jatoh sakit tuh. Huhu kek hati gue"
Teriak April tidak jelas.******
Bel masuk sebentar lagi akan segera berbunyi, Mikha dan April dibuat cemas karna 1 lagi sohib mereka yaitu Gita belum menampakkan batang hidungnya.
"Aduh Gita kemana sih?"
"Tau nih padahal 5 menit lagi bel masuk bunyi" jawab April sambil melihat kearah pergelangan tangan yang kosong alias tidak memakai jam.
"Heh biji markisa, lo kok begonya kelewatan banget sih?" kesal Mikha karna melihat kepolosan sahabatnya yang diluar nalar.
"Yee lo mah gitu banget sama temen" ujar Gita sambil cemberut.
"Abisnya otak lo nggak pernah bener. Nih ya gue kasih tau kalo lo lupa, lo itu lagi nggak pake jam tangan jadi ngapain lo liatin tu tangan?" jelas Mikha panjang lebar.
April sontak berdiri dan langsung melihat kearah pergelangan tangannya yang memang tidak ada jam tangannya.
"Huwaa gue lupa bawa jam ta-"
Brukkk
"Aduh pantat gue sakit banget astaga"
"Hosh hosh hosh lagian lo ngapain lari-lari nggak jelas gitu April" ucap Gita sambil ngos-ngosan.
"Lo juga ngapain masuk kelas bukannya ucap salam malah lari-lari kek dikejar setan" balas April tak mau kalah.
"Idih sok iya banget, emang lo pernah ngucap salam? Perasaan lo kalo dateng kek jelangkung tiba-tiba nongol" sahut Gita yang memang benar adanya.
"Udah kalian berdua kenapa jadi debat? Bukannya berdiri juga"
Karna terlalu kesal melihat perdebatan unfaedah dari kedua temannya akhirnya Mikha menengahi perdebatan itu.
"Ayo bangun, lo berdua mau duduk disitu aja sampe Pak Suko masuk?" Tanya Mikha.
"Ogah banget gue, noh biar si April aja kan dia jomblo akut" ledek Gita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu 1 Tapi 3
Teen FictionShimano Anaqha Delen, lelaki yang kerap disapa Delen ini memiliki paras yang tampan bak Dewa Yunani. Ketampanan Delen ini mampu membuat hati para kaum Hawa salah tingkah. Namun, sayangnya hanya satu wanita yang dapat menakhlukkan hati Delen, Mikha...