"Hay sayang."
Mereka bertiga yang sedang asik makan serempak menoleh ke asal suara.
"Lo manggil siapa?" tanya April polos.
"Ya manggil cewek gue lah! Masa iya manggil cicit dugong." Sahut Delen.
Ya, yang menggangu aktifitas makan mereka adalah Delen. Delen datang bersama kedua temannya Kevin dan Ervan.
"Lo tadi bilang hay sayang, bukan manggil cewek lo." bantah April tanpa rasa bersalah.
"April otak lo terbuat dari apa sih?! Gue heran lo kok ga ngerti-ngerti ya?" Sahut Gita yang mulai geram dengan kepolosan April.
"Emang gue salah apa? Bener kan yang gue bilang?" tanya April sambil menatap mereka satu persatu.
"Gini ya April yang otakknya masih cetek, gue bilangin nih si Delen itu tadi nyapa Mikha, nyapa pacarnya, wajar aja dia pakai kata sayang, jadi lo nggak usah tanya lagi Delen manggil siapa karna udah jelas dia manggil pujaan hatinya si Mikha. Paham nggak sih?" jelas Gita yang sudah kesal.
"Salah Delen manggil nggak jelas, coba kalau dia manggil tu kaya gini hay sayang Mikha gitu kan jelas, nah ini cuma hay sayang doang ya wajar aja kalo gue merasa terpanggil juga." Jawab April yang masih bersikeras dengan pemikirannya.
"Dihh mana mau Delen manggil lo sayang, yang ada lo diamuk sama pawangnya noh." Ujar Gita sambil menunjuk Mikha yang sedari tadi hanya diam melihat perdebatan mereka.
"Siapa tau aja Delen khilaf manggil gue sayang, kan jarang-jarang ada cowo seganteng Delen mau manggil gue pake embel-embel sayang." Ucap April sambil senyum-senyum sendiri.
Tanpa April sadari Mikha sudah menatap nyalang kearahnya, seperti singa yang siap menerkam mangsa.
"Pssstt" Gita mencoba mengode April yang sudah terbang ke alam halu.
"Apaan sih! Orang lagi ngeha-"
Ucapan April langsung terpotong ketika dia tidak sengaja melirik ke arah Mikha yang menatapnya tajam.
"Ehh Mik gue ga bermaksud hehe, maafin yaa." Ucap April cengengesan
Lagi lagi Mikha hanya memutar bola mata malas.
"Ehh lo bertiga nggak duduk?" tanya Gita kepada ketiga cowok tersebut.
"Belum disuruh." Jawab Ervan singkat, padat, dan jelas.
"Aelah biasanya juga nggak usah disuruh." Sahut April sebelum dia melanjutkan acara makannya yang sempat tertunda.
"Udah duduk aja." Mikha langsung angkat bicara sebelum terjadi perdebatan lagi.
Akhirnya mereka pun duduk tenang dan mulai makan lagi, karna bel masuk akan segera berbunyi.
******
Bel pulang sudah berbunyi 15 menit yang lalu, akan tetapi Mikha belum keluar dari kelas karna harus menyelesaikan tugas presentasi.
Padahal Mikha bisa mengerjakan itu dirumah, tetapi ia lebih memilih mengerjakan disekolah karna dia tidak mau waktu santainya dirumah diganggu gugat. Rajin memang."Huh akhirnya selesai juga nih tugas."
"Lagian lo rajin banget ngerjain kok disini, bukannya dirumah kan enak bisa sambil santai." Ujar Gita mengeluarkan pendapat.
"Gue dirumah mau santai, mau ngebucin, mau tidur sambil guling-guling jadinya gue nggak mau waktu gue dirumah habis cuma buat ngerjain tugas doang." Jawab Mikha.
April dan Gita hanya manggut-manggut saja mendengar penjelasan Mikha.
"Udah yu ah pulang." Ajak Mikha

KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu 1 Tapi 3
Teen FictionShimano Anaqha Delen, lelaki yang kerap disapa Delen ini memiliki paras yang tampan bak Dewa Yunani. Ketampanan Delen ini mampu membuat hati para kaum Hawa salah tingkah. Namun, sayangnya hanya satu wanita yang dapat menakhlukkan hati Delen, Mikha...