janji.

0 0 0
                                    

"kak?" Panggil seorang anak perempuan yang berusia 5 tahun kepada seorang anak laki-laki yang berusia 6 tahun.

"Apa? Kamu mau bicara apa?" Tanya anak laki-laki yang sedang bermain mobil-mobilan itu.

"Kakak, nggak mau cium pipi aku?" Tanya-nya dengan polos. "Semalam aku liat papa cium mama loh." Lanjutnya dengan menunjuk pipinya sendiri.

"Emang boleh?" Tanya anak laki-laki itu.

"Nggak tahu juga sih kak, tapi aku juga sering dicium sama papa, mama juga sering cium pipiku, masa Kaka nggak boleh sih?" Tanya-nya, sebenarnya anak perempuan ini menyukai anak laki-laki tersebut, tapi ia tak tahu mungkin saja rasa suka menjadi teman, sahabat atau yang lainnya. Entahlah, yang dia tahu hanyalah bermain dan mengetahui dunia-nya sendiri.

'Cup'

Anak laki-laki itu mencium pipinya dengan gemas.

"Wahhh, makasih kak." Ujar-nya kemudian tersenyum nanti dia bisa memamerkan kepada orang tuanya kalau dia habis dicium.

"Aku, besok harus pindah rumah." Ujar anak laki-laki itu.

"Wah, keren kak putra aku juga mau pindah rumah ke laut!" Ucap-nya sambil tertawa.

"Ngapain, kamu kelaut? Emang bisa berenang?" Tanya putra dengan nada meremehkan.

"Bisa dong, nanti kalau dilaut Ara jadi mermed!" Jawabnya sambil cengengesan.
Lalu lanjut berkata, "emang kak putra pindah kemana?" Tanya-nya keheranan.

"Nggak tahu, tapi naik pesawat," Jawab putra.

"Wahh, enak dong!!" Pekiknya kegirangan.

"Iyalah, tapi kamu jangan nangis ya!" Ujar Putra kepada Ara.

"Nggak, akan wlee!" Jawab Ara sambil berlari kerumahnya.

"Ma, mama!" Teriak Ara saat memasuki rumah.

"Apa sayang?" Jawab mama Ara.

"Itu, kak putra mau pindah rumah Lo ma," ucapnya kepada mamanya. "artinya kak putra nggak akan main sama Ara ya ma?" Lanjutnya.

"Emang kak putra mau pindah kemana?" Tanya mama Ara.

"Jauh," jawab Ara dengan polos. "Jauh banget, sampai naik pesawat Lo ma."

"Nggak mau ngucapin selamat tinggal buat kak putra?" Tanya mama Ara.

"Kenapa harus ngucapin selamat tinggal? Kan nggak lama, iya kan ma. Cuma sebentar kan?" Tanya Ara sambil mengguncangkan tubuh mamanya dengan pelan.

"Buruan deh kamu ngucapin selamat tinggal sama kak putra." Ujar mama.

"Emang lama ya?"

"Nggak tahu juga."

'Hiks'
Detik itu juga Ara menangis. Kenapa, karena teman yang Ara punya hanyalah putra saja di TK nya Ara tidak mempunyai teman.

"Udah ya jangan nangis, nanti kak putra nggak bakalan pergi lama kok."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 11, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

janji kita [Promise]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang