Hari itu, Anna membuka diary nya. Ia mulai menulis huruf demi huruf. Detik demi detik ia lewati hanya untuk menulis pengalaman yang baru ia alami nya.
Anna terkejut ketika ada sinar yang terlalu silau dimatanya.
Anna pun mendekati sinar itu. Sinar itu berasal dari tempat sampah kamarnya.
"Apa ini?"
Anna membuka kertas silau itu. Dan ternyata itu adalah kertas ajaib. Entahlah, Anna tak memperdulikan kertas itu. Anna buang lagi.
Tiba tiba kakaknya menggedor gedor pintu kamarnya. Anna pun sangat merasa terganggu. Anna bahkan belum sempat menulis 1 halaman penuh! Eh, malah diganggu terus.
"Dek! Cepetan bukain pintunya!!"
Kak Bella berteriak dari luar pintu. Anna pun dengan sangat berat hati menuju pintu kamarnya. Anna perlahan lahan membuka pintu kamarnya. Hanya kepalanya yg nongol. Anna hanya membuka sedikit pintunya.
"Apa sih kak."
"Kamu ada kertas silau gitu?"
Anna pun segera menutup pintu kamarnya lagi. Anna pun menuju tempat sampah tadi. Namun, kertas ajaib tadi sudah tidak ada.
Anna pun menuju pintu kamar nya lagi. Lalu melakukan hal yang sama seperti tadi.
"Sudah ga ada kak. Tadi ada."
"IH! KENAPA GA PANGGIL KAKAK!"
"Aku kan gatau."
Anna pun menutup pintu kamarnya lagi. Kak Bella pun merasa sebal.
"Ngapain sih kakak nyariin kertas itu, ya? Apa ada misteri nya?"
Anna membatin dan komat kamit sendiri. Merasa penasaran dan heran, kenapa Kak Bella nyariin kertas silau itu? Ada apa ya?
*****
Malamnya, Anna mendobrak pintu kamar Kak Bella.
"Apa sih, Dek? Kamu dateng dateng bukannya ketok pintu atau salam kek, malah dobrak pintu kamar orang seenaknya aja. Ada apa sihh?"
"Kak."
"Apa sih?"
"Kertas itu.. Ada apa nya sih? Kertas silau itu??"
"Itu surat dari pacar kakak. Kak Alex."
"Hah? Surat doang? Kok .. Kertas nya bisa bercahaya gitu??"
"Gatau sih, Kakak. Kakak juga bingung Alex dapet kertas itu darimana. Tapi yg jelas, kata Alex kertas itu gaboleh hilang. Eh, tadi kakak kan lagi sebal sama dia. Akhirnya kakak buang deh tuh kertas. Tapi baru inget kata kak Alex tadi. Kertasnya jangan sampe dibuang. Makannya kakak cariin tadi tu kertas."
"Kakak udah baca surat itu belom?"
"Masalahnya sih, belom."
Anna pun menggeleng geleng kepalanya dan berdesis. Seperti ular.
"Kenapa kamu 'sssss' aja?"
Anna hanya menoleh kakak nya sekilas lalu sibuk berdesis lagi. Anna sedang berfikir. Kira kira apa isi dari kertas itu? Mungkin saja hanya permohonan maaf. Kan mereka tadi sedang bertengkar.
Anna pun keluar dari kamar Kak Bella sambil berdesis.
Anna menuju kelantai bawah. Tepatnya,, dapur. Ada Bi Kiki.
"Non, ada apa ya ke dapur? Non mau makan?"
"Ga kok Bi. Anna cuman mau ke dapur aja. Bosen di kamar terus."
"Oh begitu ya Non. Kalau begitu saya tinggal ke kamar ya, Non? Non tidak apa apa kan sendirian di dapur?"
"Iya, tidak apa apa, Bi."
Anna pun duduk di atas meja. Dan meletakkan kakinya diatas kursi. Ala ala badgirl atau perampok jalanan gitu.
"Kira kira, apa ya isinya? Dan darimana ya kak Alex dapet kertas yang bisa berkilau gitu? Tapi, mungkin bisa jadi hanya diberi gliter yg berkilau saja. Ah, ngapain juga aku mikirin? Mending aku tidur aja."
Anna pun berlari kelantai atas. Lalu masuk kekamar kecilnya itu.
*****
Besoknya, Anna langsung menyenggol lengan Kak Bella.
"Sst. Kak!"
Anna berbisik.
"Apa?"
"Aku kayaknya tau deh apa yang membuat kertas itu berkilau dan apa isinya."
"Emang apaan?"
"Kayaknya isinya hanya permohonan maaf? Kan kemaren kakak bilang klo kalian lagi marahan. Daann.. Yang membuat kertas itu berkilau dan bercahaya mungkin ia beri gliter yg bersinar terang, gitu?"
"Maksud mu apaan sih, Dek."
"Ya gitulah."
Kak Bella segera menjauh dari bangku tempat Anna duduk untuk makan.
"Ih. Kakak!"
"Apaan sih. Minggir deh."
Kak Bella sekarang benar benar minggat dari tempat makan. Kak Bella menuju kekamar mandi.
Anna semakin bingung dibuatnya. Anna pun segera memperbaiki posisi duduknya lalu segera menyantap mie goreng dihadapannya.
*****
Di sekolah...
"Heh, Na! Kuy ke kantin?"
"Eh, Clara. Hm, aku lagi ga laper nih. Kamu kekantin sendiri gapapa kan?"
"Eh. Ga laper ya? Yaudah deh. Padahal ada menu baru di kantin."
"MENU BARUU??"
Anna memang sangat semangat jika ada menu baru. Yaps, anak suka makan tapi ga gendut gendut.
"Menu apaan tuh!?"
"Kalo ga salah,, roti bakar."
"Hah? Kan udah ada."
"Rasa .. Eh. Kok roti bakar sih. Itu,, emh.. Itu lhoooooooooo aku gatau namanya. Kuy ke kantin yuk?"
"Kuy."
-🖤-