2 - Tuduhan

1 0 0
                                    

Sesampainya dikantin, Anna bertemu dengan Pak Ramli.

"Anna."

"Eh, Pak Romli. Ada apa pak?"

"Nanti setelah istirahat, bilangin ke teman teman sekelasmu ya, kerjakan matematika modul halaman 117-120 ok?"

"Ok pak! Siap!"

Anna pun segera pergi menuju kelas. Tapi, Anna baru ingat, dia kan belum mencicipi menu baru dikantin. Anna pun mengurungkan niatnya untuk kembali kekelas.

*****

Selesai istirahat, Anna segera memberitau hal tadi. Namun, teman teman sekelasnya tidak menggubris itu. Anna pun diamkan saja. Hanya Anna yang segera mengerjakannya.

2 jam setelah itu, Pak Ramli datang. Pak Ramli menagih hasil tugas halaman 117-120 tadi. Teman teman sekelas pun terkejut. Ternyata benar perkataan Anna. Jadi, hanya Anna yang diberikan bintang.

"Ish Anna. Lo ga kasih tau sih."

Semua teman teman sekelas pura pura bilang seperti itu agar Anna disalahkan oleh Pak Ramli.

Anna pun menggelengkan kepalanya. Lalu Anna angkat bicara.

"Tadi kan aku udah kasih tau. Kalian pada ga percaya. Yaudah deh aku kerjain sendiri aja!"

Anna lalu pergi meninggalkan kelasnya. Anna kesal sekali. Bisa bisanya ia di tuduh tuduh yang enggak enggak.

Anna menuju taman dan menghirup udara segar dari pohon cemara. Anna merasakan ketenangan yang haqiqi.

"Aku harap, teman teman bisa jujur sama Pak Ramli. Dan enggak menuduh ku yang enggak enggak, lagi."

Tiba tiba saja, Oliv lewat didepannya. Lalu, Anna terkejut.

"Lo Anna?"

"Iya. Kenapa?"

"Lo.. Sekelas ga sama Angga?"

"Sekelas. Kenapa?"

"Oh yaudah deh."

Oliv segera pergi meninggalkan Anna sendirian ditaman. Entahlah, apa maksud Oliv tadi menanyakan perihal Angga.

"Tunggu!"

Anna memberhentikan langkah Oliv.

"Apa, Na?"

"Kamu suka sama Angga?"

"Eh. Maksud lo apa nanya nanya kek gitu?"

"Ya, Angga kan idola para cewe cewe di sini."

"Enggak, gw ga suka ama Angga. Gw sukanya ama Kelvin."

Oliv meninggalkan Anna lagi. Anna tidak paham apa maksud Oliv. Ah sudahlah, Anna pun memutuskan untuk segera kembali kekelas lagi.

*****

"Kak Bella! Anna pulaaanngg!!"

"Eh udah pulang."

"Kak Bella. Tadi Anna dapet hukuman dari Pak Ramli."

"Hukuman? Apa? Kenapa!?"

"Anna tadi kan disuruh Pak Ramli bilangin ke temen temen, suruh ngerjain halaman 117-120. Dan Anna udah bilangin ke temen temen, eh malah temen temen tu pada ga percaya ama Anna. Dan akhirnya ketika Pak Ramli nagih hasil kerjaannya, semua temen temen nuduh Anna belom kasih tau. Anna udah coba belain diri Anna sendiri, tapi malah kalah dengan tuduhan itu. Akhirnya, Anna dihukum dech."

"Dihukum apa?"

"Skors 5 hari."

"Anjir. Masa iya sampe di skors segala sih! Manalagi 5 hari! Waah, harus kita tuduh lagi tuh temen temen kau! Ga ada akhlak bener ya tu! Anj*ng semua temen temenmu! Berani berani nya nuduh!"

"Udah kak gausah."

Anna menarik lengan Kak Bella. Kak Bella pun menunduk dan membalikkan badannya ke arah Anna.

"Anna.. Kamu itu udah jadi korban bullyan dari kamu TK. Dan sekarang, kamu SMP. Kamu masih dibully aja, apa itu yg namanya adil? Kamu sebagai korban bully bisa lho ambil jalur hukum."

Kak Bella menjelaskan. Namun, Anna tuh terlalu baik meski sering dibully, disakiti, direndahkan dan diatur atur. Anna seperti budak.

"Kakak. Anna tau itu. Cuman, Anna gamau mereka dihukum. Biar Anna aja yang dihukum."

Anna menundukkan kepalanya lalu memeluk Kak Bella. Anna meneteskan air mata. Air matanya pun semakin bertambah banyak.

"A..Anna masih sa.. Sayang te.. Temen te..Men.. Anna masih sayang me..Mereka se.. Semua."

Anna terbata bata. Anna pun melepas pelukannya lalu duduk.

"Anna, Kakak dulu juga jadi korban Bullyan. Dari kakak masih belum sekolah hingga kakak kuliah saat ini."

Kak Bella pun ikutan menangis.

"Kakak, kakak juga jadi korban bullyan?"

"Iya."

Kak Bella mengusap air mata Anna dan air matanya.

Tiba tiba, Mama mendobrak pintu kamar Anna. Kak Bella dan Anna sedang disana.

"ANNA!"

Mama berteriak lalu menggeret Anna keluar dari kamar. Anna begitu lemas dan tak berdaya. Kak Bella pun mengikuti kemana Anna dibawa.

Dan Anna dibawa ke kamar mandi.

Anna didalam kamar mandi dan Mama diluar kamar mandi.

"Selama kamu di skors, kamu disini saja!"

Mama pun menutup pintu kamar mandi lalu menguncinya dari luar. Kuncinya dibawa Mama pergi. Kak Bella yang melihat itu, langsung membela adiknya.

"MAMA GABOLEH GITU! ANNA SEBENARNYA ITU YANG DITUDUH HINGGA AKHIRNYA DIA DISKORS MA! TEMAN TEMAN ANNA SADIS! MENUDUH ANNA YG ENGGAK ENGGAK! MAMA.. AKU DAN ANNA ITU KORBAN BULLYAN DARI KECIL! MAMA GA TAU ITU!"

Kak Bella menangis kencang. Mama pun menampar Kak Bella.

"KAMU KORBAN BULLYAN KEK, PELAKU PEMBUNUHAN KEK, KAMU PREDATOR SEKSUAL KEK, MAMA GAK PEDULI SAMA KALIAN LAGI, YA!"

Mama pun melepas genggaman tangan Kak Bella. Mama langsung pergi begitu saja. Sungguh, menyedihkan.

-🖤-

DaunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang