4.Benci Tapi Cinta

23 13 5
                                    

Rinai hujan dari kemarin malam sampai saat ini masih terus turun bersama rinai kesedihan Gloria.
Rasa sakit yang di miliki Gloria sangatlah dalam.
" Begitu sakit nya hati ini, kenapa kamu seperti itu Vino? Aku tak menyangka kamu sekejam itu! Kamu jahat! Jahat! Jahat!"
Sedangkan Vino yang berusaha menghubungi Gloria dari kemarin tidak bisa. Gloria tidak memperdulikan nya.
" Gloria, angkat donk telpon nya!"
Tetapi alhasil masih sama saja, Gloria merijek telpon nya.
" Gloria, aku mau jelasin semuanya buat kamu! Tolong di angkat!"
Akhirnya Vino menulis pesan pada Gloria, tapi tetap saja tidak di balas. Esok hari di sekolah, istirahat pertama Vino langsung menemui Gloria di kelas nya. Tapi, Gloria tidak ada di kelas.
" Duh.... Gloria kamu di mana sih?"
Gloria sedang ada di perpustakaan untuk kesendirian nya itu. Tapi, datanglah Luciana yang memanas-manaskan hati nya Gloria.
" Wow.... ternyata di sini mantan nya Vino!"
" Apa?"
" Iya, kamu kan udah jadi mantan nya Vino. Aku mau bilang, kalau kemarin saat kami ngedate, Vino bilang ke aku. Katanya, sebenarnya aku nggak cinta banget sama Gloria. Aku hanya buat dia jadi boneka aku yang bisa di permainkan."
" Aku nggak peduli!"
" Ya... Kamu bilang begitu karena kamu peduli kan? Hati yang hancur! Hahahaha, sakit...... sakit.... Mati aja cepetan sana!"
Gloria tidak memperdulikan ucapan Luciana, walaupun begitu sakit mendengar nya.
Pulang sekolah, Vino mengunjungi rumah Gloria.
Setelah Vino masuk, Gloria di panggil ibunya.
" Gloria.... Cepat ke sini, nih ada teman kamu!"
" Siapa ma?"
" Nggak tau!"
" Ya udah, aku ke sana!"
" Ternyata itu Vino! Buat apa dia ke sini? Belum puas juga di nyakitin hati aku?" Gumam Gloria dalam hati.
" Ya udah, mama tinggal dulu ya?"
" Iya ma!"
Ibu Gloria pergi ke dapur untuk melanjutkan memasak. Sedangkan mereka berdua hanya diam dan di mulai dengan Vino yang angkat bicara.
" Gloria, kamu marah banget ya sama aku?"
" Gak tau!"
" Gloria, aku memang nggak suka sama Luciana. Kemarin aja aku nggak mau date sama dia!"
" Aku nggak peduli!"
" Gloria please...!"
" mohon apa?"
" Maafin aku!"
" Kamu minta maaf ke aku karena kamu mau aku jadi boneka kamu kan?"
" Maksudnya?"
" Nggak usah pura-pura tau. Kalian date kemarin kamu bilang kamu cuma jadiin aku tuh boneka kamu pada Luciana! Aku nggak nyangka kamu seperti itu!"
" Nggak, udah aku bilang aku nggak date sama dia. Aku juga benci dia!"
" Sekarang kamu pulang dari rumah aku! Aku benci kamu! Jangan pernah lagi kamu tampak kan wajahmu itu ke aku! Sana pulang!"
" Gloria, tolong dengerin aku! Aku cinta sama kamu, aku sayang sama kamu. Gloria, tolong!"
Karena Vino masih belum juga keluar dari rumah Gloria. Akhirnya Gloria menyeret tangan Vino untuk keluar dari rumah nya, hingga Vino terjatuh.
" Pergi sana!"
Vino berlutut di kaki Gloria memohon².
" Gloria, jika aku salah tolong maafin aku! Tapi aku emang nggak pernah bilang seperti itu! Aku tulus sama kamu! Gloria, tolong beri aku kesempatan, Gloria!"
Gloria tidak mendengar kan perkataan Vino. Ia langsung melepaskan kaki nya itu dari Vino dan masuk ke rumah.
" Gloria, Gloria, tolong jangan Gloria. Gloria....!"
Boomm.... Suara pintu rumah Gloria terdengar sangat keras. Ia menangis sambil pergi ke kamar nya. Sedangkan Vino semakin membenci Luciana. Ia menangis dalam perjalanan pulang ke rumahnya.
" Aku benci kamu Vino, tapi aku juga cinta sama kamu. Maafin aku Vino. Aku butuh bukti!"

Heart [TAMAT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang