Gift 2 : Smile

647 51 108
                                    

[Buat yang homophobic, aku udah ingetin! Ngga menerima komplain, lho.]

.

Oke,... Siap?

Yo, minna-san! Author ter-nyampah balik dengan membawa sebuah one-shoot singkat dengan pair KiriKami.

Ini cerita BL pertama saya, jadi maaf kalau kurang bisa membuat narasi yang Bagus, author juga masih belajar! Hehe,...

Dulu saya masih lurus,... Hingga wattpad membelokkan saya.
//plakk//

Oke, cukup! Happy Reading!!

.

.

.

Perlahan kelopak mata nya terbuka, manik merah nya segera terlihat. Pandangan nya mengedar sekeliling, dari situ ia tau bahwa dirinya tengah ada di rumah sakit. Sejenak terhenti, atensi nya kini beralih pada sesosok pemuda bersurai kuning yang tertidur di kursi tepi kasur sembari memegang tangan nya.

Merasakan ia bergerak, sepertinya pemuda itu terbangun. Ia mengangkat wajah nya dan berusaha meraih kesadaran. Pemuda itu langsung tertuju padanya begitu lengkap bangun.

"Kirishima! Akhirnya kau sadar juga!" seru nya senang, ia pun lekas berdiri dan beranjak. "Diam dulu di sana, aku akan panggilkan dokter dulu!"

"Kaminari,... Tung-..." belum selesai ia memanggil nya, pemuda bersurai kuning yang tak lain adalah Kaminari itu sudah melesat pergi dengan cepat.

Sementara menunggu nya kembali, Kirishima mencoba mengingat lagi apa yang terjadi hingga ia berakhir di rumah sakit itu. Mengerjap beberapa kali, Kirishima pun ingat, bahwa dirinya yang saat itu tengah magang bersama senpai nya mendapat serangan villain. Sisa nya ia tak begitu ingat, mungkin harus ia tanyakan nanti.

Seusai pemeriksaan singkat oleh dokter, ternyata dia tidak terluka terlalu berat. Setidaknya setelah beberapa tes kesehatan lagi, ia bisa kembali ke asrama dalam 3 hari.

"Syukurlah kau baik-baik saja, yang lain mencemaskan mu di asrama." ujar Kaminari dengan senyum lebar nya seperti biasa.

"Ya,... Sepertinya begitu." Kirishima mengelus tengkuk nya canggung, "berapa lama kau menjaga ku? Seperti nya aku sudah merepotkan semua orang,..."

"Aku baru kesini semalam, karena sudah terlalu larut aku malah ketiduran sampai pagi. Hehe,..." Kaminari beranjak mengambil sebuah apel di meja dan mulai mengupasnya, "aku sudah mengabari yang lain, karena ini akhir pekan, mungkin teman-teman sekelas akan datang."

"Uhm, terima kasih."

"Kau membuat ku jantungan tau, saat mendengar kabar kau terkena serangan villain. Aku jadi kelabakan sendiri." ucap Kaminari dengan air mata buaya nya, "...tapi untunglah kau tidak apa-apa."

Kirishima menatap Kaminari yang masih fokus dengan apel nya, pemuda merah itu tersenyum lalu dengan gemas mengunyel rambut Kaminari.

"Memang nya kau pikir apa yang bisa terjadi padaku?!" ucap nya semangat.

"Tentu saja kau akan baik-baik saja! Aku yakin itu, karena itu kau." kata Kaminari dengan canggung, malu-malu menggaruk pipi nya dan mengalihkan pandangan.

Kirishima gemas sekali melihat nya, dia hampir menggigit pemuda itu kalau tidak ingat mereka tengah ada di rumah sakit. Sebagai ganti nya, ia terus menatap wajah pemuda kuning itu tanpa bosan.

Menyadari tatapan itu, wajah Kaminari mulai memanas. "Apa-apaan tatapan mu itu, dasar mesum."

"Heh?! Bukan nya kau yang sedari tadi menggoda ku dengan wajah manis mu?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 06, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Little GiftTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang