A Stranger [2]

112 13 2
                                    

"Apa maksudmu?"

Petugas itu tersenyum geli, "Saya tahu jika pasangan sedang bertengkar pasti akan melakukan hal yang aneh, tapi anda sungguh luar biasa Mrs, memanggil petugas hotel untuk mengusir suamimu?"

"Astaga, kau salah paham pak. Dia bukan-"

"Rachel, ada apa?"

Di atas kasur, Jack sudah terbangun. Pria itu pasti terganggu oleh suara keributan yang ditimbulkan Rachel.

Rachel menghampirinya, "Jack. Sekarang kau pergi dari sini!" ucap Rachel tajam, tidak memperdulikan petugas yang menatapnya aneh.

Jack mengubah posisi tidurnya menjadi duduk, ia mengernyit menatap Rachel "Kau kenapa sayang? Maaf jika aku berbuat salah padamu."

Astaga. Apa-apaan lagi ini, dia memanggilku sayang?!

"Jack. Aku tidak mengenalmu, jadi jangan berlagak bahwa kita sudah lama mengenal!" maki Rachel, ia sangat kesal jika seseorang membuat lelucon yang sama sekali tidak lucu seperti ini.

"Rachel, aku adalah suamimu. Bagaimana bisa kau berkata seperti itu?"

Wajah Jack terlihat muram, membuat Rachel makin kesal. Benar-benar akting yang menakjubkan.

Rachel terkekeh, "Tidak lucu sama sekali Jack."

"Coba buktikan, jika kau benar-benar suamiku!"

Jack bangun dari tempat tidur, pria itu berjalan ke arah lemari dan membukanya. Disana ada tas Rachel dan tas siapa itu?

"Ini. Kau benar-benar tega Rachel."

Pria itu memberikan 2 buah buku kecil dan melenggang pergi ke arah kamar mandi.

"Apa ini?" Rachel membukanya, ia terbelalak saat melihat bahwa buku itu adalah buku pernikahan. Yang lebih mengejutkannya lagi, itu buku pernikahannya dengan Jack. Ia melirik petugas hotel yang masih berdiri di ruangan itu, lalu kembali pada buku pernikahan mereka.

"Mrs. Alexander bisa saya pergi sekarang?"

Apa-apaan orang ini, siapa Alexander?"

"Namaku Rachel Jordan pak, bukan Rachel Alexander!"

"Jika sudah menikah maka kau harus mengikuti nama suamimu Mrs."

Aku tahu itu, tapi aku belum menikah.

"Baiklah. Saya permisi Mrs."

Petugas itu keluar, meninggalkan Rachel dengan segala pemikirannya.

"Pasti ini buku palsu, tidak mungkin aku sudah menikah. Lagipula aku baru kemaren mengenal pria itu."

10 menit kemudian Jack keluar dari kamar mandi dengan rambut yang basah dan hanya memakai handuk di pinggangnya. Shit!

Benar-benar seksi. Astaga apa yang kau pikirkan Rachel?

"Jack. Jelaskan padaku, kenapa kau bisa berada di kamarku dan tidur seranjang denganku. Kau penguntit ya?"

Jack mendekati Rachel yang sedang duduk di kasur membuatnya merasa waspada karena aura intimidasi pria itu.

"Kakakmu berhutang padaku dan kau sebagai jaminannya."

Rachel membelalakan matanya, kenapa ia yang menjadi jaminan.

"Apa-apaan itu, aku ini manusia bukan barang Jack!" ucap Rachel dengan emosi.

"Tenang saja, kakakmu tidak menjualmu padaku Rachel dia hanya menjadikanmu jaminan."

Tetap saja, mereka memiliki arti yang sama.

"Aku tidak mau menjadi jaminan Jane!"

"Kami tidak meminta persetujuanmu." balas Jack, pria itu berjalan ke arah lemari untuk mengambil sebuah celana jeans dan kaos berwarna hitam.

"Lagi pula, kau dijaminkan untuk berperan menjadi istriku."

"What?" Rachel membelalakan matanya.

Pria itu kembali mendekati Rachel dan duduk di samping gadis itu.

"Begini Rachel, aku ini salah satu orang yang baik dari grupku jadi kau masih beruntung ku jadikan sebagai istri.".

Astaga, demi Tuhan Rachel sama sekali tidak mengerti dengan yang dibicarakan pria itu.

"Kau mungkin kehabisan obat Jack, sebaiknya segera periksakan dirimu!" ucap Rachel bergegas untuk mengambil tasnya dan meninggalkan pria gila ini.

Jack membiarkannya, namun saat Rachel sudah menarik knop pintu, gadis itu tiba-tiba berhenti ketika mendengar perkataan Jack.

"Ibumu saat ini sedang sendirian di rumah Rachel dan mungkin jika kamu menolakku, orang-orangku yang berada disana akan melakukan sesuatu."

Rachel menggeram, ia berbalik dan menatap tajam Jack yang juga menatapnya.

"Apa maumu bajingan?"

Jack terkekeh "Ternyata kau manis juga saat sedang marah Rachel."

"Cepat katakan!"

Jack berhenti dari tawanya, ia kemudian berdiri dan melangkah mendekati Rachel dengan tatapan tajam membuat Rache mundur perlahan.

"Jangan membentakku! Aku tidak suka jika orang lain berbicara dengan nada keras seperti itu ketika mereka sedang bersamaku."

Dia berhenti berjalan membuat Rachel menghembuskan napasnya lega.

"Aku hanya memintamu pura-pura menjadi istriku selama seminggu ini!"

Pria itu menatap Rachel dari atas kebawah, membuatnya merasa risih.

"Lagipula penampilanmu cocok untuk menjadi istriku."

***

"Cukup bersikap manis Rachel, maka aku pastikan ibumu akan tetap aman!"

Bagaimana ia bisa bersikap manis, jika tatapan para pria itu sangat mengerikan?

"Bos yakin untuk menggunakannya?" seorang pria berkepala plontos menatap aneh pada Rachel.

"Iya. Dia satu-satunya kandidat yang cocok."

Rachel masih belum mengerti arah pembicaraan mereka, bahkan semenjak Jack memintanya berperan sebagai istri pria itu Rachel sama sekali tidak mengerti tujuan dari mereka semua.

Ia hanya memikirkan keselamatan sang ibu, ketika Jack memberikan potret ibunya yang sedang membuka pintu rumah.

"Ayo sayang, kita berlibur!"

Rachel terpaksa untuk mengikuti perannya sebagai seorang istri dari Jack.

TBC

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 22, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Saturday NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang