Chapter 2

42 27 6
                                    

Heppy reading


"Jangan Ra!"

"Awas ah"

"Jangan di buka Ra! Gue takut"

"Takut apaan? Orang nggak ada setan juga"

"Lepas na!"

"Fina, ih lepasin tangan gue!"

Fina terus menarik tangan Klara yang ingin membuka pintu kelasnya yang tertutup. Saat Klara mencoba membukanya dengan tangan kanannya, Fina langsung menariknya. lalu pas tangan kirinya ingin membuka pintu Fina juga menariknya, saat tangan kanannya terlepas dari Fina ia kembali berusaha memegang knop pintu namun lagi lagi digagalkan oleh Fina yang langsung menariknya dan pokoknya seterusnya deh...semoga reader paham ya😁xixixix....

"Awas ah" Saat tangan kirinya terlepas, ia langsung memegang kenop pintu namun saat itu juga Fina kembali menariknya.

Terdengar helaan nafas panjang dari Klara "huftttt, Lo kenapa sih dari tadi narik tangan gue Mulu. Gimana gue bisa buka pintunya, kalo Lo tahan Mulu dari tadi" Klara langsung menghempaskan tangan Fina dengan kasar

Membuat sang empuh mengadu kesakitan "ih, Klara kasar banget sih jadi cewek! Sakit tau tangan gue" ujarnya seraya mengerucutkan bibirnya.

"Udah deh, nggak usah lebay jadi orang. Itu kan salah Lo sendiri yang nahan nahan tangan gue" kesal Klara.

"Udah ah, ngomong sama Lo nggak akan ada Selesainya" saat tangan kanan Klara hendak kembali memegang knop pintu, Fina langsung menarik kembali tangan Klara.

"Jangan Kla! Kita nggak usah masuk aja deh" larangnya seraya menarik Klara untuk mengikuti langkahnya, Klara menekankan kakinya dilantai.

"Nggak ah! Apa apaan Lo ngajak gue bolos. Sorry ya gue bukan kaya Lo yang malasnya nauzubillah" tolaknya seraya menarik tangannya dari genggaman tangan Fina.

Fina, gadis itu berdecak kesal "ck, Lo nggak seru banget sih Kla. Lagian kan baru kali ini gue ngajak Lo bolos, kemarin kemarinnya nggak. Ayo cepetan kita pergi dari sini, entar kalo guru piket ngeliat kita cuma berdiri didepan kelas bukannya masuk gimana? Kan bisa berabe. Bisa bisa nih kita disuruh keliling lapangan. Ayo ah, nggak usah nolak ikut aja!" Saat Fina akan kembali menarik tangan Klara, sang empuh malah langsung menepis tangan gadis itu.

"Kalo Lo mau bolos ya bolos aja, nggak usah ngajak ngajak gue juga kali. Sorry gue nggak mau ketularan nakalnya elo"

"...Sekolah tu ya sekolah aja, jangan suka bolos kasian tu keluarga Lo udah ngeluarin duit banyak buat nyekolahin Lo. Lo malah seenak jidat mau bolos gitu? Ada otak kan? Kalo ada tu dipake bukan cuma untuk dipajang" lanjutnya yang membuat Fina terdiam menunduk.

"Sorry, bukannya maksud gue mau bolos. Lagian gue udah tobat kok, udah ini gue nggak bakal bolos bolos lagi. Kemarin aja pas nggak ada Lo gue nggak ada bolos bolosan gitu" Klara tampak menyipitkan matanya.

"Beneran Lo nggak pernah bolos bolos lagi?" Mana mungkin Klara mempercayainya kalo Fina saja sudah berulang kali bohong padanya. Bilangnya nggak bakal bolos, tapi ujung-ujungnya masih diulangi.

Fina bukanlah seorang badgirl yang suka bikin onar, buangnya rusuh, suka berkelahi, suka jahilin guru, sering keluar masuk ruang BK seperti yang ada dicerita cerita novel, dia hanyalah gadis biasa yang sayangnya harus terkena penyakit malas yang membuat dirinya tidak pernah mau belajar. Bandel? Nggak terlalu kok orangnya bakal nurut kok kalo di omongin tapi ya gitu deh suka banget ngulanginnya lagi. Jadi itu namanya apa kalo menurut para reader?

"Nggak kok gue nggak bohong...suer dah" Fina berusaha meyakinkan Klara, ya tapi itu dia Klara juga kalo udah dibohongin sulit buat percaya lagi.

"Terserah Lo, mau bohong kek mau nggak kek. Lagian kalo dosa kan Lo yang nanggung sendiri. Udah ah, kok malah debat disini. Mending gue masuk dari pada ngobrol dengan bocah gemblung kaya Lo" saat Klara hendak kembali memegang knop pintu, tanpa aba aba Fina langsung menarik tangannya menjauh dari depan pintu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 23, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

 Klara & KeanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang