Suara gemuruh mesin mobil kini tak lagi kudengar setelah aku membuka mata.entah bagaimana kecelakaan itu bisa terjadi,memberikan beberapa luka dan darah.aku meraung kesakitan,berteriak agar ada orang yang mendengarku dan menolong.
kini selain aku yang menahan sakit,sepasang suami istri tengah terpejam Dengan ketenangan,mereka ibu dan ayah.sesekali ayah menggerakan tubuhnya dan berteriak memanggil ibu yang sudah tak bernyawa.ia merengek seperti anak kecil yang kehilangan orang yang sangat disayanginya.
"Den soobin-! Aden udah sadar?ini bibi den"
aku terperanjat kaget.kepalaku masih berat dan aku tak bisa mendengar apa yang dia katakan.dia berbicara tanpa suara dan menggerak gerakkan tangannya seolah olah sedang berbicara dengan orang tuli.
"B-bibi kenapa?bicaralah dengan suara bi,soobin tak bisa mendengar apa yang bibi katakan"ucapku
Wanita yang notabene nya asisten rumah tangga itu mengambil ponselku dan mengetik beberapa kata dengan susah payah.
'Den soobin,aden sekarang ga bisa denger lagi.nyonya udah ga ada den.bibi disini disuruh jagain aden sama tuan.tuan bilang kalau aden udah bisa pulang,aden pulang aja bareng bibi
Air mata tak bisa kutampung lagi rasanya ada batu yang menghantam benteng kaca didalam diriku.
"I-ibu kapan dikebumikan?"ucapku terbata bata
Bibi mencoba berbicara dengan perlahan agar bisa kufahami
"Nyonya-sudah-dikebumikan-kemarin"jawab bibi sambil menangis
Sementara itu,aku mencoba mengingat kepingan demi kepingan kejadian yang terjadi kemarin dengan mengabsen setiap kegiatan yang akan kulakukan hari itu.
'Seandainya aja aku tidak meminta ayah dan ibu mengantarku ke perlombaan,ibu pasti masih hidup.'
Sungguh,aku tidak bermaksud membunuh atau membuat ibu pergi.aku menyesal,seseorang yang sangat kusayangi lenyap dalam sekejap.kini,hanya ayahlah yang menjadi harapan dan semangatku untuk terus melanjutkan hidup.
Tidak...tidakk...semuanya nyata sekarang,ayah tidak lagi menyayangiku.dia membiarkanku terbaring lemah dirumah sakit bersama dengan seorang pembantu.
Dengan tangan yang mengepal dan buliran buliran air mata yang sudah mulai mengering aku mencabut cairan infus yang menempel dilenganku.Aku berlari dengan sekuat tenaga,meninggalkan ruangan yang didominasikan warna putih itu.
aku berjalan tanpa alas kaki bersama dengan baju piyama lusuh yang sudah kukenakan sejak 2 hari yang lalu.aku menatap sendu rumah yang kulalui saat ini dan menahan diriku agar tidak menangis.apalah yang berarti saat ini,semua menginginkan aku pergi.percuma saja aku tetap hidup jika aku tidak diinginkan.
Kuarahkan kakiku menuju ke sebuah tempat yang digunakan orang orang untuk mengakhiri hidup,tempat itu sungai han.aku sudah sering melewatinya untuk pergi kesekolah tapi kali ini lain,aku akan pergi bukan untuk melewatinya melainkan untuk ikut mengakhiri hidup seperti orang orang penuh derita yang mengakhiri hidupnya disini.aku mulai menaiki pembatas jembatan itu namun langkahku terhenti oleh seekor kucing.
"Kucing mengapa kau sendirian disini?apa kau kesepian?ingatlah kucing jangan pernah merasa sedih ketika kau sendirian dan jangan mencoba untuk mengakhiri hidupmu seperti aku.mungkin ini pertama dan terakhir kalinya kita bertemu,aku akan pergi menyusul ibuku.selamat tinggal"aku mengelus kepala kucing itu sebentar dan membawanya ketempat yang lebih aman agar kucing itu tidak terjatuh ke sungai.
Kucing itu menatapku dan melambaikan tangannya padaku memberikanku kesadaran bahwa aku harus cepat mengakhiri hidupku sebelum pagi tiba.
Kunaiki kembali pembatas jembatan itu,melebarkan tanganku seraya tersenyum dan berkata
'Ibu aku akan menemuimu sekarang,aku tidak akan pernah menyesal telah mengakhiri hidupku karena aku telah membuat ibu pergi.aku ingin membalas perbuatanku dengan sama sama pergi juga.'
Brukkkk-!
Hai salam kenal yuhuuu 👋🏻
Semoga kalian menikmati ceritanya,jangan lupa tinggalkan jejakkk.sampai ketemu lagi hari jum'at :)
KAMU SEDANG MEMBACA
I want to be loose || Csb
De Todo'Terkadang aku ingin terlihat sama,merasakan apa yang orang lain rasakan tapi ini adalah takdir yang mengharuskanku terlihat berbeda karena Hidup adalah sebuah pilihan,antara bahagia dan menderita'-csb