----
😊♥👍
------Siang itu, semua berjalan lancar dan tentu semua berjalan sebagaimana seharusnya.
Kamis, 15 mei 2030
hari yang sangat di nanti, hari yang sangat di tunggu, semua sudah siap, dengan segala kemungkinan yang harus berjalan baik. Tidak ada yang tidak gugup.
Hujan.
Sudah pukul 23:28 sekarang..
Semua takut, takut menanti apa yang akan menjadi takdir.
Bukan...
Bukan soal ketakutan untuk kepergian, tapi soal bagaimana hasil.
Semua menunggu dengan jantung yang tak terkendali, di tambah hujan beserta petir dan kilatnya, membuat detak jantung berpacu lebih kuat.
23:55
Seseorang akhirnya keluar dari balik pintu itu, pintu yang awalnya tertutup rapat, pintu yang awalnya tidak boleh ada seorang pun masuk dan melihat, pintu itu sekarang terbuka dengan seseorang yang keluar setelahnya.
Semua memasang wajah menanti dengan penuh harap di baliknya.
"dia..."
10 month ago
sunday
"mom, can we got one another bro or sis?"
Siang itu, di meja makan dengan empat orang penghuni, sedang menikmati betapa lezatnya masakan sang ibu.
Sang anak sulung bertanya dengan sorot mata menanti, begitu juga dengan si bungsu yang tiba-tiba saja menghentikan kegiatan makannya.
Kedua anak berjenis kelamin lelaki itu menunggu, menunggu jawaban yang di nanti dari ayah atau bunda mereka, jawaban yang ingin mereka dengar, jawaban yang baik, tentu saja.
Tentu bukan tanpa alasan mereka meminta hal itu pada ayah dan bunda mereka, mereka sudah cukup dewasa, sang anak sulung sudah berumur 14 sekarang, sedangkan si anak bungsu 13 tahun, tahun ini.
Mereka terlalu bosan dengan keadaan yang lumayan sepi, karena sang kakak yang sudah mulai sibuk dengan sekolah, dan adik yang juga terlalu aktif di sekolah, rumah mereka sepi, kadang jika sang adik tidak di rumah, kakak akan kesepian dan bingung harus melakukan apa, begitu pula sebaliknya.
Hingga hari ini tiba, mereka berdua sudah merencanakan akan meminta pada kedua orang tua mereka, tapi mereka masih takut dan hari ini menjadi hari yang tepat.
"so??"
Si bungsu memastikan lagi, sorot matanya berbinar dengan dada yang di condongkan ke depan dan tangan yang menumpu di meja. Dia benar-benar menantikannya.
Kepala keluarga itu sempat tertegun, namun setelahnya dia menatap kedua putranya dengan sorot mata hangat khas seorang ayah.
"mark, jeno, ayah tau suatu saat nanti kalian pasti akan menanyakan dan meminta hal ini. ayah hanya akan menunggu jawaban bunda, karena bunda yang berhak memutuskan"
KAMU SEDANG MEMBACA
THE ART OF JAEYONG
FanfictionFull of JaeYong one shoot -fluff -angst -crime -love -secret ........ __if you are a homophobic, go away__ this is Jaehyun and Taeyong's fan fiction💚 t-Jae b-Tae this is gay, yaoi, homo, if you don't like it don't read then...