•prologue•

11 3 5
                                    

6 Juni, 2012

"Ayo tiup lilinnya Alina!"

"Sebentar!"

"Kenapa ma?" Tanya Alina kepada ibunya yang tiba-tiba saja memberhentikan semua aktivitas.

"Sahabat kamu mana?"

"Ga tau tuh, tadi katanya mau ambil kado ke kamarnya. Kita duluan aja."

"Ya udah. Ayo tiup lilinnya."

Alina mengangguk dan langsung meniup lilin yang terdapat di sebuah kue ulang tahunnya.

"Selamat Lina!! Kadonya nanti aja ya, kapan-kapan. Heheh, ngutang dulu." Ucap Alea sambil nyengir malu.

"Nih kadonya Lina." Ujar Xella sambil memberikan sekotak kado ke arah Alina.

Alina menerima kado tersebut sambil tersenyum.

"Makasih Xella!" Balas Alina.

"Kado dari aku ini nihh..." Sahut Seraya sambil menjulurkan tangannya yang sudah di penuhi oleh kue ke muka Alina.

"Ehh apa-apaan nih! Nanti kotor!" Omel Alina sambil menjauh.

"JAHAHAHAH sini!!" Teriak Seraya sambil mendekati Alina.

"Ga mau!!—"


Brak!!


"GAWAT!! ADA LEDAKAN DI RUANG MEETING!!!"

Semua orang yang ada di ruangan tersebut terkejut dan langsung kebingungan saat mendengar informasi tadi.

"Tadi ada seseorang yang meledak—"

Bugh!!

*gasp

Semua orang langsung terkejut ketika melihat seseorang yang tiba-tiba saja menonjok petugas tadi secara tiba-tiba. Dan ketika melihat kejadian tersebut, semua orang dewasa dengan sigap langsung mengumpulkan anak-anak kecil di belakang tubuh mereka.

"Jangan liat." Ucap salah satu dari mereka.

"Apa yang kau lakukan?!" Bentak Emerlyn—ibu dari Alina.

"Semua ini untuk pembalasan dendam, tidak jelas??" Jawab orang itu.

"Kau sudah diberi peringkat yang cukup tinggi, apakah itu tidak cukup?!" Sahut Dayoung—ayah dari Alina.

"Cukup, tapi aku ingin lebih,"

"Sekarang, berikan empat berlian itu kepadaku!" Lanjut orang itu sambil membentak Emerlyn dan Dayoung.

"Berlian itu tidak ada pada kami! Dan berlian itu sudah aman! Tidak bisa kau ambil!!" Balas Emerlyn.

"Baiklah, kalau itu jawaban kalian,"

"Selamat tinggal Aurora, kalian akan musnah!!" Final orang tersebut sambil melempar bom kecil ke arah ruangan itu.

"JANGAN!—"


DUAR!!




























































*beeeep

Telinga Alina rasanya seperti rusak, keduanya mendengung. Ia bahkan tidak bisa mendengar apapun sekarang. Tubuhnya juga terasa sakit, semua kaku dan susah untuk di gerakan. Namun dengan usaha yang keras, dia tetap bangun dan mencari kedua orang tuanya.

"Ma-mama?...papa??...ka-kalian dimana??.." Tanya Alina.

Sekarang, di sekeliling Alina hanya ada banyak orang yang sedang tertidur dilantai melainkan mereka pingsan atau bahkan meninggal. Tapi Alina tidak memedulikan itu semua, ia hanya ingin bertemu dengan kedua orang tuanya untuk sekarang.

"Ma-mama?!...papa?!...ka-kalian di-dimana?!!..."

*beeeep

Telinganya lagi-lagi mendengung dan itu pasti membuat Alina langsung merasakan kesakitan.

"Ahh—mama?! Pa-papa?!" Seru Alina ketika melihat kedua orangnya tuanya yang tergeletak dilantai.

Dengan kekuatan yang tersisa, Alina berlari ke arah kedua orang tuanya dan duduk di samping tubuh kedua orang tuanya tersebut.

"Ma-mama...papa...bangunn..." Pinta Alina sambil menggoyangkan kedua tubuh orang tuanya.

"Ma..."

"Pa...."

*beeeep

"Aghh." Alina merasa kesakitan karena telinganya yang terus menerus mendengung. Sehingga akhirnya ia pun terjatuh sambil memegang kedua telinganya.

Alina mencoba melihat ke arah sekitarnya. Dan secara tidak sengaja ia pun menemukan seseorang yang sedang berdiri di tengah-tengah pintu.

Orang itu terlihat seumuran dengan Alina dan Alina pun merasa kenal dengan orang itu. Tapi sayang, pada saat ini Alina tidak bisa menyebut nama orang itu karena kepalanya sedang pusing. Jadi, yang hanya bisa ia lakukan adalah meminta tolong.

"To-tolong..." Ucap Alina.

Orang itu hanya diam sambil menatap Alina dengan kaku.

"Tolong..." Ulang Alina.

Orang itu tidak merespon atau bahkan membantu Alina yang sedang sekarat. Dan karena itu Alina hanya bisa pasrah dan akhirnya pun, pingsan.

"Apa yang kau lakukan di sini?! Mau bergabung dengan mereka?!!"

"Ayo!! Jangan diam terus!!!"

Orang itu hanya bisa diam dan menatap Alina dari kejauhan tanpa bisa membantu ataupun bertindak.

Yang bisa dia lakukan saat ini adalah,

Pergi.


Inspired by movie
Charlie's Angels—


[ tbc ]


Castnya bakal di kenalin secepatnya oke??? Jadi sekarang tinggal jawab dulu. Lanjut apa jangan??? Kalo lanjut jangan lupa kasih vote sama commentnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aurora | Ft. Nct Dream Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang