Matahari muncul dari ufuk timur dengan perlahan, menampilkan warna kuning keemasan yang sinar nya bisa membangunkan seluruh alam semesta.
Alaram berbunyi, pertanda sudah waktu nya untuk bangun.
Tetapi...
"FIAT BANGUN UDAH SIANG, mau jadi anak apa kamu ga sekolah cepet bangun itu si chimon anak nya gun udah nungguin depan rumah" Teriakan seorang ibu dengan dasyat nya membangun kan seorang anak yang sedang menggeliat tidur dikasur nya.
Pedahal mah chimon nya juga masih teler dirumah nya.
"Bentar mami fiat masih ngantuk" Ucap Anak laki laki itu sambil menggeliat dan menutup mata nya kembali.
"Bangun ga lu fiat, gue sebor pake ember" Krist berteriak gemas pada anak nya itu, setelah mendengar mami nya berkata seperti itu fiat buru buru bangun dan duduk.
Karna perkataan maminya itu mutlak, segala yang dikata kan mami nya akan benar benar dilakukan. kalo kalo Fiat tidak melaksanakan apa yang diperintahkan maka Fiat yang sengsara.
Kaya kejadian sebulan yang lalu, saat dia dan oaujun sang kekasih sedang berkencan, mami nya menyuru Fiat pulang mengancam bahwa, kalo Fiat ga pulang saat itu juga maka mami nya yang akan nyamperin Fiat sambil membawa sapu rotan serta raket nyamuk ditangan nya.
Tapi, karna Fiat sedang berkencan ia hanya menggap nya sebagai angin lalu, namun siapa sangka mami nya beneran datang sambil membawa sapu rotan serta raket nyamuk ditangan nya, menggunakan baju daster dengan sendal swallow sambil berdecak pinggang.
Fiat dibawa pulang dengan cara diseret dan dijewer, "Untung fiat sayang mami" pikir nya.
Singto pun yang hanya bisa melihat kelakuan istri nya hanya diam dan menertawakan nasib anak nya serta calon menantu nya yang sedang diceramahi oleh krist dan tak lupa jeweran pedas nya yang mendarat dikuping kedua nya.
Dari situ Oaujun dan Fiat tidak berani tidak mematuhi perintah sang penguasa rumah, Krist Prachaya.
"Morning mami, nih fiat udah bangun ya" Ucap fiat dengan senyum 5 jari nya menatap krist yang sedang berdecak pinggang.
"Sayang ada apa sih? Suara kamu kedengeran sampe komplek sebelah lho" Singto masuk kedalam kamar anak sematawayang nya, merangkul pinggang krist posesif dan mencium cium cekuk leher istri nya itu.
Krist yang diperlakukan seperti itu menunduk malu, pipi nya merona melihat tingkah suami nya itu.
"Udah deh mending mami masuk kamar sama papi terus bikinin Fiat adek, Fiat mau mandi" Ucap Fiar lalu berlari kencang kearah kamar mandi, guna menghindari teriakan mami nya serta jeweran nya yang pedas.
Benar saja, tidak lama kemudian terdengar teriakan cantik melengking, yang berasal dari istri Singto Prachaya yang siap siap memecahkan gendang telinga, Fiat sama Singto sih biasa.
"FIAT PRACHAYAA" Teriak krist melengking kearah Fiat berlari.
"Mas anak kamu tuh" Lanjut Krist sambil menatap kearah Singto.
"Anak kamu juga sayang" Singto berkata dengan lembut lalu menempelkan bibir nya dan menahan tengkuk istri nya yang mendongak kearah nya.
Mengecup nya dengan gemas lalu berkata "Dari pada teriak teriak gitu mending dengerin kata Fiat yuk, bikin dedek yang lucu" Singto mengedip ngedipkan mata nya dan menaik naikan alis nya lucu.
"Apaan sih mas"Krist berbalik kearah Singto dan mengecup bibir nya sekilas, Singto menahan ciuman nya itu dan terbuat lah kecebong kecebong kecil yang berenang didalam tubuh krist.
KAMU SEDANG MEMBACA
Komplek Raikantopini
HumorSebuah cerita absurd tentang komplek Raikantopini. Warning!!! Homopobic harap melewati ini Berisikan bahasa kasar Berisikan story ketololan